Aksi untuk Arsyad
A
A
A
Sindonews.com – Pemandangan berbeda ditunjukkan para pemain Pelita Bandung Raya (PBR) dalam pertandingan kontra Sriwijaya FC di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Sabtu (29/6). Pada lanjutan Indonesia Super League (ISL) 2013 itu, Nova Arianto dkk mengenakan baju bernada dukungan untuk rekan mereka, M Arsyad.
T-shirt berwarna putih tersebut bertuliskan “ Arsyad, kami disini untukmu” di bagian depan, dan “Bandung Raya untuk Indonesia” di bagian belakang. Para pemain PBR yang tampil melawan Sriwijaya FC, mengenakan baju itu sebelum kick off. Bukan hanya skuad inti, sejumlah official dan jajaran direksi PT Kreasi Performa Pasundan sebagai perusahaan penaung PBR juga mengenakan kostum sama.
Sayap kiri lincah andalan PBR, M Arsyad diketahui mengalami robek ligamen dalam sesi latihan sebelum laga kontra Persegres Gresik United, pekan lalu. Cedera jenis ini tergolong parah dan menuntut masa penyembuhan sekitar satu musim kompetisi. Karena itu pula para pemain skuad The Boys Are Back melakukan aksi dukungan untuk memberi motivasi.
“Hasil pemeriksaan medis, ligamen lutut Arsyad ternyata putus. Cedera ini lebih parah dari Edi Hafid dan Jajang yang ligamennya hanya sobek. Memang Arsyad harus beristirahat lama, ini membuatnya terpukul dan sempat berpikir macam-macam tentang kelangsungan kariernya di dunia sepakbola. Kami harap kepercayaan diri Arsyad bisa kembali bangkit, karena meski butuh waktu lama, dia pasti sembuh, ” ucap Direktur PT Kreasi Performa Pasundan, Marco Gracia Paulo.
Menurut Marco, Arsyad adalah salah satu aset berharga milik PBR. Bahkan permainan lincah yang ditampilkan di setiap pertandingan, membuat manajemen yakin pemain kelahiran 22 Juni 1993 ini merupakan pemain tim nasional Indonesia di masa depan. Beberapa pelatih klub lain pun mengaku mewaspadai Arsyad ketika menghadapi PBR. Penetrasi berkecepatan tinggi dari sisi kiri lapangan yang menjadi kebiasaan pemain ini, memang sering membahayakan lini pertahanan lawan.
“Dia bukan hanya memiliki skill bagus, etika di luar lapangan juga sangat baik. Pemain senior bahkan menganggapnya seperti adik sendiri. Dengan usia yang masih muda, masa depan Arsyad di dunia sepakbola masih panjang. Cedera Arsyad juga menjadi pukulan telak untuk kami semua.” ucap Marco.
Hingga kini, Arsyad masih menjalani perawatan praoperasi. Setelah beberapa tindakan treatment dan penanganan dari fisioterapis, operasi ligamen lutut akan dilakukan dalam waktu dekat. Meski penyembuhan cedera ligamen menghabiskan waktu lama, Marco mengaku tidak akan mendepak Arsyad dari skuad The Boys Are Back. Tim yang didominasi banyak pemain muda ini masih membutuhkan tenaga Arsyad di musim-musim mendatang.
“Kami mengikat Arsyad dengan kontrak tiga tahun, itu berarti masih ada dua tahun tersisa. Dan saya sendiri yang menjamin, Arsyad akan tetap bersama kami. Dia salah satu pemain andalan yang tidak akan kami lepas,” pungkas Marco.
T-shirt berwarna putih tersebut bertuliskan “ Arsyad, kami disini untukmu” di bagian depan, dan “Bandung Raya untuk Indonesia” di bagian belakang. Para pemain PBR yang tampil melawan Sriwijaya FC, mengenakan baju itu sebelum kick off. Bukan hanya skuad inti, sejumlah official dan jajaran direksi PT Kreasi Performa Pasundan sebagai perusahaan penaung PBR juga mengenakan kostum sama.
Sayap kiri lincah andalan PBR, M Arsyad diketahui mengalami robek ligamen dalam sesi latihan sebelum laga kontra Persegres Gresik United, pekan lalu. Cedera jenis ini tergolong parah dan menuntut masa penyembuhan sekitar satu musim kompetisi. Karena itu pula para pemain skuad The Boys Are Back melakukan aksi dukungan untuk memberi motivasi.
“Hasil pemeriksaan medis, ligamen lutut Arsyad ternyata putus. Cedera ini lebih parah dari Edi Hafid dan Jajang yang ligamennya hanya sobek. Memang Arsyad harus beristirahat lama, ini membuatnya terpukul dan sempat berpikir macam-macam tentang kelangsungan kariernya di dunia sepakbola. Kami harap kepercayaan diri Arsyad bisa kembali bangkit, karena meski butuh waktu lama, dia pasti sembuh, ” ucap Direktur PT Kreasi Performa Pasundan, Marco Gracia Paulo.
Menurut Marco, Arsyad adalah salah satu aset berharga milik PBR. Bahkan permainan lincah yang ditampilkan di setiap pertandingan, membuat manajemen yakin pemain kelahiran 22 Juni 1993 ini merupakan pemain tim nasional Indonesia di masa depan. Beberapa pelatih klub lain pun mengaku mewaspadai Arsyad ketika menghadapi PBR. Penetrasi berkecepatan tinggi dari sisi kiri lapangan yang menjadi kebiasaan pemain ini, memang sering membahayakan lini pertahanan lawan.
“Dia bukan hanya memiliki skill bagus, etika di luar lapangan juga sangat baik. Pemain senior bahkan menganggapnya seperti adik sendiri. Dengan usia yang masih muda, masa depan Arsyad di dunia sepakbola masih panjang. Cedera Arsyad juga menjadi pukulan telak untuk kami semua.” ucap Marco.
Hingga kini, Arsyad masih menjalani perawatan praoperasi. Setelah beberapa tindakan treatment dan penanganan dari fisioterapis, operasi ligamen lutut akan dilakukan dalam waktu dekat. Meski penyembuhan cedera ligamen menghabiskan waktu lama, Marco mengaku tidak akan mendepak Arsyad dari skuad The Boys Are Back. Tim yang didominasi banyak pemain muda ini masih membutuhkan tenaga Arsyad di musim-musim mendatang.
“Kami mengikat Arsyad dengan kontrak tiga tahun, itu berarti masih ada dua tahun tersisa. Dan saya sendiri yang menjamin, Arsyad akan tetap bersama kami. Dia salah satu pemain andalan yang tidak akan kami lepas,” pungkas Marco.
(wbs)