Lorenzo: Ini seperti sihir
A
A
A
Sindonews.com - Pembalap Yamaha FIAT, Jorge Lorenzo seakan tak percaya dirinya bisa kembali juara di Grand Prix Italia. Maklum, ini ketiga kalinya secara beruntun, Lorenzo menaklukkan Sirkuit Mugello.
"Ini sangat spesial, saya memenangkan lomba tiga tahun terakhir. Ini seperti sihir bagi saya dan sangat positif bagi Yamaha. Hal ini juga mengingatkan kami untuk tetap bekerja agar motor bisa bekerja pada trek yang tidak begitu mengalir seperti Mugello,"tutur Lorenzo seperti dilansir Crash.net
Lorenzo pun mencoba menjelaskan kronologi dirinya bisa keluar sebagai juara. Menurut pembalap asal Spanyol itu, kunci kemenangan dirinya terjadi saat lomba memasuki pertengahan.
"Kondisi dan keadaan sangat bagus untuk kami dan saya tak membuat kesalahan, saya membuat penampilan terbaik meski kondisi sedikit lebih panas. Kami masih berjuang banyak ketika kondisi dalam keadaan lebih panas,"ungkap Lorenzo.
"Kuncinya adlaah di tengah-tengah lomba, di mana saya mulai membaik. Saya bisa mengerem dan kemudian dengan sedikit bahan bakar di dalam tangki, saya bisa meningkatkan waktu putaran. Ketika itu, Dani (Pedrosa) mulai menyerah,"ia menambahkan.
"Ini sangat spesial, saya memenangkan lomba tiga tahun terakhir. Ini seperti sihir bagi saya dan sangat positif bagi Yamaha. Hal ini juga mengingatkan kami untuk tetap bekerja agar motor bisa bekerja pada trek yang tidak begitu mengalir seperti Mugello,"tutur Lorenzo seperti dilansir Crash.net
Lorenzo pun mencoba menjelaskan kronologi dirinya bisa keluar sebagai juara. Menurut pembalap asal Spanyol itu, kunci kemenangan dirinya terjadi saat lomba memasuki pertengahan.
"Kondisi dan keadaan sangat bagus untuk kami dan saya tak membuat kesalahan, saya membuat penampilan terbaik meski kondisi sedikit lebih panas. Kami masih berjuang banyak ketika kondisi dalam keadaan lebih panas,"ungkap Lorenzo.
"Kuncinya adlaah di tengah-tengah lomba, di mana saya mulai membaik. Saya bisa mengerem dan kemudian dengan sedikit bahan bakar di dalam tangki, saya bisa meningkatkan waktu putaran. Ketika itu, Dani (Pedrosa) mulai menyerah,"ia menambahkan.
(wir)