Abrahimovich masih lapar gelar bersama Chelsea
Abrahimovich masih lapar gelar bersama Chelsea
A
A
A
Sindonews.com - Pemilik Chelsea Roman Abramovich bertekad untuk memberi lebih banyak kesuksesan bagi The Blues -julukan Chelsea- saat memasuki periode kedua kepemimpinannya di klub asal London itu. Penegasan itu dilemparkan Ketua Chelsea Bruce Buck yang mengklaim taipan minyak asal Rusia itu masih lapar gelar bergengsi.
Seperti diketahui, sejak diambil alih dari kepemimpinan Ken Bates ke Abramovich pada tahun 2003 lalu. Chelsea kini, bukanlah tim medioker yang hanya meramaikan papan tengah Liga Premier Inggris. Mereka telah menjelma menjadi menjadi salah satu kekuatan Eropa selama sepuluh tahun terakhir. Terbukti sepuluh gelar berhasil dikoleksi klub asal London Barat tersebut.
“Beberapa orang memahami 10 tahun yang lalu bagaimana kepemilikan Roman Abramovich cepat mengubah Chelsea. Chelsea sebelumnya hanya berjuang di papan tengah klasemen dan hampir bangkrut. Sekarang menjadi salah satu tim sepak bola paling tangguh di dunia,” ujar Buck kepada The Times, Senin (1/7/2013).
Puncak kejayaan Chelsea dan paling prestisius tentu saat sukses membawa pulang piala Liga Champions musim 2012. Kegairahan juga terpancar setelah tim biru London itu kembali mendaratkan untuk kedua kalinya pelatih paling sukses Jose Mourinho ke Stamford Bridge musim panas ini. Buck yakin Abramovic masih berambisi membangun Chelsea menjadi tim paling tangguh di dunia
“Akankah Roman Abramovich menjadi bosan, setelah memenangkan semua trofi bergengsi ini? Jawaban saya adalah tidak. Bisakah Jose Mourinho membawa lebih banyak kesuksesan untuk klub? Jawaban saya adalah ya,” jelasnya.
Abramovich sejauh ini telah menghabiskan dana tak kurang lebih dari 1 miliar poundsterling (sekitar Rp 14 triliun) guna mendatangkan pemain bintang dunia berlabel mahal di Chelsea. Banyak yang mengkritik pemborosan yang dilakukan sang miliader dianggap melanggar Financial Fair Play. Namun hal ini dibantah dengan tegas oleh Kepala Eksekutif Chelsea, Ron Gourlay.
"Investasi awal Abramovich dalam dalam menciptakan sebuah tim dikagumi di seluruh dunia tetapi untuk menjaga Chelsea di kalangan elite. Kami selalu tahu tim ini harus menghasilkan bakat kelas dunia binaan sendiri dan kami mulai melihat manfaat dari Akademi kami, yang membantu tim memenuhi tujuan jangka panjang terkait juga Financial Fair Play,” tutup Gourlay.
Seperti diketahui, sejak diambil alih dari kepemimpinan Ken Bates ke Abramovich pada tahun 2003 lalu. Chelsea kini, bukanlah tim medioker yang hanya meramaikan papan tengah Liga Premier Inggris. Mereka telah menjelma menjadi menjadi salah satu kekuatan Eropa selama sepuluh tahun terakhir. Terbukti sepuluh gelar berhasil dikoleksi klub asal London Barat tersebut.
“Beberapa orang memahami 10 tahun yang lalu bagaimana kepemilikan Roman Abramovich cepat mengubah Chelsea. Chelsea sebelumnya hanya berjuang di papan tengah klasemen dan hampir bangkrut. Sekarang menjadi salah satu tim sepak bola paling tangguh di dunia,” ujar Buck kepada The Times, Senin (1/7/2013).
Puncak kejayaan Chelsea dan paling prestisius tentu saat sukses membawa pulang piala Liga Champions musim 2012. Kegairahan juga terpancar setelah tim biru London itu kembali mendaratkan untuk kedua kalinya pelatih paling sukses Jose Mourinho ke Stamford Bridge musim panas ini. Buck yakin Abramovic masih berambisi membangun Chelsea menjadi tim paling tangguh di dunia
“Akankah Roman Abramovich menjadi bosan, setelah memenangkan semua trofi bergengsi ini? Jawaban saya adalah tidak. Bisakah Jose Mourinho membawa lebih banyak kesuksesan untuk klub? Jawaban saya adalah ya,” jelasnya.
Abramovich sejauh ini telah menghabiskan dana tak kurang lebih dari 1 miliar poundsterling (sekitar Rp 14 triliun) guna mendatangkan pemain bintang dunia berlabel mahal di Chelsea. Banyak yang mengkritik pemborosan yang dilakukan sang miliader dianggap melanggar Financial Fair Play. Namun hal ini dibantah dengan tegas oleh Kepala Eksekutif Chelsea, Ron Gourlay.
"Investasi awal Abramovich dalam dalam menciptakan sebuah tim dikagumi di seluruh dunia tetapi untuk menjaga Chelsea di kalangan elite. Kami selalu tahu tim ini harus menghasilkan bakat kelas dunia binaan sendiri dan kami mulai melihat manfaat dari Akademi kami, yang membantu tim memenuhi tujuan jangka panjang terkait juga Financial Fair Play,” tutup Gourlay.
(akr)
Explore More