Persegres siap hadang Gaston-Camara
A
A
A
Sindonews.com — Persegres Gresik United berambisi memperoleh angka ketika menantang tuan rumah Pelita Bandung Raya (PBR) di Stadion Si Jalak Harupat, Senin (24/6). Salah satu langkah awal yang ditempuh Persegres adalah meredam pemain berposisi menyerang milik tuan rumah.
Gaston Castano dan Sekou Camara menjadi dua sosok yang menjadi pengamatan tersendiri Pelatih Persegres Widodo C Putro. Dia mempersiapkan dua centre back, Ambrizal dan Sasa Zecevic untuk melakukan 'man to man marking' kepada duet striker yang dianggap memiliki pergerakan membahayakan tersebut.
Gaston dan Camara sebenarnya sedikit kesulitan dengan karakter permainan timnya cenderung agak bertahan. Tapi mereka mempunyai penempatan diri yang bagus sehingga permainan bertahan bukan sebuah penghalang untuk mencetak gol. Persela Lamongan pernah merasakan bagaimana positioning Gaston.
“Dua penyerang itu memiliki naluri dan penempatan diri yang bagus. Jarang mendapat bola tapi tetap membahayakan ketika memiliki kesempatan. Tentu saja saya akan meminta pemain belakang mengantisipasi pergerakan Gaston dan Camara,” tutur Widodo C Putro, Minggu (23/6).
Tapi dia mewanti-wanti bahwa kekuatan PBR bukan tergantung pada dua sosok itu saja. Buktinya saat menahan imbang Arema Cronous, gol lahir dari pemain tengah yakni Marwan Sayedeh. Malah persaingan lini tengah diakui Widodo bisa memengaruhi pertandingan secara keseluruhan.
Di kubu PBR, ada Marawan Sayedeh dan Kyeong-min Park yang menjadi penguasa lini tengah. Permainan empat pemain di lapangan tengah PBR menjadi kunci aliran bola ke lini depan. Widodo sendiri menargetkan lini tengah bisa dikuasai agar pasokan bola PBR seret.
“Baik dari tengah maupun sayap, PBR sering mengirimkan umpan ke depan. Jika sektor ini bisa kami kuasai, peluang mereka mencetak gol akan lebih kecil,” yakinnya. Dia optimistis pemain tengah seperti Ngon Mamoun, Ahmad Sembiring, Kacung Munif, serta Sultan Samma bisa memenangi duel.
Kemungkinan Widodo bakal tetap memasang formasi 4-2-3-1 dan bisa bertransformasi ke 4-5-1. Risky Novriansyah menjadi tukang gedor utama, didukung Shohei Matsunaga, Ngon Mamoun dan Sultan Samma. Dua gelandang penyimbang bakal menjadi rebutan Kacung Munif, Ahmad Sembiring atau Agus Indra Kurniawan.
Lini belakang Persegres yang menjadi penentu steril-tidaknya gawang, masih menjadi milik Diogo Santos, Ambrizal, Sasa Zecevic dan Erol Iba. Barisan pertahanan yang cukup berpengalaman ini diprediksi bisa memberikan pengaruh besar pada hasil pertandingan di Bandung.
Di kubu pemilik kandang, PBR masih optimistis bisa meredam ambisi Persegres yang ingin mendapatkan poin di Bandung. Setelah mampu menghadang tim bertabur bintang Arema Cronous 1-1 di laga sebelumnya, PBR mengklaim dalam situasi bagus untuk kembali mendapatkan poin.
Bahkan pelatih Darko Janackovic menginginkan poin penuh karena disebutnya kelas Persegres masih di bawah Arema. “Motivasi pemain sedang bagus dan bisa mengimbangi permainan Arema. Persegres kualitasnya di bawah Arema, jadi sangat masuk akal kalau kami menargetkan kemenangan,” ucap Darko.
Mungkin ucapan itu terdengar pongah jika melihat catatan PBR yang kurang baik di sejumlah pertandingan terakhir. Tapi mengingat Persegres juga baru saja kalah di kandang Sriwijaya FC, boleh saja tuan rumah merasa di atas angin. Apalagi dalam dua pertemuan terakhir dengan klub Jawa Timur, PBR selalu terhindari dari kekalahan.
Setelah dikejutkan Persepam Madura United dengan kekalahan tipis 0-1, Gaston Castano dkk bangkit dan menahan Persela Lamongan 2-2 serta Arema Cronous 1-1. Problem bagi tuan rumah adalah inkonsistensi permainan serta mental pemain yang masih labil.(kukuh setyawan)
Pelita Bandung Raya (4-4-2):
Eddy Kurnia (gk), Munadi, Mijo Dadic, Leonard Tupamahu, M Syaifudin; Rizky Pellu, Kyeong-min Park, Marwan Sayedeh, Dolli Ramadhan; Camara Sekou, Gaston Castano.
