Gagal rebut tiga angka, PSIS terancam masuk grup neraka
Senin, 17 Juni 2013 - 19:57 WIB

Gagal rebut tiga angka, PSIS terancam masuk grup neraka
A
A
A
Sindonews.com - PSIS Semarang gagal membawa pulang poin penuh setelah hanya bermain imbang tanpa gol dari tuan rumah PSCS Cilacap, dalam laga lanjutan Divisi Utama Liga Indonesia di Stadion Wijaya Kusuma, Cilacap, Senin ( 17/6).
Dengan hasil imbang ini PSIS, masih berada di puncak klasmen sementara grup II dengan 32 poin. Namun, posisi ini tidak akan bertahan lama, karena rivalnya PSCS masih menyisakan satu laga menjamu Persiku Kudus. Sedangkan PSIS sudah tidak memiliki pertandingan sisa. Sehingga sangat berpeluang untuk menggeser posisi PSIS.
Tidak hanya PSCS, namun Persikabo juga bakal mengancam posisi PSIS, setelah Persikabo menumbangkan tamunya Persitema Temanggung dengan skor 3-0. Mereka masih menyisakan satu kali pertandingan, menjamu Persip Pekalongan.
Jika PSCS dan Persikabo sama-sama menang pada laga terakhir, maka kandas sudah ambisi PSIS untuk berada dipuncak klasmen akhir grub. PSIS hanya akan ada diperingkat 3. Dengan begitu, PSIS pada babak 12 Besar akan bergabung dengan grup neraka yakni grup B yang diisi Persebaya yang merupakan jawara grup 3, PSBS Biak runner-up grup 4 dan PS Bangka yang merupakan jawara grup 1.
Namun, meski terancam masuk grup neraka yang diisi tim-tim tangguh, manajemen tidak ingin hal itu menjadikan PSIS merasa kecil hati. Manajemen PSIS pun tidak berharap banyak, untuk tetap menjadi jawara grub 2 mengingat peluang tersebut amat sangat tipis. Oleh sebab itu, manajemen pun segera mempersiapkan diri untuk menghadapi pertandingan di grup B.
''Kita tidak masalah meskipun gagal memenuhi target untuk menjadi juara grup, siapapun lawan kita tidak masalah,” kata General Manjer PSIS Ferdinand Hindiarto.
Ferdinand mengaku, setelah laga kontra PSCS, manajemen dalam waktu dekat ini akan segera melakukan evaluasi, secara menyeluruh baik kelebihan maupun kekurangan tim, sehingga pada babak 12 Besar bisa tampil lebih maksimal. ''Sekarang fokus kita adalah, mempersiapkan tim untuk babak 12 Besar. Apa pun hasil pada fase grup patut kita syukuri, dan yang perlu kita lakukan adalah evaluasi,” tandasnya.
Sementara itu, jalannya pertandingan, sebenarnya PSIS Semarang banyak menguasai bola. Bahkan pada 45 menit babak pertama PSIS terus mengurung barisan belakang PSCS. Meski ditengah guyuran hujan yang datang lima menit setalah kick off babak pertama hingga babak kedua usai, tak menyurutkan gempuran anak-anak asuh Firmandoyo.
Sejumlah peluang pun matang pun berhasil diciptakan, namun sayang belum mampu dimaksimalkan menjadi gol. Babak pertama baru berjalan dua menit Addison Alves sudah membuka peluang. Menerima umpan dari tendangan bebas Fagundez, Alves berhasil menyundul bola ke arah gawang PSCS, namun tipis di atas mistar gawang Ega Rizky.
Kemudin selang beberapa menit giliran Nurul Huda, yang mengancam gawang tuan rumah. Akan tetapi tendangan kerasnya dari luar kotak penalti berhasil ditepis kiper, sehingga hanya menghasilkan tendangan sudut. Pada babak kedua, kedua tim yang sama-sama ngotot ingin menang, saling jual beli serangan.
Namun, hingga pertengahan babak kedua tak satupun gol tercipta. Memasuki pertangahan babak kedua, kedua tim melakukan perombakan pemain. Di kubu PSIS, pelatih Firmandoyo menarik Rizky Julian dan Hari Nuru dan memasukkan Iswandi Da’I dan ingin menang.
Sedangkan di kubu PSCS menarik Ningg Gue, dan kapten tim Taryono dengan memasukan tenaga baru Saiful Bahri dan Ibrahim Ibnu Anas. Namun meski begitu, sampai wasit Marjoko asal Sukoharjo meniup peluit babak kedua tanda berakhirnya pertandingan skor kacamat tetap bertahan.
Asisten pelatih PSIS Eko Purjianto mengaku, sebenarnya Imral ''Korea” Usman menguasai jalannya pertandingan. Namun memang setiap peluang belum bisa dimaksimalkan menjadi gol.
