Bos PBR: Camara inginkan kita tetap main
A
A
A
Sindonews.com - Direktur PT. Kreasi Performa Pasundan, Marco Gracia Paolo, berkeyakinan almarhum Sekou Camara menginginkan para pemain Pelita Bandung Raya (PBR) tetap melakoni pertandingan ISL. Sesuai jadwal, PBR akan dijamu PSPS Pekanbaru pada Rabu (31/7/2013).
"Saya yakin kalau Camara ada di sini, dia akan bilang 'guys, ayo kita main'," kata Marco di Rumah Duka Santo Borromeus, Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu (28/7/2013).
Meninggalnya Camara menurutnya jangan dijadikan alasan bagi para pemain PBR untuk tidak bertanding. "Tidak ada alasan untuk mengedepankan kesedihan kita dibanding profesionalisme yang harus kita jaga," tegasnya.
Meski begitu, Marco mengakui kematian Camara pasti berdampak hebat pada timnya, khususnya para pemain. "Sebenarnya kami masih mau coba untuk tetap bisa mengikuti jadwal itu. Tapi sekali lagi, ini perlu koordinasi dengan berbagai pihak," jelasnya.
Khusus untuk para pemain, Marco akan menemui mereka di mess yang berlokasi di kawasan Lembang. Tadi siang bahkan ia sudah berkoordinasi dengan PT Liga Indonesia (LI) soal laga yang harus dilakukan PBR.
PT LI menurutnya pasti mempertimbangkan berbagai aspek untuk memastikan laga akan ditunda atau tidak. "Tapi kalau memang diundur, kita berharap tidak terlalu lama, satu atau dua hari," tuturnya.
Pertimbangannya, PBR ingin menuntaskan laga tepat waktu. Sebab sebelumnya PBR sudah menunda laga kontra Persija Jakarta. "Kita tetap ingin main sebelum break Lebaran," tegasnya.
Jika laga kontra PSPS digelar sesuai jadwal, maka tim harus sudah berangkat ke Pekanbaru besok. Yang jadi permasalahhan, hal itu kemungkinan akan terganjal karena besok PBR akan menggelar prosesi pelepasan Camara sebelum diberangkatkan ke Mali. Sehingga apapun keputusan PT LI nantian PBR akan mematuhinya.
"Saya yakin kalau Camara ada di sini, dia akan bilang 'guys, ayo kita main'," kata Marco di Rumah Duka Santo Borromeus, Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu (28/7/2013).
Meninggalnya Camara menurutnya jangan dijadikan alasan bagi para pemain PBR untuk tidak bertanding. "Tidak ada alasan untuk mengedepankan kesedihan kita dibanding profesionalisme yang harus kita jaga," tegasnya.
Meski begitu, Marco mengakui kematian Camara pasti berdampak hebat pada timnya, khususnya para pemain. "Sebenarnya kami masih mau coba untuk tetap bisa mengikuti jadwal itu. Tapi sekali lagi, ini perlu koordinasi dengan berbagai pihak," jelasnya.
Khusus untuk para pemain, Marco akan menemui mereka di mess yang berlokasi di kawasan Lembang. Tadi siang bahkan ia sudah berkoordinasi dengan PT Liga Indonesia (LI) soal laga yang harus dilakukan PBR.
PT LI menurutnya pasti mempertimbangkan berbagai aspek untuk memastikan laga akan ditunda atau tidak. "Tapi kalau memang diundur, kita berharap tidak terlalu lama, satu atau dua hari," tuturnya.
Pertimbangannya, PBR ingin menuntaskan laga tepat waktu. Sebab sebelumnya PBR sudah menunda laga kontra Persija Jakarta. "Kita tetap ingin main sebelum break Lebaran," tegasnya.
Jika laga kontra PSPS digelar sesuai jadwal, maka tim harus sudah berangkat ke Pekanbaru besok. Yang jadi permasalahhan, hal itu kemungkinan akan terganjal karena besok PBR akan menggelar prosesi pelepasan Camara sebelum diberangkatkan ke Mali. Sehingga apapun keputusan PT LI nantian PBR akan mematuhinya.
(wbs)