Berharap tuan rumah sedikit ramah
A
A
A
Sindonews.com - Persepam Madura United cukup percaya diri mampu memberikan perlawanan saat menantang Sriwijaya FC, Senin (15/7), di Stadion Jakabaring, Palembang. Tren tuan rumah yang kurang memuaskan bakal dijadikan kesempatan untuk meniru langkah Persela Lamongan.
Sebelumnya Sriwijaya FC bersikap 'ramah' dengan memberikan Persela satu angka di Jakabaring. Permainan efektif dan pressing ketat yang dilakukan Persela terbukti melemahkan kekuatan Laskar Wong Kito. Inilah yang menjadi keyakinan Persepam bahwa mereka juga bisa melakukan hal yang sama.
Persepam yang sebelumnya menang beruntun di dua laga kandang, memiliki kekuatan kunci yakni gelandang Rossy Noprihanis. Pemain ini sedang dalam performa puncak setelah menjadi penentu kemenangan timnya dalam dua pertandingan lawan Persiba Balikpapan dan Barito Putra.
Tak berlebihan jika Daniel Roekito kembali menunggu aksinya di lapangan, walau bermain di Palembang tentunya jauh lebih berat. Apalagi Sriwijaya FC bakal kembali komplit dengan kembalinya Ahmad Jufrianto dan Herman Dzumafo yang sebelumnya terjerat skorsing akumulasi kartu kuning.
"Saya memprediksi Rossy (Noprihanis) bakal menjadi perhatian khusus Sriwijaya FC karena permainan bagusnya di dua pertandingan. Saya berharap dia siap menerima tekanan dan bisa mengulang penampilannya. Semua pemain saya harapkan bermain dengan performa terbaik," tutur Pelatih Persepam Daniel Roekito, dihubungi Minggu (14/7).
Pelatih asal Rembang, Jawa Tengah, mengisyaratkan bakal memakai pola 4-5-1 dengan menempatkan lima gelandang dan satu striker. Kemungkinan Zaenal Arif diposisikan sebagai striker tunggal, mengingat permainan Emanuel Linkers masih sangat mengecewakan.
Lima gelandang bisa memunculkan Ali Khadaffi, Busari, Isack Djober, Christopher Gomez dan Rossy Noprihanis. Lima gelandang berjejal di lapangan tengah untuk mengurung pemain tengah tuan rumah yang dikomando Ponaryo Astaman. Ini cara yang paling masuk akal bagi Persepam untuk mengimbangi tuan rumah.
Daniel pun membenarkan sosok Ponaryo sebagai kekuatan penting Laskar Wong Kito. "Ponaryo punya skill dan pengalaman yang luar biasa. Di sekitarnya juga ada gelandang bagus seperti Edie Foday dan Eric Weeks. Saya setuju kalau dikatakan kekuatan Sriwijaya FC ada di lini tengah," sebut Daniel.
Persepam sendiri berhasrat mencuil minimal satu angka di Palembang, terlepas dari perbedaan kekuatan kedua kubu. Kendati tampil tanpa centre back Fachrudin Wahyudi yang terkena skorsing akumulasi kartu kuning, itu tak sampai mengubah target tim berjuluk Sapeh Kerap.
Sementara, kembalinya Dzumafo dan Jufrianto bisa menambah daya gedor Sriwijaya FC yang sebelumnya sangat mengecewakan. Tantan yang didapuk sebagai penyerang utama selalu salah mengambil keputusan sekaligus menyelesaikan peluang. Buruknya permainan Tantan kemungkinan membuat pelatih Kashartadi langsung memainkan Dzumafo.
Jika Kashartadi bisa menyelesaikan problem di lini depan, maka langkah mengembalikan kemenangan di Jakabaring tampaknya tak sulit diwujudkan. Tak kalah krusial adalah menggembleng spirit pemain yang terlihat lembek ketika menghadapi tim yang lebih lemah. Sang pelatih mengakui ini.
"Ada perbedaan ketika bermain menghadapi tim besar dan lebih lemah. Semangat dan motivasi pemain sepertinya berbeda. Itu salah satu aspek yang menyebabkan kami gagal menang lawan Persela. Ini yang harus dihilangkan kalau ingin menang lawan Persepam," tegas Kashartadi.
Cederanya kiper Ferry Rotinsulu serta keterlibatan Rivki Mokodompit di Tim Nasional menjadi satu-satunya problem teknis tuan rumah. Jika Rivki belum kembali ke Palembang saat pertandingan, maka Sriwijaya hanya berharap pada kiper Andi Irawan.(Kukuh setyawan)
Sriwijaya FC (4-5-1):
Andi Irawan (gk), Mahyadi Panggabean, Abdul Rahman, Dong-Won Lee, Fandi Mochtar; Erik Weeks, Ponaryo Astaman, A Jufrianto, Eddie Boakay, Ramdani Lestaluhu; H Dzumafo.
