Kunjungan Maradona di Indonesia ditunggangi salah satu partai politik
A
A
A
Sindonews.com - Ketua Umum Badan Sepak Bola Rakyat Indonesia (Basri) Eddy Sofyan, mengaku tidak kaget dengan pembatalan acara konfrensi pers dan seminar oleh Diego Armando Maradona yang direncanakan diadakan di XXI Jakarta Theater. Diakui Eddy ia mengenal betul watak legenda hidup Argentina sebagai sosok yang sensitif.
Dikatakan, Eddy acara konfrensi pers dan seminar yang semula dijadwalkan hari ini, Sabtu (29/6), diundur menjadi besok Minggu (30/6). Sementara kedatangan Maradona di kota Medan dipastikan batal karena kendala persiapan yang belum maksimal.
"Maradona sebelumnya diagendakan mendatangi empat kota Medan, Makassar, Surabaya dan Jakarta. Ada satu yang harus ambil keputusan dengn berat hati bahwa persiapan di Medan belum maksimal. Ia sangat sensitif. Keputusan yang sangat berat hanya bersedia mengunjungi tiga kota," jelas Eddy di gedung XXI Jakarta Theater.
Lebih lanjut, Eddy menjelaskan mantan pemain Barcelona dan Napoli ini, juga mengaku kecewa dirinya dimanfaatkan untuk iklan terselubung politik di salah satu kota. Pasalnya nama besar Maradona pernah digunakan oleh salah satu game On-Line di China.
"Saya menerima informasi di suatu kota yakni Makassar dimanfaatkan untuk suatu partai politik. Diego Maradona diijadikan ikon untuk misi seseorang dunia politik. Maradona merasa kecewa," terangnya.
"Maradona ke Indonesia hanya untuk satu tujuan sepak bola. Ia akan memberikan segalanya demi sepak bola," pungkasnya.
Dikatakan, Eddy acara konfrensi pers dan seminar yang semula dijadwalkan hari ini, Sabtu (29/6), diundur menjadi besok Minggu (30/6). Sementara kedatangan Maradona di kota Medan dipastikan batal karena kendala persiapan yang belum maksimal.
"Maradona sebelumnya diagendakan mendatangi empat kota Medan, Makassar, Surabaya dan Jakarta. Ada satu yang harus ambil keputusan dengn berat hati bahwa persiapan di Medan belum maksimal. Ia sangat sensitif. Keputusan yang sangat berat hanya bersedia mengunjungi tiga kota," jelas Eddy di gedung XXI Jakarta Theater.
Lebih lanjut, Eddy menjelaskan mantan pemain Barcelona dan Napoli ini, juga mengaku kecewa dirinya dimanfaatkan untuk iklan terselubung politik di salah satu kota. Pasalnya nama besar Maradona pernah digunakan oleh salah satu game On-Line di China.
"Saya menerima informasi di suatu kota yakni Makassar dimanfaatkan untuk suatu partai politik. Diego Maradona diijadikan ikon untuk misi seseorang dunia politik. Maradona merasa kecewa," terangnya.
"Maradona ke Indonesia hanya untuk satu tujuan sepak bola. Ia akan memberikan segalanya demi sepak bola," pungkasnya.
(wbs)