Saya tak bisa jauh dari rumput

Senin, 15 Juli 2013 - 13:45 WIB
Saya tak bisa jauh dari...
Saya tak bisa jauh dari rumput
A A A
Sindonews.com - Tak terasa sudah 14 tahun Mat Halil membela Persebaya Surabaya. Kini, di usia tak lagi muda, kerier sebagai pelatih serius dirintis. Inikah sinyal Halil bakal gantung sepatu?

Lapangan Dukuh Menanggal, Surabaya, Sabtu (13/7) penuh sesak pemain sepak bola. Bukan hanya dipadati 30 pemain muda yang tergabung dalam tim sepak bola Jatim proyeksi PON 2015. Ada juga puluhan pelatih bergantian memimpin jalannya latihan. Salah satunya, wajah yang tak asing lagi yaitu Mat Halil.

Ya, pemain sayap Persebaya IPL itu sedang menjalani salah tes untuk mendapatkan sertifikat kepelatihan berlisensi B yang digelar PSSI Jawa Timur. "Kebetulan latihan Persebaya libur, mumpung ada kursus pelatih lisensi B saya ikut, " ujar Halil di sela-sela menyiapkan tempat latihan pemain.

Bukan hanya sekadar ikut-ikutan, namun Halil yang sudah mengantongi sertifikasi pelatih lisensi C itu tampak serius menjalani setiap sesi. Seperti lazimnya pelatih, selain memimpin latihan dilapangan, Halil juga mencermati lembaran kartas yang selalu ditentengnya. "Salah satu tugas membuat rapor pemain, " ucapnya.

Sehari berikutnya, Halil juga masih tampak mengikuti jalannya diklat kepelatihan di Lapangan Kodam Brawijaya, Minggu (14/7). Kali ini menunya, membuat pola latihan dengan berbagai formasi seperti 3-5-2 atau 4-4-2. Namun karena naluri sebagai pemain belum hilang. "Saya yakin lulus, karena saya serius," ucap Halil tersenyum.

Di sela-sela melatih, naluri Halil sebagai pemain tampaknya belum hilang. Buktinya, dia ikut larut menjalani latihan bersama pemain baik saat game maupun menu crossing. "Sekalian jaga kondisi cari keringat, ikut latihan sedikit-sedikit tidak ada masalah," ujar pemain murah senyum ini.

Wajar jika Halil serius mengejar status pelatih berlisensi B. Sebab, saat ini usianya memang sudah tidak muda lagi, 34 tahun. Bisa jadi jadi dalam waktu tidak lama lagi, pemain yang sudah 14 tahun membela Persebaya akan gantung sepatu, "Belum ada niat berhenti, selama tenaga masih dibutuhkan saya siap," ujar pria kelahiran Surabaya, 3 Juli 1979 ini.

Yang pasti, Halil berencana menjadikan Persebaya sebagai klub pertama dan terakhir sepanjang kariernya sebagai pemain bola. Maklum, sejak bergabung dengan Persebaya pada tahun 1999, bapak dua anak ini enggan pindah klub. Meski sempat dipinang PSPS Pekanbaru saat Persebaya krisis keuangan 2011 lalu. Padahal, saat itu, Halik dibanderol PSPS seharga Rp 150 juta. "Kalau sudah tidak dipakai Persebaya, sudah siap untuk jadi pelatih," ucapnya.

Karier sebagai seorang pelatih memang sudah disiapkan Halil sejak lama. Di sela-sela latihan sebagai pemain Persebaya, dia selalu ikut kursus kepelatihan. Apalagi, pemain yang sempat kabur dari Timnas itu sudah memiliki klub binaan El Faza yang berstatus sebagai anggota PSSI Surabaya.

Selain itu, Halil juga sudah sempat menjadi "pelatih dadakan" di Persebaya ketika krisis kepemimpinan pertengahan musim ini. Meski hanya sepekan dan dipilih rekan-rekannya sendiri, namun sudah menjadi salah satu bukti jika sosoknya memang cukup berwibawa memimpin latihan di lapangan.

Wajar saja, selain menjadi panutan pemain lain karena konsisten dalam loyalitas, Halil juga menjadi pemain paling bisa menjaga kondisi tubuh. Dalam beberapa kali tes fisik, pemain yang dikenal punya kecepatan itu selalu menduduki rangking lima besar. "Saya tidak bisa jauh dari rumput, pilihan menjadi pelatih sesuai hati. Meski ada beberapa usaha lain di luar sepak bola," ucapnya.

BIODATA MAT HALIL

Kelahiran: Surabaya, 3 Juli 1979
Tinggi : 167 cm
Berat : 65 kg
Nomor Punggung : 2
Istri : Chusnul Chotimah
Anak : Ikfina Lusiana Bilfauzah, Muhammad Hikal Akbar
Karir : SSB Sakti (1990-1996), Persebaya Junior (1996-1999), Persebaya Senior (1999-Sekarang)
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8006 seconds (0.1#10.140)