PSMS PT LI bongkar praktik pengaturan skor

Rabu, 12 Juni 2013 - 17:56 WIB
PSMS PT LI bongkar praktik...
PSMS PT LI bongkar praktik pengaturan skor
A A A
Sindonews.com - Kompetisi Divisi Utama PT Liga Indonesia (LI) sudah berakhir bagi sebagian besar tim yang tidak lolos ke putaran 12 Besar termasuk PSMS Medan. Bagi tim Ayam Kinantan, berbagai masalah terjadi selama kompetisi.

Selain gaji yang tidak didapatkan, belakangan beredar kabar heboh, yakni upaya pengaturan skor bagi PSMS Medan di laga tandang. Menurut pengakuan beberapa pihak di PSMS, pengaturan skor terjadi pada saat tur laga tandang perdana di putaran kedua PSMS yakni saat menghadapi di Persih Tembilahan, Riau (11/5) dan Persisko Tanjabar, Jambi (16/5).

Tim Ayam Kinantan diiming-imingi uang dengan jumlah besar jika kalah dengan jumlah gol tertentu. "Terus terang kondisi ini membuat kami tidak tahu harus berbuat apa. Gaji belum dibayarkan sampai sekarang. Satu hal yang sudah lama kami pendam akan kami sampaikan, yaitu indikasi pengaturan skor karena kami disuruh kalah saat bermain di Tembilahan dan Kuala Tungkal Jambi," ujar salah seorang pemain yang meminta identitasnya dirahasiakan.

Pemain tersebut juga menyebutkan pihak yang menginstruksikan PSMS harus kalah, yaitu pria yang diangkat sebagai Chief Executive Officer (CEO) PSMS di putaran kedua menggantikan Faisal, yakni Heru Prawono. Menurutnya, Heru mengintruksikan pemain untuk menyerah kalah pada saat briefing jelang pertandingan kontra Persih Tembilahan.

"Waktu briefing dia (Heru) bilang, kalau kalah, pihaknya akan memberikan gaji, dan sebaliknya jika tim menang," paparnya.

Tidak hanya itu, keyakinan pemain semakin bertambah ketika Heru berbincang dengan pria yang perawakannya seperti keturunan tionghoa berbincang di hotel tempat tim menginap. "Kami sendiri heran melihat ada pria berwajah seperti orang China di ruang makan hotel Kuala Tungkal. Kecurigaan kami bertambah," bebernya.

Harapan PSMS Medan meraih satu tiket ke putaran 12 besar yang masih terbuka lebar membuat tim manajemen, pelatih dan pemain menolak mentah-mentah permintaan itu. Tidak mengamini permintaan tersebut, PSMS Medan akhirnya meraih kemenangan telak di dua laga tersebut. Anehnya, kondisi itu membuat Heru gusar.

"Pelatih memberikan motivasi kepada kami, kalau kalah berarti pemain berkomplot untuk melakukan pengaturan skor. Itu membuat kami semangat dan syukurnya bisa memenangkan pertandingan," bebernya lagi.

Sementara itu, pelatih PSMS, Suharto juga membenarkan upaya pengaturan skor oleh pria yang dinilai tidak bertanggungjawab itu. Hal itu pula yang akhirnya menguak alasannya untuk tidak pergi bersama tim ke Kabupaten Indragiri Hilir Riau, mendampingi tim. Sebelumnya, Suharto mengatakan, ketidakikutsertaannya bersama tim lantaran harus mengurusi keluarganya yang sedang dilanda persoalan.

"CEO sudah mempertemukan saya dengan orang yang meminta kami kalah di dua laga tandang sebelum keberangkatan tim ke Indra Giri Hilir dan Kuala Tungkal lalu. Tapi Saya jelas-jelas tidak mau, Saya tegas menolak. Bagi saya, haram menjual pertandingan, apalagi menyerah kalah. Saya prajurit dan harus berjuang dengan segala kondisi. Dipaksa kalah pun sama CEO agar gajian saya tidak mau karena mencederai asas sepak bola," ujar Suharto.

Suharto juga sempat menunjukkan beberapa pesan singkat yang diduga dari Heru yang kurang lebih berisi ungkapan kemarahan atas penolakan PSMS untuk kalah yang berimbas ketiadaan gaji bagi pemain. Lantas, mencoba menghubungkan dengan iming-iming Heru yang merupakan eks sekretaris tim PSMS Medan versi IPL 2011/2012, sebelumnya Heru pernah menyampaikan bahwa tidak akan ada kendala pembayaran gaji di putaran kedua.

Janji senada sebelumnya pernah disampaikan Manajer tim PSMS versi LI, Sarwono. Setelah pada putaran I hanya secuil gaji yang diterima pemain, paman Heru Prawono itu datang sebagai "Malaikat Penyelamat" dengan iming-iming pembayaran gaji yang lancar di putaran II.

Kondisi itu membuat pemain yang sebelumnya menolak untuk kembali bergabung, akhirnya mau memperkuat tim lagi. Namun, setelah kompetisi usai, tidak ada realisasi sesuai janji yang sebelumnya disampaikan. Bahkan, Sarwono tidak lagi terlihat pada tiga laga terakhir termasuk laga pamungkas menghadapi PS Bangka, Minggu (9/6) lalu.

Heru yang coba dikonfirmasi terkait kemungkinan dirinya terlibat rencana pengaturan skor gagal didapatkan keterangannya lantaran nomor telepon seluler miliknya tidak aktif. Namun, sang ayah, Saryono yang juga merupakan kakak kandong Sarwono mengatakan, ketidakterlibatan adiknya di PSMS dilakukan lantaran suruhannya. Dia mengaku tidak menyukai beberapa pihak di PSMS sehingga memerintahkan adiknya untuk berhenti mengurusi tim PSMS
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0394 seconds (0.1#10.140)