Persegres Gresik (4-2-3-1):
Hery Prasetya (gk), Diogo Santos, Sasa Zecevic, Ambrizal, Erol Iba; Kacung Munif, Ahmad Sembiring; Shohei Matsunaga, Ngon Mamoun, Siswanto; Risky Novriansyah.
Gaston Castano dan Sekou Camara menjadi dua sosok yang menjadi pengamatan tersendiri Pelatih Persegres Widodo C Putro. Dia mempersiapkan dua centre back, Ambrizal dan Sasa Zecevic untuk melakukan 'man to man marking' kepada duet striker yang dianggap memiliki pergerakan membahayakan tersebut.
Gaston dan Camara sebenarnya sedikit kesulitan dengan karakter permainan timnya cenderung agak bertahan. Tapi mereka mempunyai penempatan diri yang bagus sehingga permainan bertahan bukan sebuah penghalang untuk mencetak gol. Persela Lamongan pernah merasakan bagaimana positioning Gaston.
“Dua penyerang itu memiliki naluri dan penempatan diri yang bagus. Jarang mendapat bola tapi tetap membahayakan ketika memiliki kesempatan. Tentu saja saya akan meminta pemain belakang mengantisipasi pergerakan Gaston dan Camara,” tutur Widodo C Putro, Minggu (23/6).
Tapi dia mewanti-wanti bahwa kekuatan PBR bukan tergantung pada dua sosok itu saja. Buktinya saat menahan imbang Arema Cronous, gol lahir dari pemain tengah yakni Marwan Sayedeh. Malah persaingan lini tengah diakui Widodo bisa memengaruhi pertandingan secara keseluruhan.
Di kubu PBR, ada Marawan Sayedeh dan Kyeong-min Park yang menjadi penguasa lini tengah. Permainan empat pemain di lapangan tengah PBR menjadi kunci aliran bola ke lini depan. Widodo sendiri menargetkan lini tengah bisa dikuasai agar pasokan bola PBR seret.
“Baik dari tengah maupun sayap, PBR sering mengirimkan umpan ke depan. Jika sektor ini bisa kami kuasai, peluang mereka mencetak gol akan lebih kecil,” yakinnya. Dia optimistis pemain tengah seperti Ngon Mamoun, Ahmad Sembiring, Kacung Munif, serta Sultan Samma bisa memenangi duel.
Kemungkinan Widodo bakal tetap memasang formasi 4-2-3-1 dan bisa bertransformasi ke 4-5-1. Risky Novriansyah menjadi tukang gedor utama, didukung Shohei Matsunaga, Ngon Mamoun dan Sultan Samma. Dua gelandang penyimbang bakal menjadi rebutan Kacung Munif, Ahmad Sembiring atau Agus Indra Kurniawan.
Lini belakang Persegres yang menjadi penentu steril-tidaknya gawang, masih menjadi milik Diogo Santos, Ambrizal, Sasa Zecevic dan Erol Iba. Barisan pertahanan yang cukup berpengalaman ini diprediksi bisa memberikan pengaruh besar pada hasil pertandingan di Bandung.
Di kubu pemilik kandang, PBR masih optimistis bisa meredam ambisi Persegres yang ingin mendapatkan poin di Bandung. Setelah mampu menghadang tim bertabur bintang Arema Cronous 1-1 di laga sebelumnya, PBR mengklaim dalam situasi bagus untuk kembali mendapatkan poin.
Bahkan pelatih Darko Janackovic menginginkan poin penuh karena disebutnya kelas Persegres masih di bawah Arema. “Motivasi pemain sedang bagus dan bisa mengimbangi permainan Arema. Persegres kualitasnya di bawah Arema, jadi sangat masuk akal kalau kami menargetkan kemenangan,” ucap Darko.
Mungkin ucapan itu terdengar pongah jika melihat catatan PBR yang kurang baik di sejumlah pertandingan terakhir. Tapi mengingat Persegres juga baru saja kalah di kandang Sriwijaya FC, boleh saja tuan rumah merasa di atas angin. Apalagi dalam dua pertemuan terakhir dengan klub Jawa Timur, PBR selalu terhindari dari kekalahan.
Setelah dikejutkan Persepam Madura United dengan kekalahan tipis 0-1, Gaston Castano dkk bangkit dan menahan Persela Lamongan 2-2 serta Arema Cronous 1-1. Problem bagi tuan rumah adalah inkonsistensi permainan serta mental pemain yang masih labil.(kukuh setyawan)
Pelita Bandung Raya (4-4-2):
Eddy Kurnia (gk), Munadi, Mijo Dadic, Leonard Tupamahu, M Syaifudin; Rizky Pellu, Kyeong-min Park, Marwan Sayedeh, Dolli Ramadhan; Camara Sekou, Gaston Castano.
Persegres Gresik (4-2-3-1):
Hery Prasetya (gk), Diogo Santos, Sasa Zecevic, Ambrizal, Erol Iba; Kacung Munif, Ahmad Sembiring; Shohei Matsunaga, Ngon Mamoun, Siswanto; Risky Novriansyah.
(wbs)