Persepam MU (4-5-1):
Alfonsius Kelvan (gk), Denny Rumba, Aboubakar Sillah, Firly Apriansyah, Michael Orah; Busari, Ali Khadaffi, Rossy Noprihanis, Christoper Gomez, Isack Djober; Zaenal Arif.
Sebelumnya Sriwijaya FC bersikap 'ramah' dengan memberikan Persela satu angka di Jakabaring. Permainan efektif dan pressing ketat yang dilakukan Persela terbukti melemahkan kekuatan Laskar Wong Kito. Inilah yang menjadi keyakinan Persepam bahwa mereka juga bisa melakukan hal yang sama.
Persepam yang sebelumnya menang beruntun di dua laga kandang, memiliki kekuatan kunci yakni gelandang Rossy Noprihanis. Pemain ini sedang dalam performa puncak setelah menjadi penentu kemenangan timnya dalam dua pertandingan lawan Persiba Balikpapan dan Barito Putra.
Tak berlebihan jika Daniel Roekito kembali menunggu aksinya di lapangan, walau bermain di Palembang tentunya jauh lebih berat. Apalagi Sriwijaya FC bakal kembali komplit dengan kembalinya Ahmad Jufrianto dan Herman Dzumafo yang sebelumnya terjerat skorsing akumulasi kartu kuning.
"Saya memprediksi Rossy (Noprihanis) bakal menjadi perhatian khusus Sriwijaya FC karena permainan bagusnya di dua pertandingan. Saya berharap dia siap menerima tekanan dan bisa mengulang penampilannya. Semua pemain saya harapkan bermain dengan performa terbaik," tutur Pelatih Persepam Daniel Roekito, dihubungi Minggu (14/7).
Pelatih asal Rembang, Jawa Tengah, mengisyaratkan bakal memakai pola 4-5-1 dengan menempatkan lima gelandang dan satu striker. Kemungkinan Zaenal Arif diposisikan sebagai striker tunggal, mengingat permainan Emanuel Linkers masih sangat mengecewakan.
Lima gelandang bisa memunculkan Ali Khadaffi, Busari, Isack Djober, Christopher Gomez dan Rossy Noprihanis. Lima gelandang berjejal di lapangan tengah untuk mengurung pemain tengah tuan rumah yang dikomando Ponaryo Astaman. Ini cara yang paling masuk akal bagi Persepam untuk mengimbangi tuan rumah.
Daniel pun membenarkan sosok Ponaryo sebagai kekuatan penting Laskar Wong Kito. "Ponaryo punya skill dan pengalaman yang luar biasa. Di sekitarnya juga ada gelandang bagus seperti Edie Foday dan Eric Weeks. Saya setuju kalau dikatakan kekuatan Sriwijaya FC ada di lini tengah," sebut Daniel.
Persepam sendiri berhasrat mencuil minimal satu angka di Palembang, terlepas dari perbedaan kekuatan kedua kubu. Kendati tampil tanpa centre back Fachrudin Wahyudi yang terkena skorsing akumulasi kartu kuning, itu tak sampai mengubah target tim berjuluk Sapeh Kerap.
Sementara, kembalinya Dzumafo dan Jufrianto bisa menambah daya gedor Sriwijaya FC yang sebelumnya sangat mengecewakan. Tantan yang didapuk sebagai penyerang utama selalu salah mengambil keputusan sekaligus menyelesaikan peluang. Buruknya permainan Tantan kemungkinan membuat pelatih Kashartadi langsung memainkan Dzumafo.
Jika Kashartadi bisa menyelesaikan problem di lini depan, maka langkah mengembalikan kemenangan di Jakabaring tampaknya tak sulit diwujudkan. Tak kalah krusial adalah menggembleng spirit pemain yang terlihat lembek ketika menghadapi tim yang lebih lemah. Sang pelatih mengakui ini.
"Ada perbedaan ketika bermain menghadapi tim besar dan lebih lemah. Semangat dan motivasi pemain sepertinya berbeda. Itu salah satu aspek yang menyebabkan kami gagal menang lawan Persela. Ini yang harus dihilangkan kalau ingin menang lawan Persepam," tegas Kashartadi.
Cederanya kiper Ferry Rotinsulu serta keterlibatan Rivki Mokodompit di Tim Nasional menjadi satu-satunya problem teknis tuan rumah. Jika Rivki belum kembali ke Palembang saat pertandingan, maka Sriwijaya hanya berharap pada kiper Andi Irawan.(Kukuh setyawan)
Sriwijaya FC (4-5-1):
Andi Irawan (gk), Mahyadi Panggabean, Abdul Rahman, Dong-Won Lee, Fandi Mochtar; Erik Weeks, Ponaryo Astaman, A Jufrianto, Eddie Boakay, Ramdani Lestaluhu; H Dzumafo.
Persepam MU (4-5-1):
Alfonsius Kelvan (gk), Denny Rumba, Aboubakar Sillah, Firly Apriansyah, Michael Orah; Busari, Ali Khadaffi, Rossy Noprihanis, Christoper Gomez, Isack Djober; Zaenal Arif.
(wbs)