Blatter ngotot Piala Dunia 2022 jatuh di musim dingin

Kamis, 18 Juli 2013 - 15:05 WIB
Blatter ngotot Piala Dunia 2022 jatuh di musim dingin
Blatter ngotot Piala Dunia 2022 jatuh di musim dingin
A A A
Sindonews.com - Presiden FIFA Sepp Blatter berharap komite eksekutif FIFA akan memindahkan Piala Dunia 2022 di Qatar ke musim dingin. Blatter menilai bila Piala Dunia tetap dijalankan pada saat musim panas di Qatar, ditakutkan bisa berakibat tidak baik bagi para negara kontestan yang berlaga.

Kekahawatiran itu memang cukup beralasan, mengenai potensi suhu di negara Teluk yang dapat mencapai 50 ° C di musim panas. Kendati , dari pihak penyelenggara telah memberikan antisipasi dengan memasang AC dengan jumlah yang banyak seluruh area Stadio. Tapi Blatter bergeming itu bukan solusi terbaik dan ingin jadwal turnamen empat tahunan itu direvisi ulang kembali.

"Masih ada cukup waktu. Aku akan membawa ini ke komite eksekutif. Saya harap hasil meuaskan semua pihak,” harap Blatter kepada teamtalk.

"Jika ini Piala Dunia adalah menjadi pesta bagi semua orang. Anda tidak bisa bermain sepak bola di musim panas. Anda dapat mendinginkan stadion, tetapi Anda tidak bisa mendinginkan seluruh negeri,” terangnya.

Sementara itu, gagasan mengubah jadwal turnamen untuk musim dingin akan menciptakan pergolakan serius di liga domestik dan seluruh Eropa. nmun, Blatter menegaskan FIFA harus membuat keputusan yang berani.

"Kita harus memiliki keberanian yaitu komite eksekutif FIFA -untuk memainkan Piala Dunia di musim dingin dan mulai bekerja sekarang mengenai dampak yang terjadi pada kalender internasional. Ini hanya akan untuk satu tahun, setelah itu Anda akan kembali ke rutinitas normal. Tapi saya akan menganjurkan itu,” ungkapnya.

Di lain pihak, mantan Ketua FA David Bernstein menyatakan rasa kecewa tentang saran bahwa kompetisi dapat dipindahkan.” Pandangan pribadi saya adalah bahwa hal itu akan menjadi kasus prospektus jika Piala Dunia 2022 di Qatar beralih ke musim dingin.

"Tawaran itu untuk Piala Dunia yang akan dimainkan pada bulan Juni dan Juli dan kemudian dipindahkan ke musim dingin. Ini akan cacat secara mendasar. Jika orang ingin di musim dingin, mereka harus mengajukan tawaran yang mendasar,” kata Bernstein.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3183 seconds (0.1#10.140)