Flu burung bikin PBSI pusing
A
A
A
Sindonews.com - Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) berharap larangan impor produk unggas China ke Indonesia, khususnya Jakarta, tak berlangsung lama. Pasalnya, larangan itu akan memberikan dampak besar bagi bulu tangkis nasional.
Untuk diketahui, pemerintah telah melarang impor produk unggas China masuk ke Indonesia. Hal ini setelah virus H7N9 (flu burung) baru saja menewaskan tujuh orang meninggal di China Timur dan membuat 24 orang sakit.
Larangan ini berdampak juga ke dunia bulu tangkis. Sebab, shuttlecock - bola yang dipakai untuk bermain bulu tangkis- selama ini diimpor dari China. Seperti diketahui, shuttlecock terbuat dari bulu bebek.
"Saya berharap larangan itu tak berlangsung lama karena saya takut hal itu akan berdampak kepada pasokan cock,"ujar Kepala Bidang Humas dan Media Sosial PBSI, Ricky Subagja.
Ricky menegaskan, keputusan pemerintah itu bisa meniimbulkan kelangkaan shuttlecock sebesar 40 persen. Tentu hal itu akan membuat PBSI cukup kelabakan.
Untuk diketahui, pemerintah telah melarang impor produk unggas China masuk ke Indonesia. Hal ini setelah virus H7N9 (flu burung) baru saja menewaskan tujuh orang meninggal di China Timur dan membuat 24 orang sakit.
Larangan ini berdampak juga ke dunia bulu tangkis. Sebab, shuttlecock - bola yang dipakai untuk bermain bulu tangkis- selama ini diimpor dari China. Seperti diketahui, shuttlecock terbuat dari bulu bebek.
"Saya berharap larangan itu tak berlangsung lama karena saya takut hal itu akan berdampak kepada pasokan cock,"ujar Kepala Bidang Humas dan Media Sosial PBSI, Ricky Subagja.
Ricky menegaskan, keputusan pemerintah itu bisa meniimbulkan kelangkaan shuttlecock sebesar 40 persen. Tentu hal itu akan membuat PBSI cukup kelabakan.
(wir)