Ancelotti bukan sekedar boneka Los Blancos
Senin, 01 Juli 2013 - 22:40 WIB
Ancelotti bukan sekedar boneka Los Blancos
A
A
A
Sindonews.com - Mantan Direktur Real Madrid, Arrigo Sacchi menyatakan terpilihnya Carlo Ancelotti membesut El Real -julukan Madrid- merupakan keputusan tepat. Ia menilai keberadaan Ancelotti bukan hanya sekedar menjadi boneka para penguasa Los Blancos.
Pelatih berusia 54 tahun ini digambarkan sebagai pembawa kedamaian setelah setelah tiga tahun penuh kontroversi di bawah era pelatih Jose Mourinho. Sacchi memandang mantan pelatih Paris Saint-Germain itu merupakan tipikal sosok yang tenang menghadapi berbagai tekanan.
"Dulu, sebelum pertandingan Liga Champion Presiden AC Milan Silvio Berlusconi mengatakan bila Filippo Inzaghi harus bermain sejak awal. Ancelotti menyindir dalam konferensi pers 'berharap presiden telah mendapat seleksi yang tepat dan kami menang',” kata Sacchi kepada Macca, Senin (1/7/2013).
"Keesokan harinya, Ancelotti tidak memainkan Inzaghi dan ternyata mereka menang. Dia mendengarkan semua orang, tapi ia tidak menyerah pada tekanan,” sambungnya.
Sacchi kemudian menambahkan bahwa Carletto begitu sapaan akrab Ancelotti tidak hanya mementingkan hasil yang maksimal, tapi juga mempertontonkan gaya sepakbola yang menghibur.
"Saya sudah menyuruhnya untuk tidak lupa bahwa menang saja tidak cukup di Spanyol. Ancelotti sosok orang yang baik dan cerdas yang mengetahui sepak bola dan memahami bila Real adalah klub paling terkenal di dunia. Ini suatu kehormatan dan sumber kebanggaan baginya, tetapi hal yang sama berlaku untuk Real Madrid,” pungkas pria berusia 67 tahun tersebut.
Pelatih berusia 54 tahun ini digambarkan sebagai pembawa kedamaian setelah setelah tiga tahun penuh kontroversi di bawah era pelatih Jose Mourinho. Sacchi memandang mantan pelatih Paris Saint-Germain itu merupakan tipikal sosok yang tenang menghadapi berbagai tekanan.
"Dulu, sebelum pertandingan Liga Champion Presiden AC Milan Silvio Berlusconi mengatakan bila Filippo Inzaghi harus bermain sejak awal. Ancelotti menyindir dalam konferensi pers 'berharap presiden telah mendapat seleksi yang tepat dan kami menang',” kata Sacchi kepada Macca, Senin (1/7/2013).
"Keesokan harinya, Ancelotti tidak memainkan Inzaghi dan ternyata mereka menang. Dia mendengarkan semua orang, tapi ia tidak menyerah pada tekanan,” sambungnya.
Sacchi kemudian menambahkan bahwa Carletto begitu sapaan akrab Ancelotti tidak hanya mementingkan hasil yang maksimal, tapi juga mempertontonkan gaya sepakbola yang menghibur.
"Saya sudah menyuruhnya untuk tidak lupa bahwa menang saja tidak cukup di Spanyol. Ancelotti sosok orang yang baik dan cerdas yang mengetahui sepak bola dan memahami bila Real adalah klub paling terkenal di dunia. Ini suatu kehormatan dan sumber kebanggaan baginya, tetapi hal yang sama berlaku untuk Real Madrid,” pungkas pria berusia 67 tahun tersebut.
(akr)
