Bahaya ancaman dari dalam
A
A
A
Sindonews.com — Persegres Gresik United berkesempatan besar meneruskan tren positif di lanjutan Indonesia Super League (ISL). Setelah meraup angka sempurna di kandang Pelita Bandung Raya (PBR), kini target empuk selanjutnya adalah juru kunci klasemen sementara PSPS Pekanbaru.
Persegres menjamu PSPS Pekanbaru di Stadion Petrokimia pada Sabtu (29/6). Dilihat dari perjalanan kedua tim, tampaknya PSPS kembali menjadi korban pesta gol bagi Laskar Joko Samudro. Dari aspek apa pun, Persegres sangat layak diunggulkan bisa menang dengan skor besar.
Kini tantangan bagi Persegres justru datang dari dalam. Artinya, jika tim kuning bersikap jumawa dan sudah merasa menang sebelum pertandingan, maka bakal menjadi senjata makan tuan. Aspek inilah yang sangat dikhawatirkan Pelatih Persegres Widodo C Putro.
“Kesulitan menghadapi tim yang lebih lemah adalah sikap memandang enteng lawan. Kami berusaha menghilangkan itu dan tetap bertanding layaknya menghadapi tim besar. Saya ingin pemain tampil seperti saat menghadapi Arema Cronous maupun Pelita Bandung Raya,” harap sang pelatih.
Duakui Widodo, PSPS tengah mengalami fase terburuk sejak berjibaku di ISL 2013. Tapi bukan berarti mereka hanya pasar dan menerima kondisi buruk itu apa adanya. Dia sangat yakin PSPS juga tengah menunggu momentum untuk menghapus catatan buruk mereka.
“Bukan mustahil itu terjadi di Gresik kalau kami lengah. Makanya kami harus tetap bermain dengan kemampuan terbaik, tapi juga tidak boleh terlalu percaya diri,” cetus pelatih berusia 42 tahun ini. Beruntung, Widodo tidak mengalami kendala berarti jelang pertandingan kontra PSPS.
Walau tidak akan bisa memainkan striker Aldo Baretto, paling tidak tim kesayangan Ultras tidak tereduksi cedera atau akumulasi kartu. Gampang diprediksi, komposisi seperti lawan Sriwijaya FC dan PBR bakal tetap dipertahankan karena itulah formasi terbaik milik Persegres sejauh ini.
Terlepas dari kualitas lawan yang minim potensi, Widodo tetap mewanti-wanti lini pertahanan agar tidak terlalu menggebu-gebu ikut menyerang. Duet full back Erol Iba dan Diogo Santos memang memiliki kemampuan menjelajah hingga ujung pertahanan lawan.
Itu untuk mengantisipasi strategi PSPS dalam memanfaatkan serangan balik, yang pastinya menunggu pemain belakang Persegres naik. “Saya rasa pemain belakang tahu apa yang harus dilakukan. Itulah keuntungan memiliki banyak pemain berpengalaman,” pungkasnya.
Persegres Gresik yang mengoleksi 31 angka memang belum bisa berharap banyak bisa memperbaiki posisi secara signifikan di papan klasemen. Tapi paling tidak tiga angka bisa menjadi bekal bagus untuk laga selanjutnya yang relatif lebih berat, kontra Persija Jakarta di Stadion Petrokimia.
Persegres menjamu PSPS Pekanbaru di Stadion Petrokimia pada Sabtu (29/6). Dilihat dari perjalanan kedua tim, tampaknya PSPS kembali menjadi korban pesta gol bagi Laskar Joko Samudro. Dari aspek apa pun, Persegres sangat layak diunggulkan bisa menang dengan skor besar.
Kini tantangan bagi Persegres justru datang dari dalam. Artinya, jika tim kuning bersikap jumawa dan sudah merasa menang sebelum pertandingan, maka bakal menjadi senjata makan tuan. Aspek inilah yang sangat dikhawatirkan Pelatih Persegres Widodo C Putro.
“Kesulitan menghadapi tim yang lebih lemah adalah sikap memandang enteng lawan. Kami berusaha menghilangkan itu dan tetap bertanding layaknya menghadapi tim besar. Saya ingin pemain tampil seperti saat menghadapi Arema Cronous maupun Pelita Bandung Raya,” harap sang pelatih.
Duakui Widodo, PSPS tengah mengalami fase terburuk sejak berjibaku di ISL 2013. Tapi bukan berarti mereka hanya pasar dan menerima kondisi buruk itu apa adanya. Dia sangat yakin PSPS juga tengah menunggu momentum untuk menghapus catatan buruk mereka.
“Bukan mustahil itu terjadi di Gresik kalau kami lengah. Makanya kami harus tetap bermain dengan kemampuan terbaik, tapi juga tidak boleh terlalu percaya diri,” cetus pelatih berusia 42 tahun ini. Beruntung, Widodo tidak mengalami kendala berarti jelang pertandingan kontra PSPS.
Walau tidak akan bisa memainkan striker Aldo Baretto, paling tidak tim kesayangan Ultras tidak tereduksi cedera atau akumulasi kartu. Gampang diprediksi, komposisi seperti lawan Sriwijaya FC dan PBR bakal tetap dipertahankan karena itulah formasi terbaik milik Persegres sejauh ini.
Terlepas dari kualitas lawan yang minim potensi, Widodo tetap mewanti-wanti lini pertahanan agar tidak terlalu menggebu-gebu ikut menyerang. Duet full back Erol Iba dan Diogo Santos memang memiliki kemampuan menjelajah hingga ujung pertahanan lawan.
Itu untuk mengantisipasi strategi PSPS dalam memanfaatkan serangan balik, yang pastinya menunggu pemain belakang Persegres naik. “Saya rasa pemain belakang tahu apa yang harus dilakukan. Itulah keuntungan memiliki banyak pemain berpengalaman,” pungkasnya.
Persegres Gresik yang mengoleksi 31 angka memang belum bisa berharap banyak bisa memperbaiki posisi secara signifikan di papan klasemen. Tapi paling tidak tiga angka bisa menjadi bekal bagus untuk laga selanjutnya yang relatif lebih berat, kontra Persija Jakarta di Stadion Petrokimia.
(wbs)