Menpora minta utamakan pesepakbola lokal bukan naturalisasi
![Menpora minta utamakan...](https://a-cdn.sindonews.net/dyn/732/content/2013/07/14/58/760880/KNpp2Icjs3.jpg)
Menpora minta utamakan pesepakbola lokal bukan naturalisasi
A
A
A
Sindonews.com - Menteri pemuda dan olahraga (Menpora) Roy Suryo mengatakan tidak menyetujui kebijakan naturalisasi pemain sepak bola untuk mengangkat prestasi. Selain tidak mendidik dan mengesampingkan pembinaan pemaian lokal, tindakan tersebut juga hanya bersifat sementara dan instan.
“Jika ingin berprestasi ya harus dengan pembinaan, bukan dengan cara karbitan,” tandas Roy Suryo usai memberikan motivasi dan pembekalan pelatihan pemuda kreatif DIY di hotel New Saphir Yogyakarta, Minggu (14/7)
Selain itu, kualitas pemaian naturalisasi, juga tidak akan lama, yaitu hanya seumur jagung. Sehingga yang paling pas untuk mendapatkan atlet yang berkualitas dan berprestasi, yakni dengan cara pembinaan. Baik melalui pembinaan usia muda maupun sport scien (ilmu pengetahuan).
“Memang dengan cara ini, memerlukan waktu lama untuk mendapatkan atlet yang berprestasi, tetapi itulah tujuannya. Bukan dengan cara dadakan dan instan,” tandasnya.
Menurut Roy Suryo untuk mendukung program tersebut, saat ini Kemenpora sedang melakukan pengembangan percetapan di bidang keolahragaan. Dimana pembinaannnya sendir akan terjun langsung ke tempat dimana atlet itu berada. Sehingga atlet tidak perlu datang ke Jakarta. Dengan langkah ini, tentunya program atlet di daerah tetap dapat berjalan.
“Visi dan misi percepatan bidang olahraga yang sekarang sedang kami lakukan, termasuk mengirimkan tim sepak bola usia dini Indonesia ke kejuaraan di Swedia,” katanya.
Soal apakah akan ada kebijakan penghentian naturalisasi pemaian sepakbola atau atlet. Roy menyatakan wacana itu memang ada, namun tidak saat ini, sebab untuk membuat kebijakan tersebut tidak semudah membalikkan telapan tangan, namun perlu proses dan tahapan. Tetapi jika semua sudah mantap, akan ada kebijakan penghentian naturalisasi.
“Yang harus dilakukan saat ini, adalah harus terus melakukan pembinaan usia dini dan mengutamakan pemain lokal,” tegasnya.
“Jika ingin berprestasi ya harus dengan pembinaan, bukan dengan cara karbitan,” tandas Roy Suryo usai memberikan motivasi dan pembekalan pelatihan pemuda kreatif DIY di hotel New Saphir Yogyakarta, Minggu (14/7)
Selain itu, kualitas pemaian naturalisasi, juga tidak akan lama, yaitu hanya seumur jagung. Sehingga yang paling pas untuk mendapatkan atlet yang berkualitas dan berprestasi, yakni dengan cara pembinaan. Baik melalui pembinaan usia muda maupun sport scien (ilmu pengetahuan).
“Memang dengan cara ini, memerlukan waktu lama untuk mendapatkan atlet yang berprestasi, tetapi itulah tujuannya. Bukan dengan cara dadakan dan instan,” tandasnya.
Menurut Roy Suryo untuk mendukung program tersebut, saat ini Kemenpora sedang melakukan pengembangan percetapan di bidang keolahragaan. Dimana pembinaannnya sendir akan terjun langsung ke tempat dimana atlet itu berada. Sehingga atlet tidak perlu datang ke Jakarta. Dengan langkah ini, tentunya program atlet di daerah tetap dapat berjalan.
“Visi dan misi percepatan bidang olahraga yang sekarang sedang kami lakukan, termasuk mengirimkan tim sepak bola usia dini Indonesia ke kejuaraan di Swedia,” katanya.
Soal apakah akan ada kebijakan penghentian naturalisasi pemaian sepakbola atau atlet. Roy menyatakan wacana itu memang ada, namun tidak saat ini, sebab untuk membuat kebijakan tersebut tidak semudah membalikkan telapan tangan, namun perlu proses dan tahapan. Tetapi jika semua sudah mantap, akan ada kebijakan penghentian naturalisasi.
“Yang harus dilakukan saat ini, adalah harus terus melakukan pembinaan usia dini dan mengutamakan pemain lokal,” tegasnya.
(wbs)