PSSI ampuni Persema Malang?
A
A
A
Sindonews.com - Sinyal Persema Malang untuk mendapatkan pengampunan dari PSSI sekaligus bermain di kompetisi profesional musim depan menguat. Paling tidak jika menerjemahkan ungkapan Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin, masih ada kesempatan bagi klub berjuluk Bledeg Biru.
Saat Kongres PSSI di Surabaya, Senin (17/6), Djohar menyerahkan urusan pengampunan Persema kepada executive committee (Exco). Dia juga mengatakan telah menerima sudah permohonan pengampunan Persema walaupun belum bisa mengambil tindakan apa-apa.
''Surat permohonan pengampunan dari Persema sudah saya terima. Tapi semua tergantung keputusan Exco,” ujar Johar.Djohar tidak menjelaskan lebih lanjut bagaimana proses pengampunan di Exco nanti. Bisa saja pengampunan diluluskan dalam rapat Exco, bukan di Kongres Luar Biasa (KLB).
Jika pengampunan bisa diputuskan dalam rapat Exco, maka prosesnya akan jauh lebih mudah dan cepat. Berbeda jika pengampunan harus dilakukan di KLB yang harus menunggu lama hingga digelarnya kongres. Apalagi pengampunan dibutuhkan tahun ini juga agar Persema bisa ikut di level profesional musim depan.
Persema adalah salah satu klub terhukum pada Kongres PSSI 2010 di Bali. Klub yang kini bertanding di Indonesian Premier League (IPL) ini dipecat dari keanggotaan PSSI setelah pilih bergabung Liga Primer Indonesia (LPI). Klub lain yang mendapat sanksi sama adalah Persibo Bojonegoro.
Karena sanksi itulah Persema terkatung-katung dan masa depannya tidak pasti dalam penyatuan kompetisi musim depan. Klub yang kini hanya mengandalkan pemain-pemain belia tersebut tidak diperbolehkan mengikuti kompetisi unifikasi 2014 dan harus jatuh ke kompetisi amatir alias Divisi III.
Tapi Persema tidak menyerah. Walau sempat frustrasi dengan hasil KLB PSSI 17 Maret lalu, klub berupaya untuk melakukan lobi ke PSSI. Persema secara terbuka mengirimkan permohonan pengampunan agar bisa bermain di kompetisi profesional musim depan, walau tidak di level tertinggi.
Pihak Persema pun berharap Exco PSSI bakal menempuh langkah bijak berdasar permohonan Bledeg Biru. “Kami sudah menunjukkan itikad baik dengan mengirimkan surat permohonan pengampunan. Semoga PSSI nantinya memberikan keputusan positif untuk Persema,” ujar Dito Arif, pria yang sementara menjabat CEO Persema Malang.
Dalam permohonan yang diajukan, salah satu daya tawar yang diajukan Persema adalah fakta bahwa klub ini menjadi salah satu pembibitan pemain muda di Malang. Klub yang bermarkas di Stadion Gajayana sejak dulu memiliki kompetisi internal yang berpotensi memunculkan pemain bintang.
Pemain yang pernah membela Persema juga menjadi bintang di sepakbola Indonesia, sebut saja Aji Santoso, Ahmad Bustomi, Arif Suyono, Irfan Bachdim, kiper Endra Prasetya dan banyak pemain lain. Menjadi ajang pembibitan pemain itulah yang menjadi alasan Persema untuk tetap eksis di sepakbola profesional.
''Sayang kalau Persema hanya pasrah dan nantinya menjadi klub amatir. Apa pun kondisinya, Persema dalam sejarahnya banyak memberikan sumbangsih kepada sepakbola Indonesia. Persema juga menjadi salah satu tempat terbaik untuk menggembleng pesepakbola muda di Malang,” tambahnya.
Saat Kongres PSSI di Surabaya, Senin (17/6), Djohar menyerahkan urusan pengampunan Persema kepada executive committee (Exco). Dia juga mengatakan telah menerima sudah permohonan pengampunan Persema walaupun belum bisa mengambil tindakan apa-apa.
''Surat permohonan pengampunan dari Persema sudah saya terima. Tapi semua tergantung keputusan Exco,” ujar Johar.Djohar tidak menjelaskan lebih lanjut bagaimana proses pengampunan di Exco nanti. Bisa saja pengampunan diluluskan dalam rapat Exco, bukan di Kongres Luar Biasa (KLB).
Jika pengampunan bisa diputuskan dalam rapat Exco, maka prosesnya akan jauh lebih mudah dan cepat. Berbeda jika pengampunan harus dilakukan di KLB yang harus menunggu lama hingga digelarnya kongres. Apalagi pengampunan dibutuhkan tahun ini juga agar Persema bisa ikut di level profesional musim depan.
Persema adalah salah satu klub terhukum pada Kongres PSSI 2010 di Bali. Klub yang kini bertanding di Indonesian Premier League (IPL) ini dipecat dari keanggotaan PSSI setelah pilih bergabung Liga Primer Indonesia (LPI). Klub lain yang mendapat sanksi sama adalah Persibo Bojonegoro.
Karena sanksi itulah Persema terkatung-katung dan masa depannya tidak pasti dalam penyatuan kompetisi musim depan. Klub yang kini hanya mengandalkan pemain-pemain belia tersebut tidak diperbolehkan mengikuti kompetisi unifikasi 2014 dan harus jatuh ke kompetisi amatir alias Divisi III.
Tapi Persema tidak menyerah. Walau sempat frustrasi dengan hasil KLB PSSI 17 Maret lalu, klub berupaya untuk melakukan lobi ke PSSI. Persema secara terbuka mengirimkan permohonan pengampunan agar bisa bermain di kompetisi profesional musim depan, walau tidak di level tertinggi.
Pihak Persema pun berharap Exco PSSI bakal menempuh langkah bijak berdasar permohonan Bledeg Biru. “Kami sudah menunjukkan itikad baik dengan mengirimkan surat permohonan pengampunan. Semoga PSSI nantinya memberikan keputusan positif untuk Persema,” ujar Dito Arif, pria yang sementara menjabat CEO Persema Malang.
Dalam permohonan yang diajukan, salah satu daya tawar yang diajukan Persema adalah fakta bahwa klub ini menjadi salah satu pembibitan pemain muda di Malang. Klub yang bermarkas di Stadion Gajayana sejak dulu memiliki kompetisi internal yang berpotensi memunculkan pemain bintang.
Pemain yang pernah membela Persema juga menjadi bintang di sepakbola Indonesia, sebut saja Aji Santoso, Ahmad Bustomi, Arif Suyono, Irfan Bachdim, kiper Endra Prasetya dan banyak pemain lain. Menjadi ajang pembibitan pemain itulah yang menjadi alasan Persema untuk tetap eksis di sepakbola profesional.
''Sayang kalau Persema hanya pasrah dan nantinya menjadi klub amatir. Apa pun kondisinya, Persema dalam sejarahnya banyak memberikan sumbangsih kepada sepakbola Indonesia. Persema juga menjadi salah satu tempat terbaik untuk menggembleng pesepakbola muda di Malang,” tambahnya.
(aww)