Hindari setor nyawa di Papua
A
A
A
Sindonews.com — Putaran pertama Indonesia Super League (IPL) mungkin masih menyisakan derita bagi Persegres Gresik United. Setelah resmi mencatat rekor tak pernah menang di 10 pertandingan, Persegres harus menantang kejamnya tanah Papua.
Dua laga away di penghujung putaran pertama atau akhir bulan ini mempertemukan Persegres dengan Persipura Jayapura dan Persiwa Wamena. Pertandingan yang mungkin bermakna ‘setor nyawa’ bagi klub berjuluk Laskar Joko Samudro.
Jika hanya bermain seperti sebelum-sebelumnya, Persegres diprediksi tidak akan berbuat banyak di Papua. Tim arahan Widodo C Putro mengalami masalah besar untuk memenangi pertandingan. Mental Aldo Baretto dkk belum cukup tangguh menghadapi tim Papua.
Kendati begitu, Widodo masih yakin mendapatkan sesuatu di Papua dan terus menggelorakan semangat pasukannya. Dirinya mengakui motivasi pemain untuk memenangkan pertandingan masih rendah walau dari sisi teknis sidah mengalami progres positif.
“Pertandingan lawan Persepam Madurab United membuktikan kami kurang bekerja keras untuk memenangkan pertandingan. Saya tahu pemain sudah mengeluarkan seluruh kemampuannya, tapi nyatanya itu belum cukup dan kami harus berupaya lebih keras lagi,” cetusnya.
Di Papua, dirinya mengakui bakal sulit walau hanya sekadar mengejar satu angka. Butuh sebuah peningkatan drastis, baik dari sisi teknis maupun mental pemain untuk bisa menahan Persipura jayapura dan Persiwa Wamena dan terbukti sulit dihadang di kandang sendiri.
Perubahan bakal kembali dilakukan Widodo walau belum dijelaskannya secara rinci. Pastinya mantan pelatih Persela Lamongan ini sudah melakukan perubahan drastis, yakni dengan mencadangkan pemain utama seperti Gustavo Chena.
Di dua pertandingan terakhir kontra Persela Lamongan dan Persepam, Gustavo tidak lagi menjadi starter. “Kemungkinan memang ada perubahan, tapi saya tidak bisa menjelaskan karena itu sebagian dari strategi. Menghadapi Persipura dan Persiwa kami harus lebih kuat,” tambahnya.
Dia meyakini tanpa progres lebih baik lagi, timnya bakal kesulitan mengimbangi permainan Persipura dan Persiwa. Dia masih menunggu komitmen timnya untuk meningkatkan motivasi dan kemauan untuk menang dengan berbekal perkembangan dari aspek teknis.
Widodo yang telah mengawal Persegres di dua pertandingan terakhir, masih penasaran karena belum bisa memberikan kemenangan. Padahal dua laga lawan Persela dan Persepam sejatinya menjadi momentum bagus karena dimainkan di depan pendukung sendiri.
Niat mantan asisten pelatih tim nasional ini untuk memberikan tiga angka kelihatannya bakal menunggu lebih lama. Sebab dua pertandingan di Papua terhitung sangat berat dan membuat tim kesayangan Ultras paling realistis hanya membidik satu angka.
Dua laga away di penghujung putaran pertama atau akhir bulan ini mempertemukan Persegres dengan Persipura Jayapura dan Persiwa Wamena. Pertandingan yang mungkin bermakna ‘setor nyawa’ bagi klub berjuluk Laskar Joko Samudro.
Jika hanya bermain seperti sebelum-sebelumnya, Persegres diprediksi tidak akan berbuat banyak di Papua. Tim arahan Widodo C Putro mengalami masalah besar untuk memenangi pertandingan. Mental Aldo Baretto dkk belum cukup tangguh menghadapi tim Papua.
Kendati begitu, Widodo masih yakin mendapatkan sesuatu di Papua dan terus menggelorakan semangat pasukannya. Dirinya mengakui motivasi pemain untuk memenangkan pertandingan masih rendah walau dari sisi teknis sidah mengalami progres positif.
“Pertandingan lawan Persepam Madurab United membuktikan kami kurang bekerja keras untuk memenangkan pertandingan. Saya tahu pemain sudah mengeluarkan seluruh kemampuannya, tapi nyatanya itu belum cukup dan kami harus berupaya lebih keras lagi,” cetusnya.
Di Papua, dirinya mengakui bakal sulit walau hanya sekadar mengejar satu angka. Butuh sebuah peningkatan drastis, baik dari sisi teknis maupun mental pemain untuk bisa menahan Persipura jayapura dan Persiwa Wamena dan terbukti sulit dihadang di kandang sendiri.
Perubahan bakal kembali dilakukan Widodo walau belum dijelaskannya secara rinci. Pastinya mantan pelatih Persela Lamongan ini sudah melakukan perubahan drastis, yakni dengan mencadangkan pemain utama seperti Gustavo Chena.
Di dua pertandingan terakhir kontra Persela Lamongan dan Persepam, Gustavo tidak lagi menjadi starter. “Kemungkinan memang ada perubahan, tapi saya tidak bisa menjelaskan karena itu sebagian dari strategi. Menghadapi Persipura dan Persiwa kami harus lebih kuat,” tambahnya.
Dia meyakini tanpa progres lebih baik lagi, timnya bakal kesulitan mengimbangi permainan Persipura dan Persiwa. Dia masih menunggu komitmen timnya untuk meningkatkan motivasi dan kemauan untuk menang dengan berbekal perkembangan dari aspek teknis.
Widodo yang telah mengawal Persegres di dua pertandingan terakhir, masih penasaran karena belum bisa memberikan kemenangan. Padahal dua laga lawan Persela dan Persepam sejatinya menjadi momentum bagus karena dimainkan di depan pendukung sendiri.
Niat mantan asisten pelatih tim nasional ini untuk memberikan tiga angka kelihatannya bakal menunggu lebih lama. Sebab dua pertandingan di Papua terhitung sangat berat dan membuat tim kesayangan Ultras paling realistis hanya membidik satu angka.
(wbs)