Sneijder: Inter mencoba menghancurkan saya
Sneijder: Inter mencoba menghancurkan saya
A
A
A
Sindonews.com – Setelah sekian lama bungkam akan masalah yang pernah dihadapinya di Inter Milan, gelandang asal Belanda Wesley Sneijder akhirnya buka suara. Sneijder mengatakan alasannya pergi meninggalkan Inter karena rekan-rekan setim dan fans membencinya.
Di masa akhir karirnya bersama Inter, Sneijder sempat dikucilkan klub. Dia tidak pernah dimainkan setelah menolak perpanjangan kontrak yang diberikan klub. Penolakan itu dikarenakan dalam kontrak baru itu, gajinya dipangkas klub.
Atas alasan itulah dia kemudian menerima pinangan klub Turki Galatasaray pada bulan Januari lalu. Kini Sneijder membeberkan perlakuan buruk klub kepadanya.
“Pemain Inter Milan dan fans membenci saya,” ungkap Sneijder dilansir football Italia, Jumat (30/5/2013).
“Mereka mencoba menghancurkan saya. Jika saya tidak memiliki kepribadian bisa saja saya tidak mau bermain sepak bola.”
Kini setelah perlakuan klub kepadanya, Sneijder mengaku tidak peduli lagi dengan Inter. ”Jadi saya sama sekali tidak peduli jika klub finis di papan tengah klasemen, peringkat 9 di Serie A dan pelatih mereka dipecat. Mereka bahkan tak lolos bermain di kompetisi Eropa.”
Dia menilai keterpurukan Inter sekarang tidak lepas dari buruknya pembuat kebijakan. Menurutnya apa yang mereka lakukan justru tak menguntungkan Inter.
Di masa akhir karirnya bersama Inter, Sneijder sempat dikucilkan klub. Dia tidak pernah dimainkan setelah menolak perpanjangan kontrak yang diberikan klub. Penolakan itu dikarenakan dalam kontrak baru itu, gajinya dipangkas klub.
Atas alasan itulah dia kemudian menerima pinangan klub Turki Galatasaray pada bulan Januari lalu. Kini Sneijder membeberkan perlakuan buruk klub kepadanya.
“Pemain Inter Milan dan fans membenci saya,” ungkap Sneijder dilansir football Italia, Jumat (30/5/2013).
“Mereka mencoba menghancurkan saya. Jika saya tidak memiliki kepribadian bisa saja saya tidak mau bermain sepak bola.”
Kini setelah perlakuan klub kepadanya, Sneijder mengaku tidak peduli lagi dengan Inter. ”Jadi saya sama sekali tidak peduli jika klub finis di papan tengah klasemen, peringkat 9 di Serie A dan pelatih mereka dipecat. Mereka bahkan tak lolos bermain di kompetisi Eropa.”
Dia menilai keterpurukan Inter sekarang tidak lepas dari buruknya pembuat kebijakan. Menurutnya apa yang mereka lakukan justru tak menguntungkan Inter.
(irc)
Explore More