Bulutangkis tetap aman hingga Olimpiade 2020
A
A
A
Sindonews.com - Kabar gembira untuk para pebulutangkis dunia. Cabang olahraga tepok bulu ini akan tetap dipertandingkan di Olimpiade setidaknya sampai Olimpiade 2020.
Hal ini dipastikan Ketua Komite Olahraga Indonesia (KOI) Rita Subowo di sela kunjungannya ke Djarum Indonesia Open Super Series Premier (DIOSSP) 2013, Rabu (12/6) malam.
Menurut Rita, kepastian itu didapat setelah rapat bersama para ketua International Olympic Commitee (IOC) beberapa waktu lalu. Terlebih, kini bulutangkis juga menaikan level keikutsertaannya dari level C ke B yang artinya jauh lebih baik dari segi pertandingan dan penyelenggaraannya.
Perubahan sistem pertandingan, antusias penonton juga peserta setiap gelaran turnamen membuat penilaian baik untuk dunia bulutangkis. Itu dimaksudkan agar bulutangkis lebih mendunia dan pesertanya tak hanya di dominasi dari kawasan Asia saja.
Kini, sebagian benua Amerika sudah mulai memasyarakatkan bulutangkis. Semakin banyak negara yang berpartisipasi, semakin banyak hiburan yang ada dalam setiap gelaran bulutangkis itu yang mampu mempertahankan bulutangkis dala gelaran Olimpiade.
"Kita juga harus bekerja sama dengan China sebagai negara terkuat bulutangkisnya saat ini untuk tetap menjaga agar bulutangkis tetap ada di Olimpiade," ucap Rita seperti dilansir laman resmi DIOSS, Kamis (13/6).
Sebelumnya, bulutangkis sempat akan dicoret dari Olimpiade menyusul skandal di Olimpiade 2012 yang melibatkan empat pasangan yakni, Greysia Polii/Meiliana Jauhari (Indonesia), Kim Ha Na/Jung Kyung Eun dan Ha Jung Eun/Kim Min Jung (Korsel), dan Wang Xiaoli/Yu Yang (China)
Hal ini dipastikan Ketua Komite Olahraga Indonesia (KOI) Rita Subowo di sela kunjungannya ke Djarum Indonesia Open Super Series Premier (DIOSSP) 2013, Rabu (12/6) malam.
Menurut Rita, kepastian itu didapat setelah rapat bersama para ketua International Olympic Commitee (IOC) beberapa waktu lalu. Terlebih, kini bulutangkis juga menaikan level keikutsertaannya dari level C ke B yang artinya jauh lebih baik dari segi pertandingan dan penyelenggaraannya.
Perubahan sistem pertandingan, antusias penonton juga peserta setiap gelaran turnamen membuat penilaian baik untuk dunia bulutangkis. Itu dimaksudkan agar bulutangkis lebih mendunia dan pesertanya tak hanya di dominasi dari kawasan Asia saja.
Kini, sebagian benua Amerika sudah mulai memasyarakatkan bulutangkis. Semakin banyak negara yang berpartisipasi, semakin banyak hiburan yang ada dalam setiap gelaran bulutangkis itu yang mampu mempertahankan bulutangkis dala gelaran Olimpiade.
"Kita juga harus bekerja sama dengan China sebagai negara terkuat bulutangkisnya saat ini untuk tetap menjaga agar bulutangkis tetap ada di Olimpiade," ucap Rita seperti dilansir laman resmi DIOSS, Kamis (13/6).
Sebelumnya, bulutangkis sempat akan dicoret dari Olimpiade menyusul skandal di Olimpiade 2012 yang melibatkan empat pasangan yakni, Greysia Polii/Meiliana Jauhari (Indonesia), Kim Ha Na/Jung Kyung Eun dan Ha Jung Eun/Kim Min Jung (Korsel), dan Wang Xiaoli/Yu Yang (China)
(dka)