''Meski diguyur hujan, dengan tekanan dari penonton yang begitu hebat anak-anak tetap bermain memuaskan, dan mampu menguasai jalannya petandingan. Pada babak kedua memang sedikit kendor karena beberapa pemain kita kelelahan,”katanya.
Dengan hasil imbang ini PSIS, masih berada di puncak klasmen sementara grup II dengan 32 poin. Namun, posisi ini tidak akan bertahan lama, karena rivalnya PSCS masih menyisakan satu laga menjamu Persiku Kudus. Sedangkan PSIS sudah tidak memiliki pertandingan sisa. Sehingga sangat berpeluang untuk menggeser posisi PSIS.
Tidak hanya PSCS, namun Persikabo juga bakal mengancam posisi PSIS, setelah Persikabo menumbangkan tamunya Persitema Temanggung dengan skor 3-0. Mereka masih menyisakan satu kali pertandingan, menjamu Persip Pekalongan.
Jika PSCS dan Persikabo sama-sama menang pada laga terakhir, maka kandas sudah ambisi PSIS untuk berada dipuncak klasmen akhir grub. PSIS hanya akan ada diperingkat 3. Dengan begitu, PSIS pada babak 12 Besar akan bergabung dengan grup neraka yakni grup B yang diisi Persebaya yang merupakan jawara grup 3, PSBS Biak runner-up grup 4 dan PS Bangka yang merupakan jawara grup 1.
Namun, meski terancam masuk grup neraka yang diisi tim-tim tangguh, manajemen tidak ingin hal itu menjadikan PSIS merasa kecil hati. Manajemen PSIS pun tidak berharap banyak, untuk tetap menjadi jawara grub 2 mengingat peluang tersebut amat sangat tipis. Oleh sebab itu, manajemen pun segera mempersiapkan diri untuk menghadapi pertandingan di grup B.
''Kita tidak masalah meskipun gagal memenuhi target untuk menjadi juara grup, siapapun lawan kita tidak masalah,” kata General Manjer PSIS Ferdinand Hindiarto.
Ferdinand mengaku, setelah laga kontra PSCS, manajemen dalam waktu dekat ini akan segera melakukan evaluasi, secara menyeluruh baik kelebihan maupun kekurangan tim, sehingga pada babak 12 Besar bisa tampil lebih maksimal. ''Sekarang fokus kita adalah, mempersiapkan tim untuk babak 12 Besar. Apa pun hasil pada fase grup patut kita syukuri, dan yang perlu kita lakukan adalah evaluasi,” tandasnya.
Sementara itu, jalannya pertandingan, sebenarnya PSIS Semarang banyak menguasai bola. Bahkan pada 45 menit babak pertama PSIS terus mengurung barisan belakang PSCS. Meski ditengah guyuran hujan yang datang lima menit setalah kick off babak pertama hingga babak kedua usai, tak menyurutkan gempuran anak-anak asuh Firmandoyo.
Sejumlah peluang pun matang pun berhasil diciptakan, namun sayang belum mampu dimaksimalkan menjadi gol. Babak pertama baru berjalan dua menit Addison Alves sudah membuka peluang. Menerima umpan dari tendangan bebas Fagundez, Alves berhasil menyundul bola ke arah gawang PSCS, namun tipis di atas mistar gawang Ega Rizky.
Kemudin selang beberapa menit giliran Nurul Huda, yang mengancam gawang tuan rumah. Akan tetapi tendangan kerasnya dari luar kotak penalti berhasil ditepis kiper, sehingga hanya menghasilkan tendangan sudut. Pada babak kedua, kedua tim yang sama-sama ngotot ingin menang, saling jual beli serangan.
Namun, hingga pertengahan babak kedua tak satupun gol tercipta. Memasuki pertangahan babak kedua, kedua tim melakukan perombakan pemain. Di kubu PSIS, pelatih Firmandoyo menarik Rizky Julian dan Hari Nuru dan memasukkan Iswandi Da’I dan ingin menang.
Sedangkan di kubu PSCS menarik Ningg Gue, dan kapten tim Taryono dengan memasukan tenaga baru Saiful Bahri dan Ibrahim Ibnu Anas. Namun meski begitu, sampai wasit Marjoko asal Sukoharjo meniup peluit babak kedua tanda berakhirnya pertandingan skor kacamat tetap bertahan.
Asisten pelatih PSIS Eko Purjianto mengaku, sebenarnya Imral ''Korea” Usman menguasai jalannya pertandingan. Namun memang setiap peluang belum bisa dimaksimalkan menjadi gol.
''Meski diguyur hujan, dengan tekanan dari penonton yang begitu hebat anak-anak tetap bermain memuaskan, dan mampu menguasai jalannya petandingan. Pada babak kedua memang sedikit kendor karena beberapa pemain kita kelelahan,”katanya.
(aww)