Djibril sedih Camara dipanggil Tuhan
A
A
A
Sindonews.com - Meninggalnya striker Abdoulaye Sekou Camara menyisakan duka mendalam bagi Pelita Bandung Raya (PBR). Tak hanya bagi PBR, kesedihan juga dirasakan pemain Barito Putra, Coulibaly Djibril.
Djibril sendiri datang langsung ke Rumah Duka Santo Borromeus di Jalan Suryakencana, Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu (28/7/2013). Ia menyempatkan diri dari Kalimantan untuk melayat sahabatnya.
Kabar kematin Camara didapat Djibril tadi malam. "Saya sangat sedih, semalam saya sulit tidur setelah tahu dia meninggal," kata Djibril.
Ia lalu mengungkapkan kedekatannya dengan Camara. Sebab ia berasal dari satu negara yang sama, yaitu Mali. Tidak hanya itu, rumah Djibril dan Camara jaraknya cukup dekat. Keluarga keduanya pun saling kenal dan cukup dekat.
"Ketika memutuskan main di Indonesia, saya juga datang sama dia," ungkapnya.
Selain Camara, Djibril juga datang bersama Konate Makan. Ketiganya sempat berlatih di Jakarta. Tapi nasib membawa ketiganya ke tim yang berbeda.
Djibril mengaku tidak bisa melupakan kebersamaannya dengan Camara. "Kita pernah main bersama di timnas Mali U-19," tuturnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Sekou Camara meninggal akibat serangan jatung ketika menjalani sesi latihan di Stadion Siliwangi, Sabtu malam (27/7/2013) sekitar pukul 23.00. Meski sempat dilarikan ke RS Halmahera yang terletak tak jauh dari Stadion Siliwangi, nyawanya tak tertolong dan dinyataka meninggal pada pukul 23.48 WIB.
Djibril sendiri datang langsung ke Rumah Duka Santo Borromeus di Jalan Suryakencana, Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu (28/7/2013). Ia menyempatkan diri dari Kalimantan untuk melayat sahabatnya.
Kabar kematin Camara didapat Djibril tadi malam. "Saya sangat sedih, semalam saya sulit tidur setelah tahu dia meninggal," kata Djibril.
Ia lalu mengungkapkan kedekatannya dengan Camara. Sebab ia berasal dari satu negara yang sama, yaitu Mali. Tidak hanya itu, rumah Djibril dan Camara jaraknya cukup dekat. Keluarga keduanya pun saling kenal dan cukup dekat.
"Ketika memutuskan main di Indonesia, saya juga datang sama dia," ungkapnya.
Selain Camara, Djibril juga datang bersama Konate Makan. Ketiganya sempat berlatih di Jakarta. Tapi nasib membawa ketiganya ke tim yang berbeda.
Djibril mengaku tidak bisa melupakan kebersamaannya dengan Camara. "Kita pernah main bersama di timnas Mali U-19," tuturnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Sekou Camara meninggal akibat serangan jatung ketika menjalani sesi latihan di Stadion Siliwangi, Sabtu malam (27/7/2013) sekitar pukul 23.00. Meski sempat dilarikan ke RS Halmahera yang terletak tak jauh dari Stadion Siliwangi, nyawanya tak tertolong dan dinyataka meninggal pada pukul 23.48 WIB.
(wbs)