Tingkatkan prestasi olahraga, Menpora kunjungi Italia
A
A
A
Sindonews.com - Menpora Roy Suryo terus berusaha meningkatkan prestasi olahraga Indonesia dengan salah satunya berguru penerapan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi olahraga ke Italia. Dia menyebut langkah ini tidak bisa diabaikan karena sangat vital dalam mengetahui kesiapan atlet secara metodologi sebelum turun dalam sebuah kejuaraan baik skala nasional maupun internasional.
"Pemanfaatan metodologi yang didukung iptek pada semua cabang olahraga adalah sebuah keharusan jika olahraga ingin bisa lebih berprestasi," kata Roy, Sabtu (20/7/2013).
Roy, didampingi Staf Khusus Heru Nugroho, melakukan kunjungan ke Instituso di Medicina e Scienza Dello Sport atau Sekolah Ilmu Kesehatan dan Pengetahuan Olahraga di Roma.
Diskusi dengan pejabat institut tersebut, kata dia, membahas semua hal yang berkaitan dengan pentingnya iptek dalam olahraga, termasuk dalam memperkenalkan metodologi untuk pengetesan, evaluasi hasil latihan dan pelatihan stamina atlet.
"Sebenarnya penerapan iptek di Indonesia sudah jalan, tapi masih sangat minim. Makanya harus ditingkatkan meski dengan alat sederhana. Yang diperlukan saat ini adalah kesadaran tentang metodologi yang mendukung pemanfaatan iptek," kata Roy. Dia menjelaskan, di beberapa negara maju dalam dunia keolahragaan seperti Italia, pemanfaatan iptek sudah menjadi keharusan.
"Di Italia sendiri, setiap atlet yang mau diberangkatkan pada sebuah kejuaraan diharuskan melewati tes dan evaluasi yang menggunakan metodologi yang didukung oleh peralatan iptek modern," katanya. Namun Roy menyadari langkah ini akan mendapatkan kendala yang salah satunya masalah pendanaan, apalagi anggaran Kemenpora sangat terbatas.
Tetapi Kemenpora akan berusaha memberikan yang terbaik. "Dan yang lebih penting adalah pengetahuan dalam pemanfaatan iptek dalam konteks metodologi,"ujarnya.
Setelah diskusi dengan Instituso di Medicina e Scienza Dello Sport, Roy dan rombongan mengunjungi tempat produksi peralatan iptek di Cesena atau sekitar 300 km dari Roma.
Di sini Roy dikenalkan dengan salah satu alat yaitu Cardio Pulmonary Exercise Testing (CPET). Kegunaan alat ini adalah untuk mengukur kemampuan VO2 max dan stamina seorang atlet. (Antara)
"Pemanfaatan metodologi yang didukung iptek pada semua cabang olahraga adalah sebuah keharusan jika olahraga ingin bisa lebih berprestasi," kata Roy, Sabtu (20/7/2013).
Roy, didampingi Staf Khusus Heru Nugroho, melakukan kunjungan ke Instituso di Medicina e Scienza Dello Sport atau Sekolah Ilmu Kesehatan dan Pengetahuan Olahraga di Roma.
Diskusi dengan pejabat institut tersebut, kata dia, membahas semua hal yang berkaitan dengan pentingnya iptek dalam olahraga, termasuk dalam memperkenalkan metodologi untuk pengetesan, evaluasi hasil latihan dan pelatihan stamina atlet.
"Sebenarnya penerapan iptek di Indonesia sudah jalan, tapi masih sangat minim. Makanya harus ditingkatkan meski dengan alat sederhana. Yang diperlukan saat ini adalah kesadaran tentang metodologi yang mendukung pemanfaatan iptek," kata Roy. Dia menjelaskan, di beberapa negara maju dalam dunia keolahragaan seperti Italia, pemanfaatan iptek sudah menjadi keharusan.
"Di Italia sendiri, setiap atlet yang mau diberangkatkan pada sebuah kejuaraan diharuskan melewati tes dan evaluasi yang menggunakan metodologi yang didukung oleh peralatan iptek modern," katanya. Namun Roy menyadari langkah ini akan mendapatkan kendala yang salah satunya masalah pendanaan, apalagi anggaran Kemenpora sangat terbatas.
Tetapi Kemenpora akan berusaha memberikan yang terbaik. "Dan yang lebih penting adalah pengetahuan dalam pemanfaatan iptek dalam konteks metodologi,"ujarnya.
Setelah diskusi dengan Instituso di Medicina e Scienza Dello Sport, Roy dan rombongan mengunjungi tempat produksi peralatan iptek di Cesena atau sekitar 300 km dari Roma.
Di sini Roy dikenalkan dengan salah satu alat yaitu Cardio Pulmonary Exercise Testing (CPET). Kegunaan alat ini adalah untuk mengukur kemampuan VO2 max dan stamina seorang atlet. (Antara)
(wbs)