Dua petinju Indonesia kalahkan petinju Tanzania
A
A
A
Sindonews.com - Dua dari empat petinju Indonesia yang bertarung melawan atlet tinju Tanzania, berhasil menyudahi pertarungan dengan kemenangan. Pertarungan itu digelar sebagai partai tambahan di kontes utama antara Chris John melawan Satoshi Hosono, dan Daud Yordan menghadapi Simpiwe Vetyeka, di Tenis Indoor, Senayan, Jakarta, Minggu (14/4).
Petinju bantam super Indonesia, Rasmanudin, hanya membutuhkan waktu satu ronde untuk mengkanvaskan Jay Jay Ngotiko. Petinju berusia 25 tahun asal Semarang itu pun meningkatkan rekor pertarungan profesionalnya menjadi 17 menang (9KO), tiga kali kalah, dan dua kali imbang. Sementara, bagi Ngotiko, kekalahan itu merupakan yang pertama, setelah ia memenangi semua tujuh pertarungannya.
Selanjutnya, petinju kelas welter kelahiran Lombok, Sahlan Coral, membungkus kemenangan atas Fabian Lyimo dalam pertarungan yang berlangsung enam ronde. Secara keseluruhan, Sahlan, yang saat ini berusia 24 tahun, telah mengumpulkan delapan kemenangan, tiga di antaranya berakhir dengan kemenangan KO, dan dua kali mengalami kekalahan. Sedangkan Lyimo, yang enam tahun lebih tua dari Sahlan, membukukan sembilan kemenangan (6KO), tiga kali kalah, dan satu kali seri.
Sementara itu, saudara Daud Yordan, Yohannes Yordan, harus puas bermain imbang, kala berhadapan dengan petinju kelas bulu super Tanzania, Sadiki Momba. Yohannes pun kini mengkoleksi 12 kemenangan (2KO), dua kali kalah, dan tiga kali imbang. Di lain pihak, Momba telah mencatatkan 13 kemenangan (3KO), dua kali kalah, dan dua kali imbang dalam rekor duel profesionalnya.
Satu-satunya petinju Indonesia yang gagal meraup kemenangan adalah Heri Amol, yang turun di pertarungan kelas terbang. Petinju berusia 29 tahun itu, menyerah dalam keputusan split dari Fadhili Majiha di laga yang berlangsung selama enam ronde.
Di kontes utama, Daud Yordan terpaksa kehilangan gelar kelas bulu IBO-nya, setelah menderita kekalahan TKO di ronde ke-11 dari petinju Afrika Selatan, Simpiwe Vetyeka. Di pertarungan terakhir, Chris John masih keluar sebagai juara sejati kelas bulu WBA, menyusul keputusan technical draw di ronde ketiga, saat berhadapan dengan Hosono.
Petinju bantam super Indonesia, Rasmanudin, hanya membutuhkan waktu satu ronde untuk mengkanvaskan Jay Jay Ngotiko. Petinju berusia 25 tahun asal Semarang itu pun meningkatkan rekor pertarungan profesionalnya menjadi 17 menang (9KO), tiga kali kalah, dan dua kali imbang. Sementara, bagi Ngotiko, kekalahan itu merupakan yang pertama, setelah ia memenangi semua tujuh pertarungannya.
Selanjutnya, petinju kelas welter kelahiran Lombok, Sahlan Coral, membungkus kemenangan atas Fabian Lyimo dalam pertarungan yang berlangsung enam ronde. Secara keseluruhan, Sahlan, yang saat ini berusia 24 tahun, telah mengumpulkan delapan kemenangan, tiga di antaranya berakhir dengan kemenangan KO, dan dua kali mengalami kekalahan. Sedangkan Lyimo, yang enam tahun lebih tua dari Sahlan, membukukan sembilan kemenangan (6KO), tiga kali kalah, dan satu kali seri.
Sementara itu, saudara Daud Yordan, Yohannes Yordan, harus puas bermain imbang, kala berhadapan dengan petinju kelas bulu super Tanzania, Sadiki Momba. Yohannes pun kini mengkoleksi 12 kemenangan (2KO), dua kali kalah, dan tiga kali imbang. Di lain pihak, Momba telah mencatatkan 13 kemenangan (3KO), dua kali kalah, dan dua kali imbang dalam rekor duel profesionalnya.
Satu-satunya petinju Indonesia yang gagal meraup kemenangan adalah Heri Amol, yang turun di pertarungan kelas terbang. Petinju berusia 29 tahun itu, menyerah dalam keputusan split dari Fadhili Majiha di laga yang berlangsung selama enam ronde.
Di kontes utama, Daud Yordan terpaksa kehilangan gelar kelas bulu IBO-nya, setelah menderita kekalahan TKO di ronde ke-11 dari petinju Afrika Selatan, Simpiwe Vetyeka. Di pertarungan terakhir, Chris John masih keluar sebagai juara sejati kelas bulu WBA, menyusul keputusan technical draw di ronde ketiga, saat berhadapan dengan Hosono.
(nug)