Ssst..wasit ini impoten setelah buah zakar diserang
A
A
A
Sindonews.com – Seorang wasit di Kenya mengambil langkah hukum terhadap Federasi Sepak Bola Kenya (FKF) setelah dia impoten lantaran buah zakarnya diserang oleh seorang pelatih.
Dilansir Sportfan, wasit bernama Martin Wekesa menuduh pelatih bernama Daudi Kajembe yang menjadi bagian dari staf kepelatihan di tim yunior Sparki menyerang bagian ‘perkakas pribadinya’.
Tidak itu saja, Wekesa juga harus menerima pukulan dan tendangan dari pemain mereka karena tidak terima atas kartu merah yang dikeluarkan Wekese kepada salah seorang pemain di pertandingan yang digelar September 2010.
Wekesa menuntut FKF membayar kompensasi sebesar USD235 ribu dan sejauh ini belum ada tanggapan. “Dia menarik testis saya. Saya hanya bisa menangis dan tidak bisa
melepaskan tangannya. Saya ingin ketika itu Kajembe mengatakan kepada saya kalau dia bisa membunuh saya dalam satu menit, lalu dia menyerang testis saya,” ungkap Wekesa.
Saat kejadian itu seorang polisi menyelematkan Wekesa dan kemudian dia dilarikan ke rumah sakit dengan luka serius. Usai kejadian itu, Wekesa mengklaim kini dirinya tidak mungkin lagi melakukan hubungan seksual dengan istrinya akibat insiden itu.
“Ini sangat menyakitkan, menyakitkan. Menyakitkan di daerah terlarang saya,”kata Wekesa.
Permintaan pembayaran kompensasi itu dituntutnya untuk menutupi biaya tagihan medis yang selama ini ditanggung dirinya. Tidak itu saja, akibat insiden itu Wekesa mengaku dirinya kini tidak lagi serumah dengan istrinya.
Dilansir Sportfan, wasit bernama Martin Wekesa menuduh pelatih bernama Daudi Kajembe yang menjadi bagian dari staf kepelatihan di tim yunior Sparki menyerang bagian ‘perkakas pribadinya’.
Tidak itu saja, Wekesa juga harus menerima pukulan dan tendangan dari pemain mereka karena tidak terima atas kartu merah yang dikeluarkan Wekese kepada salah seorang pemain di pertandingan yang digelar September 2010.
Wekesa menuntut FKF membayar kompensasi sebesar USD235 ribu dan sejauh ini belum ada tanggapan. “Dia menarik testis saya. Saya hanya bisa menangis dan tidak bisa
melepaskan tangannya. Saya ingin ketika itu Kajembe mengatakan kepada saya kalau dia bisa membunuh saya dalam satu menit, lalu dia menyerang testis saya,” ungkap Wekesa.
Saat kejadian itu seorang polisi menyelematkan Wekesa dan kemudian dia dilarikan ke rumah sakit dengan luka serius. Usai kejadian itu, Wekesa mengklaim kini dirinya tidak mungkin lagi melakukan hubungan seksual dengan istrinya akibat insiden itu.
“Ini sangat menyakitkan, menyakitkan. Menyakitkan di daerah terlarang saya,”kata Wekesa.
Permintaan pembayaran kompensasi itu dituntutnya untuk menutupi biaya tagihan medis yang selama ini ditanggung dirinya. Tidak itu saja, akibat insiden itu Wekesa mengaku dirinya kini tidak lagi serumah dengan istrinya.
(irc)