Muenchen aji mumpung
A
A
A
Sindonews.com - Bayern Muenchen akan memanfaatkan semua fasilitas saat menjamu Barcelona di Allianz Arena, dini hari nanti. Itu demi memudahkan jalan Bayern menuju final Liga Champions musim ini.
Bayern punya sejumlah keuntungan saat menghadapi Barcelona. Pertama, tentu saja dukungan publik sendiri. Bukan rahasia lagi kalau FC Hollywood, julukan Bayern, cukup perkasa saat menjadi tuan rumah. Mereka telah membukukan sembilan kemenangan dan sekali kalah dari 10 laga kandang terbaru di semua kompetisi. Modal Bayern lainnya adalah pengetahuan soal Barcelona.
Juara Bundesliga musim ini punya beberapa informan yang pernah bersinggungan dengan El Azulgrana, julukan Barcelona. Salah satunya informasi dari Louis van Gaal dan Josep ‘Pep’ Guardiola. Fakta itu tentunya memudahkan Pelatih Bayern Jupp Heynckes menyusun strategi menjamu Barcelona nanti. “Ada perbedaan besar antara performa kami di kompetisi domestik dan Liga Champions.
Itu tidak bisa dibiarkan. Karena itu, kami harus melakukan analisis dan mencari pemecahannya,” ujar Presiden Bayern Uli Hoeness, dilansir Reuters. Saat ini Van Gaal dan Guardiola memang belum ada ikatan dengan Bayern. Namun, keduanya dipercaya akan memberikan bocoran mengenai kekuatan Barcelona. Maklum, Van Gaal sempat melatih Bayern (2009/2011) sebelum membesut timnas Belanda.
Sementara, Guardiola akan menjadi arsitek baru Bayern di Allianz Arena musim mendatang. Informasi keduanya pun bisa dipercaya karena mereka punya pengetahuan mengenai Barcelona karena pernah aktif di Camp Nou. Van Gaal bertugas di Negeri Matador pada edisi 1997-2000 dan 2002-2003. Adapun Guardiola pada periode 2008-2012. “Tidak diragukan mereka (Bayern Muenchen) memiliki lebih banyak keuntungan dari kami,” ucap Asisten Pelatih Barcelona, Jordi Roura.
Wajar bila Roura mengatakan demikian karena Van Gaal telah mengajarkan Bayern cara menghentikan Barcelona melalui gaya permainan yang diperkenalkan kepada Franck Ribery dkk. Nakhoda asal Belanda itu telah mewarisi konsep permainan terbuka dan menyerang yang dijalani Bayern saat ini. Konon sistemnya mirip tiki-takayang biasa diterapkan Barcelona. Selama era Van Gaal, Bayern mulai berani menekan hingga wilayah lawan.
Mereka menggunakan pola menyerang, penguasaan bola, dan gaya yang sulit diredam. Dia membuat daya ledak Bayern semakin besar. Van Gaal berani memadukan Arjen Robben dan Ribery di belakang penyerang utama. Hasilnya, mereka menjadi duet mematikan di lini tengah hingga sekarang. Keduanya menambah opsi serangan dengan menusuk pertahanan lawan dari sisi dan melesakan tembakan.
Karena sering memakai gaya permainan itu, Bayern tentunya tahu titik lemah Barcelona. Tuan rumah bisa menyusun waktu yang tepat kapan untuk menyerang atau bertahan. Mereka tidak perlu menggunakan cara konvensional yang biasa diusung tim lain ketika bersua raksasa Spanyol itu, yakni merapatkan barisan dan counter attack. “Sejak awal, saya punya pandangan kalau Bayern merupakan satu-satunya klub yang hampir menyerupai Barcelona.
Baik itu dari segi permainan di lapangan atau hal lain. Ini mungkin bisa memberikan perbedaan,” kata Hoeness. Lalu, apa masukan dari Guardiola? Belum diketahui apa informasi yang diberikan juru kemudi asal Spanyol itu. Namun, besar kemungkinan dia akan memberi bantuan kepada Bayern. Itu bisa sangat krusial. Pasalnya, Guardiola yang paling paham seluk beluk Barcelona.
