Dampak bom Boston hinggap ke MotoGP Austin
A
A
A
Sindonews.com - Tragedi bom di Boston, Amerika Serikat (AS), membuat para pembalap MotoGP lebih waspada saat ambil bagian di Sirkuit Americas, Austin, Texas, AS, Minggu (21/4).
Namun, panitia eventmemberi garansi tak ada masalah dengan kelangsungan balapan nanti. Pascabom yang telah menewaskan tiga orang, para peserta memang lebih berhati-hati untuk berkeliaran di kawasan Texas. Sebab, setelah bom meledak bertepatan event maraton di Boston, 15 April, MotoGP bisa saja menjadi incaran para pembom itu untuk melancarkan serangan berikutnya. Kekhawatiran mereka cukup mendasar, apalagi serangan bom juga meledak di sebuah pabrik kota kecil di Waco, 120 km sebelah utara Austin, yang menewaskan 15 orang, beberapa hari kemudian.
Selain itu, balapan nanti bisa terancam sepi penonton karena ada kekhawatiran dari warga setempat mengalami kejadian serupa bila menghadiri eventtersebut. Mereka masih mengalami trauma dan memilih menyaksikan balapan bergengsi itu dari layar kaca. Presiden Sirkuit Americas Steve Sexton mengatakan, kejadian itu sangat tragis. Pihaknya sebagai tuan rumah MotoGP seri kali ini tentunya prihatin dengan insiden tersebut. Panitia pun telah memiliki acara, yakni memberikan penghormatan bagi para korban sebelum balapan nanti.
“Kami akan mengheningkan cipta untuk mengenang masyarakat yang tewas. Acara itu sebagai bentuk simpati kami untuk para korban dan keluarga yang ditinggalkan,” kata Sexton, dilansir roadracingworld. “Kami sadar masyarakat internasional akan menyoroti balapan nanti, tapi para pembalap telah menunjukkan sikap prihatin dengan tragedi mengerikan itu,” sambungnya. Meski balapan dibayangi ancaman, tidak menyurutkan Jorge Lorenzo mengejar ambisinya meraih gelar perdana di sirkuit tersebut. Dia yakin keamanan pada balapan nanti akan terjamin.
Yang pasti, itu akan membuatnya menjadi lebih fokus pada balapan. Bahkan, juara seri perdana di GP Qatar ini berharap bisa melanjutkan kontribusinya dengan meraih sukses di seri kedua nanti. “Di Qatar merupakan akhir pekan yang sempurna. Tapi, akan menarik lagi bagaimana melihat perubahan dalam balapan nanti. Saya sangat senang bisa keluar sebagai pemenang, meski harus mengakui bahwa saya mengalami kesulitan saat tampil di Qatar,” ujar Lorenzo.
Yang jelas, ketenangan saat balapan nanti akan menjadi faktor utama bagi pembalap untuk meraih kemenangan. Kondisi itu yang sangat diinginkan seluruh pembalap, termasuk Lorenzo yang juga tegang menyikapi insiden mematikan tersebut.
Namun, panitia eventmemberi garansi tak ada masalah dengan kelangsungan balapan nanti. Pascabom yang telah menewaskan tiga orang, para peserta memang lebih berhati-hati untuk berkeliaran di kawasan Texas. Sebab, setelah bom meledak bertepatan event maraton di Boston, 15 April, MotoGP bisa saja menjadi incaran para pembom itu untuk melancarkan serangan berikutnya. Kekhawatiran mereka cukup mendasar, apalagi serangan bom juga meledak di sebuah pabrik kota kecil di Waco, 120 km sebelah utara Austin, yang menewaskan 15 orang, beberapa hari kemudian.
Selain itu, balapan nanti bisa terancam sepi penonton karena ada kekhawatiran dari warga setempat mengalami kejadian serupa bila menghadiri eventtersebut. Mereka masih mengalami trauma dan memilih menyaksikan balapan bergengsi itu dari layar kaca. Presiden Sirkuit Americas Steve Sexton mengatakan, kejadian itu sangat tragis. Pihaknya sebagai tuan rumah MotoGP seri kali ini tentunya prihatin dengan insiden tersebut. Panitia pun telah memiliki acara, yakni memberikan penghormatan bagi para korban sebelum balapan nanti.
“Kami akan mengheningkan cipta untuk mengenang masyarakat yang tewas. Acara itu sebagai bentuk simpati kami untuk para korban dan keluarga yang ditinggalkan,” kata Sexton, dilansir roadracingworld. “Kami sadar masyarakat internasional akan menyoroti balapan nanti, tapi para pembalap telah menunjukkan sikap prihatin dengan tragedi mengerikan itu,” sambungnya. Meski balapan dibayangi ancaman, tidak menyurutkan Jorge Lorenzo mengejar ambisinya meraih gelar perdana di sirkuit tersebut. Dia yakin keamanan pada balapan nanti akan terjamin.
Yang pasti, itu akan membuatnya menjadi lebih fokus pada balapan. Bahkan, juara seri perdana di GP Qatar ini berharap bisa melanjutkan kontribusinya dengan meraih sukses di seri kedua nanti. “Di Qatar merupakan akhir pekan yang sempurna. Tapi, akan menarik lagi bagaimana melihat perubahan dalam balapan nanti. Saya sangat senang bisa keluar sebagai pemenang, meski harus mengakui bahwa saya mengalami kesulitan saat tampil di Qatar,” ujar Lorenzo.
Yang jelas, ketenangan saat balapan nanti akan menjadi faktor utama bagi pembalap untuk meraih kemenangan. Kondisi itu yang sangat diinginkan seluruh pembalap, termasuk Lorenzo yang juga tegang menyikapi insiden mematikan tersebut.
(wbs)