Bonus Rp100 juta untuk belikan ortu rumah

Senin, 01 Juli 2013 - 13:47 WIB
Bonus Rp100 juta untuk...
Bonus Rp100 juta untuk belikan ortu rumah
A A A
Sindonews.com - Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IV di Madiun memang sudah berakhir. Namun, bagi pembalap putri asal Kota Malang, Chrismonita Dwi Putri, ajang multievent dua tahunan itu tak akan bisa terlupa.

Maklum dari sekitar 6000 lebih atlet yang tampil di Porprov, Chrismonita tampil spekatakuler dengan
mencatatkan diri sebagai atlet pendulang medali terbayak. Total empat keping medali emas dan satu perak disumbangkan untuk Kota Malang. Catatan ini sekaligus memecahkan rekor lama yang juga diraih pembalap Kota Malang Elga Kharisma.

Dua tahun lalu, di Porprov III Kediri, Elga mendulang total tiga emas dan satu perak. "Saya tidak pernah berpikir bisa dapat banyak medali. Ini berkat kerja sama semua tim dan dukungan orangtua
yang datang ke Madiun," ujar gadis yang lebih akrab dipanggil Chris ini.

Empat medali emas diraih Chrismonita lewat nomor ITT, criterium, road race, dan MTB. Sebenarnya, lima medali emas bisa didapat, namun di nomor BMX hanya mendulang perak setelah "mengalah"
dari rekannya sesama Kota Malang, Tifania Adina yang merebut medali emas. Sesuai intruksi pelatih, di nomor BMX, Chrismonita lebih berperan menutup laju lawan. "Balap sepeda butuh kerja sama
tim," ucap gadis yang lahir saat Indonesia dilanda krisis moneter (krismon)

Dari torehan empat emas dan satu perak, kini bonus besar sudah menanti. Sesuai janji KONI Kota Malang, satu keping emas dihargai bonus sebesar Rp 20 juta. Sedangkan bonus perak senilai Rp 10
juta. Total bonus yang akan diterima Chrismonita sebesar Rp90juta. Ini belum termasuk bonus dadakan sebesar Rp 2,5 juta setiap turun podium. Artinya, uang Rp 100 juta berhasil dikumpulkan.

Uang sebesar Rp 100 juta tentu sangat berarti bagi gadis yang beranjak dewasa seperti Chrismonita. Apalagi dia berasal dari keluarga pas-pasan. Ayahnya Alvius Kustamara berprofesi sebagai satpam, sedangkan ibunya Sindang Murti sehari-hari berjualan di pasar. "Uang bonus buat belikan orang tua rumah " ucap gadis kelahiran 16 April 1998 ini.

Olahraga balap sepeda sendiri sebenarnya baru digeluti Chrismonita sejak dua tahun lalu. Saat itu, ayahnya yang memberikan arahan masuk klub balap sepeda. "Saya ingin masuk klub sepak bola, tapi nggak ada klub khusus sepak bola wanita. Sama bapak dimasukkan klub balap sepeda, " kenangnya.

Tak heran jika hanya dalam waktu dua tahun, Chris sudah bisa menuai prestasi. Selain disiplin dalam latihan, kakinya juga sudah kuat karena sejak kecil setiap hari selalu berjalan kaki sejauh 10 kilometer ini. "Waktu SD kalau berangkat dan pulang sekolah selalu jalan kaki, mungkin itu yang bikin kaki kuat, " ujar Chris tersipu.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7162 seconds (0.1#10.140)