Lawan Persidafon, dilarang grogi
A
A
A
Sindonews.com --Persepam Madura akhirnya gagal mempertahankan rentetan episode positif di Indonesia Super League (ISL). Perjalanan di tanah Papua terancam tak bisa mendatangkan apa-apa setelah di laga kontra Persiram Raja Ampat pada Rabu (24/7) di Stadion Mandala, Jayapura, Persepam menyerah dengan skor 2-0.
Kekalahan ini bakal memberatkan langkah Persepam untuk mendapatkan angka di laga kedua kontra Persidafon Dafonsoro akhir pekan ini di tempat yang sama. Pelatih Daniel Roekito dituntut secepatnya memperbaiki performa tim agar tidak pulang ke Madura dengan tangan hampa.
Diakui pihak Persepam, ada sedikit penurunan kualitas permainan dibanding kala mengalahkan Sriwijaya FC pekan sebelumnya. "Tim gagal mengimbangi Persiram yang memang sangat ngotot memenangkan pertandingan. Saya berharap ada perbaikan di pertandingan lawan Persidafon nanti," tutur Manajer Persela Achsanul Qosasih.
Kekalahan ini sedikit di luar prediksi karena sebelumnya tim berjuluk Sapeh Kerap dipandang memiliki kemampuan minimal meraup satu angka. Prediksi itu berdasar fakta bahwa Persepam bisa menghancurkan Sriwijaya FC di Palembang dengan skor mencolok 0-4.
Sedangkan bagi Persiram, kemenangan atas Persepam menjadi bukti bahwa mereka tak mengulangi kesalahan kala ditahan imbang Persela Lamongan 1-1 di laga sebelumnya. Secara teknis memang tuan rumah pantas mendapatkan kemenangan karena tak memberi banyak kesempatan untuk Persepam.
Pelatih Persepam Daniel Roekito mengakui timnya kurang nyaman bertanding kala menghadapi tekanan demi tekanan tuan rumah. Setelah tertinggal, tidak terlihat upaya kuat untuk menyamakan skor. Inilah yang coba diubah dalam pertandingan berikutnya.
"Lawan Persidafon nanti, kami harus lebih tenang dan tidak boleh gugup. Saya sendiri heran, tim bisa bermain tenang dan bagus di Palembang, tapi di sini bisa berubah. Pemain harus bangkit dan tidak boleh rendah diri setelah kalah lawan Persiram," tutur Daniel Roekito dihubungi Kamis (25/7).
Sejauh ini belum ada rencana pasti apakah Daniel bakal mengubah komposisi tim secara drastis. Dia hanya mengatakan timnya butuh upaya atau perjuangan lebih keras untuk mendapatkan angka, karena dari aspek teknis sebenarnya tidak ada persoalan berarti.
"Semua kembali ke tekad tim sendiri. Kalau bisa bermain lebih rileks dan fokus, saya rasa aspek teknis akan menjadi lebih baik pula. Saya tidak menyalahkan pemain, hanya ingin mereka tidak minder bermain di Papua. Masak kami ke sini empat kali tidak pernah mendapat apa-apa," cetus Daniel Roekito.(
Kekalahan ini bakal memberatkan langkah Persepam untuk mendapatkan angka di laga kedua kontra Persidafon Dafonsoro akhir pekan ini di tempat yang sama. Pelatih Daniel Roekito dituntut secepatnya memperbaiki performa tim agar tidak pulang ke Madura dengan tangan hampa.
Diakui pihak Persepam, ada sedikit penurunan kualitas permainan dibanding kala mengalahkan Sriwijaya FC pekan sebelumnya. "Tim gagal mengimbangi Persiram yang memang sangat ngotot memenangkan pertandingan. Saya berharap ada perbaikan di pertandingan lawan Persidafon nanti," tutur Manajer Persela Achsanul Qosasih.
Kekalahan ini sedikit di luar prediksi karena sebelumnya tim berjuluk Sapeh Kerap dipandang memiliki kemampuan minimal meraup satu angka. Prediksi itu berdasar fakta bahwa Persepam bisa menghancurkan Sriwijaya FC di Palembang dengan skor mencolok 0-4.
Sedangkan bagi Persiram, kemenangan atas Persepam menjadi bukti bahwa mereka tak mengulangi kesalahan kala ditahan imbang Persela Lamongan 1-1 di laga sebelumnya. Secara teknis memang tuan rumah pantas mendapatkan kemenangan karena tak memberi banyak kesempatan untuk Persepam.
Pelatih Persepam Daniel Roekito mengakui timnya kurang nyaman bertanding kala menghadapi tekanan demi tekanan tuan rumah. Setelah tertinggal, tidak terlihat upaya kuat untuk menyamakan skor. Inilah yang coba diubah dalam pertandingan berikutnya.
"Lawan Persidafon nanti, kami harus lebih tenang dan tidak boleh gugup. Saya sendiri heran, tim bisa bermain tenang dan bagus di Palembang, tapi di sini bisa berubah. Pemain harus bangkit dan tidak boleh rendah diri setelah kalah lawan Persiram," tutur Daniel Roekito dihubungi Kamis (25/7).
Sejauh ini belum ada rencana pasti apakah Daniel bakal mengubah komposisi tim secara drastis. Dia hanya mengatakan timnya butuh upaya atau perjuangan lebih keras untuk mendapatkan angka, karena dari aspek teknis sebenarnya tidak ada persoalan berarti.
"Semua kembali ke tekad tim sendiri. Kalau bisa bermain lebih rileks dan fokus, saya rasa aspek teknis akan menjadi lebih baik pula. Saya tidak menyalahkan pemain, hanya ingin mereka tidak minder bermain di Papua. Masak kami ke sini empat kali tidak pernah mendapat apa-apa," cetus Daniel Roekito.(
(wbs)