Utang bertambah, pemain Juku Eja tuntut gaji dibayar penuh
A
A
A
Sindonews.com - Para penggawa skuad Juku Eja berharap, agar gaji mereka dibayar penuh oleh managemen PSM, agar mereka bisa melakukan latihan rutin sebagai bentuk persiapan menjalani laga tur Jawa dan Kalimantan 13 sampai 16 Juni mendatang.
Sampai hari ini, Andi Oddang dkk, masih menjalani aksi mogok karena pihak managemen belum bisa membayarkan gaji 31 pemain selama dua bulan, terhitung bulan April dan Mei, para pemain juga menagih janji pihak managemen yang akan memberikan bonus pada empat kemenangan yang telah diperoleh skuad Juku Eja.
Krisis finansial yang terjadi pada skuad yang ditukangin oleh Petar Segrt, ini bukan mereupakan satu-satunya tim yang mengalami, melainkan hampir seluruh klub yang berkompetisi di Indonesia Primer League (IPL) mengalami hal yang sama. Terakhir calon lawan PSM 13 Juni mendatang diisukan para pemainnya membubarkan diri karena gaji selama empat bulan belum dibayarkan. Namun, saat ini mereka tetap melakukan pertandingan karena kompetisi masih berjalan.
Pasukan Ramang, hanya melakukan aksi mogok, sejak tanggal 21 Mei lalu, hingga membuat persiapan mereka menjalani dua laga tandang harus terhambat, karena sampai saat ini mereka belum melakukan latihan persiapan, padahal enam hari lagi mereka akan melawan Persebaya 1927 di stadion gelora 10 November.
Andi Oddang kapten tim Juku Eja mengatakan, dirinya berharap agar para pemain bisa menikmati gaji mereka secara penuh, karena banyak hal yang harus dibiayai. "Pastinya kami berharap dibayar penuh, karena sudah banyak utang yang menumpuk," kata straiker kelahirarn kabupaten Jeneponto tersebut.
Meski demikian, dirinya beserta rekan setimnya belum bisa memastikan apa yang akan mereka lakukan jika hanya dibayarkan setengah dari gajinya mereka selama dua bulan tertunggak. "Untuk soal itu, saya belum bisa putuskan, nanti kami akan bicarakan lagi sama teman-teman pemain," kata bomber bernomor punggung 10 ini.
Sebelumnya, pernah terjadi penunggakan pembayaran gaji para pemain PSM pada bulan Maret lalu, hingga mengakibat mereka melakukan aksi mogok, namun saat akan melakukan tur Aceh, pemain dibayar setengah gajinya agar bisa melakukan pertandinngan di sana. Hampir sama seperti sekarang karena penggawa PSM kembali akan melakukan laga tur ke Jawa dan Kalimantan.
Sementara itu, M Rahmat yang juga salah satu pemain PSM mengatakan, agar persoalan ini segera bisa diselsesaikan, agar para pemain bisa kembali melakukan latihan rutin sebagai bentuk persiapan buat menjalani laga tur mendatang.
"Berapapun dibayarkan saya bersyukur, yang jelas untuk manajemen, lakukanlah sesuatu agar para pemain bisa kembali latihan. Saya juga sedih dengan situasi sekarang ini tapi kami adalah tim jadi harus kompak," ujar penyerang bernomor punggung 11 ini.
Belum lama ini, Media Officer PSM Andi Widya Syazwina mengatakan, memang pekan ini gaji akan dibayarkan, dirinya belum mengatahui apakah bertahap atau tidak. "Saya dengar memang pekan ini akan dibayar, kita juga berharap agar semuanya bisa selesai," ungkapnya.
Sampai hari ini, Andi Oddang dkk, masih menjalani aksi mogok karena pihak managemen belum bisa membayarkan gaji 31 pemain selama dua bulan, terhitung bulan April dan Mei, para pemain juga menagih janji pihak managemen yang akan memberikan bonus pada empat kemenangan yang telah diperoleh skuad Juku Eja.
Krisis finansial yang terjadi pada skuad yang ditukangin oleh Petar Segrt, ini bukan mereupakan satu-satunya tim yang mengalami, melainkan hampir seluruh klub yang berkompetisi di Indonesia Primer League (IPL) mengalami hal yang sama. Terakhir calon lawan PSM 13 Juni mendatang diisukan para pemainnya membubarkan diri karena gaji selama empat bulan belum dibayarkan. Namun, saat ini mereka tetap melakukan pertandingan karena kompetisi masih berjalan.
Pasukan Ramang, hanya melakukan aksi mogok, sejak tanggal 21 Mei lalu, hingga membuat persiapan mereka menjalani dua laga tandang harus terhambat, karena sampai saat ini mereka belum melakukan latihan persiapan, padahal enam hari lagi mereka akan melawan Persebaya 1927 di stadion gelora 10 November.
Andi Oddang kapten tim Juku Eja mengatakan, dirinya berharap agar para pemain bisa menikmati gaji mereka secara penuh, karena banyak hal yang harus dibiayai. "Pastinya kami berharap dibayar penuh, karena sudah banyak utang yang menumpuk," kata straiker kelahirarn kabupaten Jeneponto tersebut.
Meski demikian, dirinya beserta rekan setimnya belum bisa memastikan apa yang akan mereka lakukan jika hanya dibayarkan setengah dari gajinya mereka selama dua bulan tertunggak. "Untuk soal itu, saya belum bisa putuskan, nanti kami akan bicarakan lagi sama teman-teman pemain," kata bomber bernomor punggung 10 ini.
Sebelumnya, pernah terjadi penunggakan pembayaran gaji para pemain PSM pada bulan Maret lalu, hingga mengakibat mereka melakukan aksi mogok, namun saat akan melakukan tur Aceh, pemain dibayar setengah gajinya agar bisa melakukan pertandinngan di sana. Hampir sama seperti sekarang karena penggawa PSM kembali akan melakukan laga tur ke Jawa dan Kalimantan.
Sementara itu, M Rahmat yang juga salah satu pemain PSM mengatakan, agar persoalan ini segera bisa diselsesaikan, agar para pemain bisa kembali melakukan latihan rutin sebagai bentuk persiapan buat menjalani laga tur mendatang.
"Berapapun dibayarkan saya bersyukur, yang jelas untuk manajemen, lakukanlah sesuatu agar para pemain bisa kembali latihan. Saya juga sedih dengan situasi sekarang ini tapi kami adalah tim jadi harus kompak," ujar penyerang bernomor punggung 11 ini.
Belum lama ini, Media Officer PSM Andi Widya Syazwina mengatakan, memang pekan ini gaji akan dibayarkan, dirinya belum mengatahui apakah bertahap atau tidak. "Saya dengar memang pekan ini akan dibayar, kita juga berharap agar semuanya bisa selesai," ungkapnya.
(aww)