Amankan puncak, Persik sapu bersih putaran kedua
A
A
A
Sindonews.com - Kendati masih diliputi beberapa persoalan, Persik Kediri dalam posisi bagus untuk menjadi jawara Grup 5 Divisi Utama PT Liga Indonesia (LI). Persik yang memimpin klasemen sementara putaran pertama dengan 13 angka, menargetkan sapu bersih poin di putaran dua.
Target itu dianggap realistis karena klub berjuluk Macan Putih lebih banyak memainkan partai kandang. Dari enam pertandingan di putaran dua, empat kali Persik bermain di kandang yakni menjamu PPSM Magelang, PSIM Yogyakarta, Persis Solo dan Madiun Putra FC.
Dua pertandingan away adalah menantang PS Mojokerto Putra dan Persewangi Banyuwangi. Melihat perbedaan laga kandang-tandang itu, Pelatih Persik Aris Budi Sulistyo menginginkan timnya tidak kehilangan satu angka pun, terutama di pertandingan kandang.
''Kami mempunyai peluang bagus untuk mempertahankan posisi puncak. Tapi pemain harus tetap fokus di tiap pertandingan, karena tidak selalu hasil di lapangan sesuai rencana. Kami bsia kehilangan angka saat yakin bisa memenangkan pertandingan,” ungkap Aris Budi.
Dia menyontohkan pertandingan lawan Madiun Putra FC di Stadion Wilis lalu. Persik sebenarnya diunggulkan karena Madiun Putra saat itu berada di papan bawah Grup 5. Namun yang terjadi sangat megjutkan karena Persik akhirnya mengakui ketangguhan The Blue Force dengan skor tipis 1-0.
Momen seperti inilah yang menjadi perhatian utama Aris Budi, selain evaluasi secara teknis menyangkut kelemahan tim. Secara umum, kelemahan utama yang masih tersisa adalah minimanya produktivitas gol para penyerang. Parah, karena enam gol Persik di putaran pertama semua diciptakan pemain tengah.
Deretan penyerang milik Macan Putih adalah Machia Malok, Wimba Sutan, Sigit Sudarmawan dan Dimas Galih. Tak satu pun kaki dan kepala mereka yang menghasilkan gol. Aris Budi pun kembali memutar otak untuk memperbaiki kelemahan Persik yang telah 'membudaya' tersebut.
Perekrutan pemain anyar? Sementara ini rencana tersebut masih sebatas angkan. ''Saya sebenarnya masih percaya dengan kemampuan striker yang ada. Tapi masalahnya pertandingan di Divisi Utama ini tidak banyak sehingga reaksi pemain harus cepat dalam memperbaiki produktifitas,” jelasnya.
Sangat logis, sebab di fase grup Divisi Utama total setiap klub hanya akan melakoni 12 pertandingan. Artinya, seorang pemain tidak memiliki banyak waktu untuk menunjukkan permainan terbaiknya. Apalagi posisi striker yang permainannya selalu diukur dengan jumlah gol.
Aris sendiri bakal secepatnya melakukan seleksi jika memang dibutuhkan untuk mencari pemain baru. Salah satu pemain yang disorot tajam adalah Machia Malok, mantan striker PSLS Lhokseumawe. Pemain ini sama sekali belum menunjukkan ketajamannya dan berpotensi bakal tergusur
Target itu dianggap realistis karena klub berjuluk Macan Putih lebih banyak memainkan partai kandang. Dari enam pertandingan di putaran dua, empat kali Persik bermain di kandang yakni menjamu PPSM Magelang, PSIM Yogyakarta, Persis Solo dan Madiun Putra FC.
Dua pertandingan away adalah menantang PS Mojokerto Putra dan Persewangi Banyuwangi. Melihat perbedaan laga kandang-tandang itu, Pelatih Persik Aris Budi Sulistyo menginginkan timnya tidak kehilangan satu angka pun, terutama di pertandingan kandang.
''Kami mempunyai peluang bagus untuk mempertahankan posisi puncak. Tapi pemain harus tetap fokus di tiap pertandingan, karena tidak selalu hasil di lapangan sesuai rencana. Kami bsia kehilangan angka saat yakin bisa memenangkan pertandingan,” ungkap Aris Budi.
Dia menyontohkan pertandingan lawan Madiun Putra FC di Stadion Wilis lalu. Persik sebenarnya diunggulkan karena Madiun Putra saat itu berada di papan bawah Grup 5. Namun yang terjadi sangat megjutkan karena Persik akhirnya mengakui ketangguhan The Blue Force dengan skor tipis 1-0.
Momen seperti inilah yang menjadi perhatian utama Aris Budi, selain evaluasi secara teknis menyangkut kelemahan tim. Secara umum, kelemahan utama yang masih tersisa adalah minimanya produktivitas gol para penyerang. Parah, karena enam gol Persik di putaran pertama semua diciptakan pemain tengah.
Deretan penyerang milik Macan Putih adalah Machia Malok, Wimba Sutan, Sigit Sudarmawan dan Dimas Galih. Tak satu pun kaki dan kepala mereka yang menghasilkan gol. Aris Budi pun kembali memutar otak untuk memperbaiki kelemahan Persik yang telah 'membudaya' tersebut.
Perekrutan pemain anyar? Sementara ini rencana tersebut masih sebatas angkan. ''Saya sebenarnya masih percaya dengan kemampuan striker yang ada. Tapi masalahnya pertandingan di Divisi Utama ini tidak banyak sehingga reaksi pemain harus cepat dalam memperbaiki produktifitas,” jelasnya.
Sangat logis, sebab di fase grup Divisi Utama total setiap klub hanya akan melakoni 12 pertandingan. Artinya, seorang pemain tidak memiliki banyak waktu untuk menunjukkan permainan terbaiknya. Apalagi posisi striker yang permainannya selalu diukur dengan jumlah gol.
Aris sendiri bakal secepatnya melakukan seleksi jika memang dibutuhkan untuk mencari pemain baru. Salah satu pemain yang disorot tajam adalah Machia Malok, mantan striker PSLS Lhokseumawe. Pemain ini sama sekali belum menunjukkan ketajamannya dan berpotensi bakal tergusur
(aww)