Jeno dan kiper jadi pahlawan PSIS

Jum'at, 26 April 2013 - 19:38 WIB
Jeno dan kiper jadi pahlawan PSIS
Jeno dan kiper jadi pahlawan PSIS
A A A
Sindonews.com - I Gede Jeno Wiliantara mengawali debutnya bersama PSIS Semarang dengan manis. Gol semata wayangnya ke gawang Persiku Kudus pada menit ke-47 mengantarkan PSIS menaklukkan Persiku Kudus 1-0 dalam laga lanjutan Divisi Utama Liga Indonesia di Stadion Wergu, Kudus, Jumat (26/4).

Persiku sebenarnya memiliki kesempatan untuk menyamakan kedudukan pada menit ke-81 melalui titik putih. Sayang, Agus Santiko yang dipercaya mengeksekusi tendangan penalti gagal melaksanakan tugasnya. Kiper PSIS, Catur menjadi pahlawan bagi timnya dengan menepis tendangan Agus. Skor 0-1 untuk PSIS bertahan hingga babak kedua berakhir.
Kemenangan perdana di awal putaran kedua ini kembali mengangkat, PSIS ke posisi kedua klasmen sementara Grub II dengan poin 18 di PSCS Cilacap yang kini mengantongi 23 poin. Persaingan kedua tim pun dipastikan akan semakin sengit untuk memperebutkan posisi puncak.

Jalannya pertandingan yang diperagakan kedua kesebelasan berjalan monoton pada babak pertama. Tuan rumah sebenarnya mampu menguasai jalannya pertandingan, dan terus menekan tim lawan. Namun, tekanan yang diberikan, kurang maksimal sehingga selalu kandas di barisan belakang PSIS.
Baru babak kedua PSIS mampu keluar dari tekanan.

Dengan bermain cepat sejak peluit babak kedua dibunyikan, langsung memberikan kejutan ke barisan belakang Persiku. Dan Jeno menjadi mimpi buruk Persiku, sempakan kaki kananya setelah menerima bola muntah gagal diantisipasi kiper Persiku M. Adam.

Unggul 1-0 Imral’Korea”Usaman dkk makin pede. Mereka mampu mengembangkan permianan dengan baik. Ronald Fagundez bersama Rizki Julian putra di tengah mampu mengatur ritme serangan. Serangan PSIS pun makin bervariasi, dan terus merepotkan barisan belakang Persiku.

Pada menit-menit akhir babak kedua tepatnya pada menit ke 81 wasit Untung dari Jakarta Utara membuat keputusan kontroversial. M. Irvan yang baru masuk menggantikan Jeno, dianggap melakukan handsball di dalam area kotak penalti.

Keputusan wasit terus langsung mengundang protes para pemain PSIS. Tidak hanya pemain, suporter PSIS Panser Biru dan Snex yang memadati tribun juga tersulut emosi, hingga terlibat saling lempar botol minuman dengan supporter tuan rumah. Meski sempat mengganggu jalannya pertandingan, namun kejadin itu dapat segera di redam oleh pihak kepolisian.

Meski mengundang kontroversial, keputusan wasit tetap dilanjutkan. Namun, sayang Agus Santiko gagal melaksanakan tugasnya. Tendangannya dari titik putih, dapat di blok oleh kipper PSIS Catur Adi Nugroho.

Asisten Pelatih PSIS Eko Purjianto mengaku, anak-anak asuhnya pada babak pertama kurang mampu mengembangkan permainan karena tekanan dari tuan rumah cukup keras.”Tuan rumah ngotot sehingga pada babak pertama kita sulit keluar dari tekanan. Tapi setelah melakukan evaluasi, pada babak kedua kami mampu keluar dari tekanan dan langsung menciptakan gol,” katanya.

Dia juga memuji pemain-pemain baru PSIS. Salah satunya Ronald Fagundez. Menurutnya pemain asal Uruguay tersebut bermain dengan baik, dan mampu mengatur serangan dengan baik, sehingga pemain depan mampu melakukan improvisasi dan lebih kreatif. ''Organisasi permainan semakin baik, belakang, tengah, dan depan berkoordinasi dengan baik,” imbuhnya.

Sementara itu, I Gede Jeno Wiliantara mengaku, puas dengan kemenangan timnya. Terlebih kemenangan PSIS berasal dari kakinya.”Gol itu adalah hasil kerja sama tim. Kami bermain dengan baik,”ujarnya usai pertandingan.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1460 seconds (0.1#10.140)