Sistem sepak bola Indonesia amburadul

Kamis, 30 Mei 2013 - 16:33 WIB
Sistem sepak bola Indonesia...
Sistem sepak bola Indonesia amburadul
A A A
Sindonews.com - Sebagai negara yang memiliki jumlah penduduk terbanyak nomor empat di dunia, sepak bola di Indonesia sudah seharusnya bisa maju dan berprestasi seperti negara Eropa dan juga hendaknya memiliki pemain yang handal.

Pelatih tim sepak bola Indonesia untuk Danone Nation Cup 2013, Timo Scheunemann mengungkapkan, salah satu permasalahan tidak majunya pembinaan usia muda ke senior di Indonesia adalah sistem yang tidak berjalan.

"Indonesia kalah dari Singapura, karena disana sistem scouting (pemandu bakat) mereka berjalan dengan baik. Beda dengan disini. Itu yang membuat banyak penduduk jadi terasa percuma," ujar Timo, dalam konferensi pers pengundian Danone Nation Cup 2013 di Jakarta, Kamis (30/5/2013).

Timo kemudian mencontohkan sistem pembinaan di Jerman, tanah kelahirannya. Di Jerman, lanjut Timo, terdapat lebih dari ratusan scout yang memantau perkembangan pemain muda. "Disana ada lebih dari ratusan scout, jadi perkembangan pemain terpantau dari kecil hingga besar," ujar Timo yang juga mantan pelatih Persema tersebut.

Selain sistem, menurut Timo, dana yang minim juga menjadi masalah yang menyebabkan terputusnya sistem pembinaan usia muda. "Percuma kalau konsep bagus tetapi uang untuk menjalankan itu tidak ada," kata Timo.

Di lain sisi, Anggota Komite Eksekutif PSSI, La Siya yang turut menghadiri konferensi pers tersebut, mengungkapkan, PSSI akan merombak sistem pembinaan pemain muda yang ada di Indonesia. Dia pun juga menyoroti banyaknya pencurian umur yang kerap kali melanda kompetisi sepakbola di tingkat junior.

"Kedepan PSSI akan punya lima direktorat yang salah satunya menangani pembinaan usia muda atau football development," kata La Siya yang memang di PSSI bertugas menangani pembinaan usia muda. "Yang harus dikikis habis itu mafia umur dalam pembinaan usia muda," tutup La Siya.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0808 seconds (0.1#10.140)