ASEAN incar tuan rumah bersama Piala Dunia 2034
A
A
A
Sindonews.com - Sejumlah negara Asia Tenggara berencana menjadi tuan rumah bersama untuk Piala Dunia 2034. Namun, Asosiasi Sepak bola ASEAN (AFF) masih memastikan negara mana saja.
Wakil presiden federasi sepakbola Malaysia (FAM) Tengku Abdullah menangatakan rencana ini merupakan konsensus dari pertemuan seluruh menteri olahraga di kawasan ASEAN.
“Proposal dan draft sudah siap. Tapi kami masih ingin melihat detil-detil salinnya sebelum mengumumkan hasil pertemuan. Saya sudah bicara dengan presiden FIFA Sepp Blatter terkait proses bidding, dan menerima masukan dari dia, bidding akan dilakukan delapan tahun sebelum tahun pelaksanaan.”
Sementara itu Sekjen PSSI, Djoko Driyono mengatakan AFF jelas belum menentukan negara mana saja yang akan jadi kandidat tuan rumah untuk dibawa dalam proses bidding.
“Hasil rapat di Kamboja masih sebatas menyusun masterplan untuk mengajukan bidding menjadi tuan rumah bersama," ujar Sekjen PSSI, Joko Driyono
Menurut Joko, proses bidding tuan rumah PD biasanya dilakukan delapan tahun sebelum event digelar. Untuk PD 2034, proses sendiri akan berlangsung pada 2026.
“Untuk mengetahui perkembangan masterplan untuk bidding Piala Dunia 2034, masih perlu rapat-rapat selanjutnya. Rapat berikutnya berlangsung pada Agustus nanti,” kata Joko lagi.
“Konsep itu harus dikejar saat menyusun masterplan. Dampak apa yang bisa diberikan saat jadi tuan rumah Piala Dunia bersama. Jadi, masih terlalu dini jika bicara soal infrastruktur,” sambung dia.
Joko yang juga masih menjabat CEO PT Liga Indonesia itu juga menyatakan,
Dua tahun lalu, rencana itu juga sudah muncul dalam pertemuan menteri luar negeri di Lombok. Namun saat itu, tak ada respons positif dari AFF.
“Negara penyelenggara belum diputuskan karena harus merepresentasikan kewilayahan regional. Idealnya ada 8 venue di 8 negara. Jadi, semua masih dievaluasi,” tandas Joko.
Wakil presiden federasi sepakbola Malaysia (FAM) Tengku Abdullah menangatakan rencana ini merupakan konsensus dari pertemuan seluruh menteri olahraga di kawasan ASEAN.
“Proposal dan draft sudah siap. Tapi kami masih ingin melihat detil-detil salinnya sebelum mengumumkan hasil pertemuan. Saya sudah bicara dengan presiden FIFA Sepp Blatter terkait proses bidding, dan menerima masukan dari dia, bidding akan dilakukan delapan tahun sebelum tahun pelaksanaan.”
Sementara itu Sekjen PSSI, Djoko Driyono mengatakan AFF jelas belum menentukan negara mana saja yang akan jadi kandidat tuan rumah untuk dibawa dalam proses bidding.
“Hasil rapat di Kamboja masih sebatas menyusun masterplan untuk mengajukan bidding menjadi tuan rumah bersama," ujar Sekjen PSSI, Joko Driyono
Menurut Joko, proses bidding tuan rumah PD biasanya dilakukan delapan tahun sebelum event digelar. Untuk PD 2034, proses sendiri akan berlangsung pada 2026.
“Untuk mengetahui perkembangan masterplan untuk bidding Piala Dunia 2034, masih perlu rapat-rapat selanjutnya. Rapat berikutnya berlangsung pada Agustus nanti,” kata Joko lagi.
“Konsep itu harus dikejar saat menyusun masterplan. Dampak apa yang bisa diberikan saat jadi tuan rumah Piala Dunia bersama. Jadi, masih terlalu dini jika bicara soal infrastruktur,” sambung dia.
Joko yang juga masih menjabat CEO PT Liga Indonesia itu juga menyatakan,
Dua tahun lalu, rencana itu juga sudah muncul dalam pertemuan menteri luar negeri di Lombok. Namun saat itu, tak ada respons positif dari AFF.
“Negara penyelenggara belum diputuskan karena harus merepresentasikan kewilayahan regional. Idealnya ada 8 venue di 8 negara. Jadi, semua masih dievaluasi,” tandas Joko.
(wbs)