AFA larang suporter tim lawan ke stadion
A
A
A
Sindonews.com - Federasi Sepak bola Argentina, AFA telah melarang suporter tim tandang untuk menyaksikan pertandingan sepak bola di Stadion setelah insiden meninggalnya seorang pendukung sepak bola.
Larangan ini diterapkan di pertandingan sepakbola yang digelar seluruh divisi yang ada di Argentina.
Sebelumnya pada hari Senin (10/06) seorang pendukung klub Lanus tewas saat menyaksikan pertandingan klubnya yang tengah menghadapi Estudiantes.
Laporan mengatakan sempat terjadi bentrokan antara polisi dengan pendukung sepakbola di La Plata dekat Buenos Aires saat pertandingan berlangsung.
Lebih dari 70 pendukung sepak bola di Argentina tewas sejak tahun 2000 lalu. Kebijakan larangan pendukung tim tandang datang ke stadion ini merupakan yang pertama terjadi dalam sejarah sepakbola Argentina.
"Kebijakan ini akan berjalan hingga otoritas sepak bola melakukan langkah untuk menghentikan kekerasan di sepakbola," kata Menteri Keamanan Regional Ricardo Casal.
Namun AFA dengan dukungan dari pemerintah memutuskan untuk memperpanjang pembatasannya secara nasional hingga kebijakan baru untuk mengakhiri kekerasan dibuat.
Suporter Lanus bernama Javier Gerez, 42 dilaporkan tewas setelah ditembaki peluru karet yang ditembak oleh polisi.
Lanus telah mengecam kebrutalan polisi itu. Tiga petugas polisi yang dinilai bertanggung jawab telah ditangkap dan penyelidikan atas insiden tersebut saat ini sedang berjalan.
"Kebijakan ini akan berjalan hingga otoritas sepakbola melakukan langkah untuk menghentikan kekerasan sepakbola"
Selain Gerez, seorang pendukung sepakbola lain saat ini sedang menjalani perawatan serius di rumah sakit setelah kerusuhan. Pertandingan Estudiantes dengan Lanus sendiri dihentikan pada babak pertama.
Menteri Casal pasca insiden ini juga mengatakan sejak insiden itu "dia melarang polisi di Buenos Aires menggunakan peluru karet dalam mengamankan acara olahraga".
Manajer Estudiantes, Mauricio Pellegrino mengatakan insiden ini merupakan 'persoalan sosial.'
"Sepakbola merefleksikan kekerasan yang ada di masyarakat," kata Pellegrino.
Larangan ini diterapkan di pertandingan sepakbola yang digelar seluruh divisi yang ada di Argentina.
Sebelumnya pada hari Senin (10/06) seorang pendukung klub Lanus tewas saat menyaksikan pertandingan klubnya yang tengah menghadapi Estudiantes.
Laporan mengatakan sempat terjadi bentrokan antara polisi dengan pendukung sepakbola di La Plata dekat Buenos Aires saat pertandingan berlangsung.
Lebih dari 70 pendukung sepak bola di Argentina tewas sejak tahun 2000 lalu. Kebijakan larangan pendukung tim tandang datang ke stadion ini merupakan yang pertama terjadi dalam sejarah sepakbola Argentina.
"Kebijakan ini akan berjalan hingga otoritas sepak bola melakukan langkah untuk menghentikan kekerasan di sepakbola," kata Menteri Keamanan Regional Ricardo Casal.
Namun AFA dengan dukungan dari pemerintah memutuskan untuk memperpanjang pembatasannya secara nasional hingga kebijakan baru untuk mengakhiri kekerasan dibuat.
Suporter Lanus bernama Javier Gerez, 42 dilaporkan tewas setelah ditembaki peluru karet yang ditembak oleh polisi.
Lanus telah mengecam kebrutalan polisi itu. Tiga petugas polisi yang dinilai bertanggung jawab telah ditangkap dan penyelidikan atas insiden tersebut saat ini sedang berjalan.
"Kebijakan ini akan berjalan hingga otoritas sepakbola melakukan langkah untuk menghentikan kekerasan sepakbola"
Selain Gerez, seorang pendukung sepakbola lain saat ini sedang menjalani perawatan serius di rumah sakit setelah kerusuhan. Pertandingan Estudiantes dengan Lanus sendiri dihentikan pada babak pertama.
Menteri Casal pasca insiden ini juga mengatakan sejak insiden itu "dia melarang polisi di Buenos Aires menggunakan peluru karet dalam mengamankan acara olahraga".
Manajer Estudiantes, Mauricio Pellegrino mengatakan insiden ini merupakan 'persoalan sosial.'
"Sepakbola merefleksikan kekerasan yang ada di masyarakat," kata Pellegrino.
(wbs)