Camara pernah tiga kali kolaps
A
A
A
Sindonews.com - Mustaqim, asisten pelatih Pelita Bandung Raya (PBR), mengatakan Sekou Camara bukan sekali kolaps. Sebelum sesi latihan kemarin malam, Camara pernah kolaps saat PBR bertanding melawann Gresik United dan Arema Indonesia.
"Informasi yang saya dapat dari teman-temannya, dia (Camara - red) sudah tiga kali (kolaps) seperti ini," ujar Mustaqim di Rumah Duka Santo Borromeus, Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu (28/7/2013).
Tapi ia mengaku tidak tahu persis riwayat kesehatan Camara. "Saya orang baru di sini," ungkapnya.
Yang pasti, berdasarkan keterangan dokter di RS Halmahera, menurutnya Camara dinyatakan meninggal karena serangan jantung.
Disinggung soal prosedur perekrutan pemain PBR, Mustaqim mengaku tidak tahu apakah Camara dites medis sebelum bergabung atau tidak. "Itu lebih baik ditanya ke head coach atau manajemen," tuturnya.
Terkait sosok Camara, Mustaqim menyebut pemain asal Mali itu pemain yang rajin berlatih. Bahkan Camara rajin menambah porsi latihannya sendiri.
"Dia orangnya rajin," pujinya. Ia pun memastikan jika Camara bukan meninggal karena kelebihan berlatih.
Sementara setelah kematian Camara, PBR berharap laga berikutnya ditunda untuk sementara. Sebab para pemain dan seluruh anggota tim sedang dalam kondisi berkabung.
"Tapi saya berharap penundaan enggak terlalu lama," papar Mustaqim.
Ia menambahkan, kematian Camara harus diterima, terutama oleh PBR dan keluarganya. "Ini sudah takdir," katanya.
"Informasi yang saya dapat dari teman-temannya, dia (Camara - red) sudah tiga kali (kolaps) seperti ini," ujar Mustaqim di Rumah Duka Santo Borromeus, Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu (28/7/2013).
Tapi ia mengaku tidak tahu persis riwayat kesehatan Camara. "Saya orang baru di sini," ungkapnya.
Yang pasti, berdasarkan keterangan dokter di RS Halmahera, menurutnya Camara dinyatakan meninggal karena serangan jantung.
Disinggung soal prosedur perekrutan pemain PBR, Mustaqim mengaku tidak tahu apakah Camara dites medis sebelum bergabung atau tidak. "Itu lebih baik ditanya ke head coach atau manajemen," tuturnya.
Terkait sosok Camara, Mustaqim menyebut pemain asal Mali itu pemain yang rajin berlatih. Bahkan Camara rajin menambah porsi latihannya sendiri.
"Dia orangnya rajin," pujinya. Ia pun memastikan jika Camara bukan meninggal karena kelebihan berlatih.
Sementara setelah kematian Camara, PBR berharap laga berikutnya ditunda untuk sementara. Sebab para pemain dan seluruh anggota tim sedang dalam kondisi berkabung.
"Tapi saya berharap penundaan enggak terlalu lama," papar Mustaqim.
Ia menambahkan, kematian Camara harus diterima, terutama oleh PBR dan keluarganya. "Ini sudah takdir," katanya.
(wbs)