Anak-istri diejek, Suarez memohon tinggalkan Inggris
A
A
A
Sindonews.com - Setelah kabar striker Liverpool, Lus Suarez bakal hengkang pada bursa transfer musim panas ini hilang, kini Suarez, kembali mengisyaratkan keinginan untuk meninggalkan klub Liga Primer tersebut.
Dalam wawancara dengan media Uruguay, RR Gol, Suarez mengatakan ia dan keluarganya mendapatkan perlakukan yang tidak adil dari media di Inggris dan asoasiasi sepak bola Inggris (FA), terutama dalam kasus rasisme dengan Patrice Evra.
"Tanpa bukti mereka menjatuhkan hukuman larangan delapan pertandingan. Tapi dalam kasus John Terry, di mana ada bukti dan kesaksian ahli, ia hanya dijatuhi sanksi larangan turun di empat pertandingan," katanya seperti dilansir bbcsport.
"Saya orang Amerika Latin dan saya bisa merasakan perbedaan (perlakuan) ini," kata Suarez.
Ia menambahkan bahwa Liverpool adalah klub impiannya. Ia merasa beruntung bisa bermain di klub ini dan bertemu beberapa pemain hebat.
"Stadionnya juga legendaris. Para pendukungnya fenomenal. Mereka memiliki tato foto saya," katanya.
"Mereka melakukannya di depan anak dan istri saya. Ini semua menjadi beban pikiran. Istri saya hampir menangis mendapat perlakukan seperti ini."
Namun ia juga bisa merasakan perlakukan-perlakukan yang ia gambarkan menyedihkan. Misalnya ia bertemu beberapa orang yang menirukan adegan menggigit lengan, kasus yang membuat Suarez dihukum larangan turun di sepuluh pertandingan.
"Mereka melakukannya di depan anak dan istri saya. Ini semua menjadi beban pikiran. Istri saya hampir menangis mendapat perlakukan seperti ini," ungkap Suarez.
"Saya capek menghadapi perlakukan-perlakuan seperti ini," kata Suarez.
Dalam wawancara ini ia mengakui akan mempertimbangkan dengan serius bila Real Madrid mengajukan tawaran ke Liverpool. Namun ia juga menyatakan bahwa saat ini masih terikat kontrak dengan Liverpool.
"Agen saya meminta saya untuk tenang. Kalau nanti ada tawaran yang kongkret, ia akan langsung memberi tahu saya," katanya.
Dalam wawancara dengan media Uruguay, RR Gol, Suarez mengatakan ia dan keluarganya mendapatkan perlakukan yang tidak adil dari media di Inggris dan asoasiasi sepak bola Inggris (FA), terutama dalam kasus rasisme dengan Patrice Evra.
"Tanpa bukti mereka menjatuhkan hukuman larangan delapan pertandingan. Tapi dalam kasus John Terry, di mana ada bukti dan kesaksian ahli, ia hanya dijatuhi sanksi larangan turun di empat pertandingan," katanya seperti dilansir bbcsport.
"Saya orang Amerika Latin dan saya bisa merasakan perbedaan (perlakuan) ini," kata Suarez.
Ia menambahkan bahwa Liverpool adalah klub impiannya. Ia merasa beruntung bisa bermain di klub ini dan bertemu beberapa pemain hebat.
"Stadionnya juga legendaris. Para pendukungnya fenomenal. Mereka memiliki tato foto saya," katanya.
"Mereka melakukannya di depan anak dan istri saya. Ini semua menjadi beban pikiran. Istri saya hampir menangis mendapat perlakukan seperti ini."
Namun ia juga bisa merasakan perlakukan-perlakukan yang ia gambarkan menyedihkan. Misalnya ia bertemu beberapa orang yang menirukan adegan menggigit lengan, kasus yang membuat Suarez dihukum larangan turun di sepuluh pertandingan.
"Mereka melakukannya di depan anak dan istri saya. Ini semua menjadi beban pikiran. Istri saya hampir menangis mendapat perlakukan seperti ini," ungkap Suarez.
"Saya capek menghadapi perlakukan-perlakuan seperti ini," kata Suarez.
Dalam wawancara ini ia mengakui akan mempertimbangkan dengan serius bila Real Madrid mengajukan tawaran ke Liverpool. Namun ia juga menyatakan bahwa saat ini masih terikat kontrak dengan Liverpool.
"Agen saya meminta saya untuk tenang. Kalau nanti ada tawaran yang kongkret, ia akan langsung memberi tahu saya," katanya.
(wbs)