Hadapi tim kelas dunia, Menpora sebut sportainment
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Negara Pemuda dan Olah Raga (Menpora), Roy Suryo menyampaikan ide kepada Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Djohar Arifin Husein pasca kekalahan telak tim sepak bola Indonesia saat menjamu klub - klub besar Eropa. Roy heran melihat penonton Indonesia justru senang saat gawang Kurnia Meiga bobol karena keindahan gol - gol dari pemain klub sekelas Arsenal, Liverpool, dan Chelsea.
Roy menambahkan jiak dirinya ingin membuat pertandingan sepakbola bukan hanya sekedar tontonan olahraga yang menghibur atau sportainment, tetapi bisa membuat publik merasa bangga. "Saya sampaikan ide itu ke Djohar, coba jangan hanya menampilkan pertandingan yang bersifat show atau sportainment, tetapi benar - benar membuat publik bangga," ujar Roy di Gedung Sugondho PPPON Cibubur, Depok.
Meski begitu Roy mengaku pihaknya juga akan mencoba mengundang klub-klub dari negara tetangga seperti Thailand dan Malaysia. Misalnya klub di Thailand yang mampu menahan Liverpool. "Mengapa tak coba mengundang tim sepak bola Thailand, Malaysia yang didatangkan. Intinya agar ada nuansa yang lain, serta coba mengetahui bagaimana geramnya rakyat menghadapi negara seperti Malaysia, Thailand. Tetap klub yang kami undang," ungkapnya.
Dengan begitu ia mengakui Indonesia bisa belajar dengan klub kelas papan atas serta kelas yang dekat dengan negara kami. Roy meyakini ide ini akan membawa semangat terus bagi para atlet.
"Jadi ka,o bisa belajar. Ada kelas yang sangat jauh dari kita, tapi ada kelas yang dekat. Idenya agar tim ini berkembang. Enggak lama setahun dua tahun lagi untuk menambah itu saya kira cukup, karena kalau kita tunggu sampai berapa tahun lagi kita bisa ketemu Chelsea, enggak akan ketemu. Karena jalurnya enggak ada. Kecuali Chelsea juara dunia, kita finalis juara dunia. Tapi itu kan terlalu tinggi harapannya," tutupnya.
Roy menambahkan jiak dirinya ingin membuat pertandingan sepakbola bukan hanya sekedar tontonan olahraga yang menghibur atau sportainment, tetapi bisa membuat publik merasa bangga. "Saya sampaikan ide itu ke Djohar, coba jangan hanya menampilkan pertandingan yang bersifat show atau sportainment, tetapi benar - benar membuat publik bangga," ujar Roy di Gedung Sugondho PPPON Cibubur, Depok.
Meski begitu Roy mengaku pihaknya juga akan mencoba mengundang klub-klub dari negara tetangga seperti Thailand dan Malaysia. Misalnya klub di Thailand yang mampu menahan Liverpool. "Mengapa tak coba mengundang tim sepak bola Thailand, Malaysia yang didatangkan. Intinya agar ada nuansa yang lain, serta coba mengetahui bagaimana geramnya rakyat menghadapi negara seperti Malaysia, Thailand. Tetap klub yang kami undang," ungkapnya.
Dengan begitu ia mengakui Indonesia bisa belajar dengan klub kelas papan atas serta kelas yang dekat dengan negara kami. Roy meyakini ide ini akan membawa semangat terus bagi para atlet.
"Jadi ka,o bisa belajar. Ada kelas yang sangat jauh dari kita, tapi ada kelas yang dekat. Idenya agar tim ini berkembang. Enggak lama setahun dua tahun lagi untuk menambah itu saya kira cukup, karena kalau kita tunggu sampai berapa tahun lagi kita bisa ketemu Chelsea, enggak akan ketemu. Karena jalurnya enggak ada. Kecuali Chelsea juara dunia, kita finalis juara dunia. Tapi itu kan terlalu tinggi harapannya," tutupnya.
(akr)