Kuda Pegasus ingin terbang tinggi
A
A
A
Sindonews.com - Berada di posisi empat klasemen sementara Indonesian Premier League (IPL) 2013 merupakan saat yang krusial bagi Pro Duta. Pro Duta harus tampil lebih baik pada putaran II yang dimulai 24 Agustus mendatang jika tidak mau peluang ke kasta tertinggi musim depan sirna.
Namun kali ini. Pro Duta punya tugas lebih berat. Harus tetap menjaga jarak dengan tiga tim di atasnya, tim berjuluk Kuda Pegasus juga harus mewaspadai pergerakan beberapa tim di bawahnya yang punya selisih angka tipis jika tidak ingin tergelincir dari arena pertarungan empat besar atau dua besar seperti yang saat ini tengah mengemuka.
Pro Duta yang mulai menggeber latihan sejak Rabu (17/7) lalu lalu, selain berlatih menjaga kondisi pemain tetap prima selama Ramadan, juga memfokuskan latihan operan (passing) dan pendukungnya (supporting).
"Selain conditioning (menjaga kondisi fisik pemain), fokus masih seputaran passing dan supportnya. Itu yang kami rasa tepat untuk dilakoni selama Ramadan ini. Dan kami juga sedang mencari lawan
untuk uji coba, dan mungkin Sabtu (27/7) kami akan menggelar laga uji coba di Stadion TD Pardede," ujar Pelatih Pro Duta, Slamet Riyadi, senin (22/7).
Menurut Slamet, kendati sebagai tim yang diisini mayoritas pemain muda, menurutnya pemain harus berani menguasai bola, memainkan operan bola-bola pendek dan berkomunikasi antar pemain yang satu dengan yang lain.
"Pemain, selain berani main dengan passing-passing pendek, dia juga harus support pemain yang tanpa bola sehingga pemain yg bersama bola banyak memiliki pilihan untuk passing," ungkap ayah dua putri dan satu putra itu..
Dia menjelaskan, kepada pemain yang tanpa bola harus punya inisiatif menempatkan posisinya agar mudah dijangkau rekan yang bersama bola. "Kapan dan di mana saat teman kita sedang menguasai bola, itu harus dipahami pemain," ucap eks stoper timnas Indonesia itu.
Latihan operan bola-bola pendek itu menurut Slamet menjadi fokus pembenahan untuk melihat tingkat intelejensia pemain itu sendiri. Dan pelatih akan memberikan masukan kepada pemain, agar passing dan support yang dia lakukan menjadi hal yang sefektif bagi dia dan
timnya.
"Intinya kami pelatih menunutut pemain kami harus punya intelijensia yang bagus. Dan jadi pemain bola itu bukan hanya bisa lari dan menyepak bola saja. Dengan latihan yang berulang-ulang sampai
pemain paham apa yang dimaksud dari latihan tersebut," beber pria 38 tahun itu.
Namun, hingga saat ini, dua pemain utama Pro Duta, Faisal Azmi dan Suyanto masih harus berkutat dengan cedera yang mereka alami. Belum bisa dipastikan, kapan pemain andalan Pro Duta itu bisa pulih dari cedera. "Faisal masih seperti biasa. Kalau Yatno kemarin udah latihan tapi kena lagi lututnya," ungkapnya.
Pro Duta akan melakoni laga perdana putaran II dengan menghadapi Persiba Bantul yang berada di posisi III klasemen sementara IPL yang berlangsung di Stadion Sultan Agung, Bantul Yogyakarta, 24 Agustus mendatang. Pro Duta dan Persiba mengoleksi poin yang sama yakni 28 poin Pemenang laga tersebut akan semakin mengokohkannya di posisi ketiga klasemen sementara IPL.
Namun kali ini. Pro Duta punya tugas lebih berat. Harus tetap menjaga jarak dengan tiga tim di atasnya, tim berjuluk Kuda Pegasus juga harus mewaspadai pergerakan beberapa tim di bawahnya yang punya selisih angka tipis jika tidak ingin tergelincir dari arena pertarungan empat besar atau dua besar seperti yang saat ini tengah mengemuka.
Pro Duta yang mulai menggeber latihan sejak Rabu (17/7) lalu lalu, selain berlatih menjaga kondisi pemain tetap prima selama Ramadan, juga memfokuskan latihan operan (passing) dan pendukungnya (supporting).
"Selain conditioning (menjaga kondisi fisik pemain), fokus masih seputaran passing dan supportnya. Itu yang kami rasa tepat untuk dilakoni selama Ramadan ini. Dan kami juga sedang mencari lawan
untuk uji coba, dan mungkin Sabtu (27/7) kami akan menggelar laga uji coba di Stadion TD Pardede," ujar Pelatih Pro Duta, Slamet Riyadi, senin (22/7).
Menurut Slamet, kendati sebagai tim yang diisini mayoritas pemain muda, menurutnya pemain harus berani menguasai bola, memainkan operan bola-bola pendek dan berkomunikasi antar pemain yang satu dengan yang lain.
"Pemain, selain berani main dengan passing-passing pendek, dia juga harus support pemain yang tanpa bola sehingga pemain yg bersama bola banyak memiliki pilihan untuk passing," ungkap ayah dua putri dan satu putra itu..
Dia menjelaskan, kepada pemain yang tanpa bola harus punya inisiatif menempatkan posisinya agar mudah dijangkau rekan yang bersama bola. "Kapan dan di mana saat teman kita sedang menguasai bola, itu harus dipahami pemain," ucap eks stoper timnas Indonesia itu.
Latihan operan bola-bola pendek itu menurut Slamet menjadi fokus pembenahan untuk melihat tingkat intelejensia pemain itu sendiri. Dan pelatih akan memberikan masukan kepada pemain, agar passing dan support yang dia lakukan menjadi hal yang sefektif bagi dia dan
timnya.
"Intinya kami pelatih menunutut pemain kami harus punya intelijensia yang bagus. Dan jadi pemain bola itu bukan hanya bisa lari dan menyepak bola saja. Dengan latihan yang berulang-ulang sampai
pemain paham apa yang dimaksud dari latihan tersebut," beber pria 38 tahun itu.
Namun, hingga saat ini, dua pemain utama Pro Duta, Faisal Azmi dan Suyanto masih harus berkutat dengan cedera yang mereka alami. Belum bisa dipastikan, kapan pemain andalan Pro Duta itu bisa pulih dari cedera. "Faisal masih seperti biasa. Kalau Yatno kemarin udah latihan tapi kena lagi lututnya," ungkapnya.
Pro Duta akan melakoni laga perdana putaran II dengan menghadapi Persiba Bantul yang berada di posisi III klasemen sementara IPL yang berlangsung di Stadion Sultan Agung, Bantul Yogyakarta, 24 Agustus mendatang. Pro Duta dan Persiba mengoleksi poin yang sama yakni 28 poin Pemenang laga tersebut akan semakin mengokohkannya di posisi ketiga klasemen sementara IPL.
(aww)