Bayern punya sejumlah keuntungan saat menghadapi Barcelona. Pertama, tentu saja dukungan publik sendiri. Bukan rahasia lagi kalau FC Hollywood, julukan Bayern, cukup perkasa saat menjadi tuan rumah. Mereka telah membukukan sembilan kemenangan dan sekali kalah dari 10 laga kandang terbaru di semua kompetisi. Modal Bayern lainnya adalah pengetahuan soal Barcelona.
Juara Bundesliga musim ini punya beberapa informan yang pernah bersinggungan dengan El Azulgrana, julukan Barcelona. Salah satunya informasi dari Louis van Gaal dan Josep ‘Pep’ Guardiola. Fakta itu tentunya memudahkan Pelatih Bayern Jupp Heynckes menyusun strategi menjamu Barcelona nanti. “Ada perbedaan besar antara performa kami di kompetisi domestik dan Liga Champions.
Itu tidak bisa dibiarkan. Karena itu, kami harus melakukan analisis dan mencari pemecahannya,” ujar Presiden Bayern Uli Hoeness, dilansir Reuters. Saat ini Van Gaal dan Guardiola memang belum ada ikatan dengan Bayern. Namun, keduanya dipercaya akan memberikan bocoran mengenai kekuatan Barcelona. Maklum, Van Gaal sempat melatih Bayern (2009/2011) sebelum membesut timnas Belanda.
Sementara, Guardiola akan menjadi arsitek baru Bayern di Allianz Arena musim mendatang. Informasi keduanya pun bisa dipercaya karena mereka punya pengetahuan mengenai Barcelona karena pernah aktif di Camp Nou. Van Gaal bertugas di Negeri Matador pada edisi 1997-2000 dan 2002-2003. Adapun Guardiola pada periode 2008-2012. “Tidak diragukan mereka (Bayern Muenchen) memiliki lebih banyak keuntungan dari kami,” ucap Asisten Pelatih Barcelona, Jordi Roura.
Wajar bila Roura mengatakan demikian karena Van Gaal telah mengajarkan Bayern cara menghentikan Barcelona melalui gaya permainan yang diperkenalkan kepada Franck Ribery dkk. Nakhoda asal Belanda itu telah mewarisi konsep permainan terbuka dan menyerang yang dijalani Bayern saat ini. Konon sistemnya mirip tiki-takayang biasa diterapkan Barcelona. Selama era Van Gaal, Bayern mulai berani menekan hingga wilayah lawan.
Mereka menggunakan pola menyerang, penguasaan bola, dan gaya yang sulit diredam. Dia membuat daya ledak Bayern semakin besar. Van Gaal berani memadukan Arjen Robben dan Ribery di belakang penyerang utama. Hasilnya, mereka menjadi duet mematikan di lini tengah hingga sekarang. Keduanya menambah opsi serangan dengan menusuk pertahanan lawan dari sisi dan melesakan tembakan.
Karena sering memakai gaya permainan itu, Bayern tentunya tahu titik lemah Barcelona. Tuan rumah bisa menyusun waktu yang tepat kapan untuk menyerang atau bertahan. Mereka tidak perlu menggunakan cara konvensional yang biasa diusung tim lain ketika bersua raksasa Spanyol itu, yakni merapatkan barisan dan counter attack. “Sejak awal, saya punya pandangan kalau Bayern merupakan satu-satunya klub yang hampir menyerupai Barcelona.
Baik itu dari segi permainan di lapangan atau hal lain. Ini mungkin bisa memberikan perbedaan,” kata Hoeness. Lalu, apa masukan dari Guardiola? Belum diketahui apa informasi yang diberikan juru kemudi asal Spanyol itu. Namun, besar kemungkinan dia akan memberi bantuan kepada Bayern. Itu bisa sangat krusial. Pasalnya, Guardiola yang paling paham seluk beluk Barcelona.
(wbs)