PBR berbenah cegah tragedi Camara terjadi lagi
A
A
A
Sindonews.com - Pelita Bandung Raya (PBR) mulai berbenah setelah meninggalnya penyerang mereka Sekou Camara. Klub yang berkompetisi di Indonesia Super League (ISL) itu berkomitmen untuk memenuhi semua aspek sesuai dengan standar kesehatan, baik sumber daya manusia maupun peralatan pada musim selanjutnya.
Seperti diketahui, Camara meninggal dunia akibat serangan jantung saat mengikuti sesi latihan bersama rekan-rekannya di PBR di Stadion Siliwangi Sabtu (27/7) malam lalu. Meski striker asal Mali itu sempat dilarikan ke Rumah Sakit Halmahera, sayang nyawanya tidak tertolong dan dinyatakan meninggal. "Kami akan beli alat resusitasi jantung. Namun demikian, Juni kemarin kami sudah mulai melengkapi peralatan fisioterapis," kata CEO PBR, Marco Paulo di Jakarta, Rabu (31/7/2013).
Marco juga menambahkan, PBR tidak akan setengah-setengah memperhatikan kondisi kesehatan pemain. Untuk itu, dia pun mengaku PBR akan meminta dokter tim untuk mendampingi para pemain saat latihan resmi. "Kami akan membuat kebijakan dokter tim juga akan mendampingi saat latihan resmi, tidak hanya di pertandingan. Bukan hanya dokter tim, tapi kami juga tidak boleh setengah-setengah," kata Marco tegas.
Sementara itu , Marco juga meminta PSSI dan PT. Liga Indonesia, menerapkan aturan tegas terkait kesehatan pemain. "Harus ada tim yang mengawasi soal regulasi kesehatan. Jangan hanya lihat pas pertandingan saja," tutup Marco.
Seperti diketahui, Camara meninggal dunia akibat serangan jantung saat mengikuti sesi latihan bersama rekan-rekannya di PBR di Stadion Siliwangi Sabtu (27/7) malam lalu. Meski striker asal Mali itu sempat dilarikan ke Rumah Sakit Halmahera, sayang nyawanya tidak tertolong dan dinyatakan meninggal. "Kami akan beli alat resusitasi jantung. Namun demikian, Juni kemarin kami sudah mulai melengkapi peralatan fisioterapis," kata CEO PBR, Marco Paulo di Jakarta, Rabu (31/7/2013).
Marco juga menambahkan, PBR tidak akan setengah-setengah memperhatikan kondisi kesehatan pemain. Untuk itu, dia pun mengaku PBR akan meminta dokter tim untuk mendampingi para pemain saat latihan resmi. "Kami akan membuat kebijakan dokter tim juga akan mendampingi saat latihan resmi, tidak hanya di pertandingan. Bukan hanya dokter tim, tapi kami juga tidak boleh setengah-setengah," kata Marco tegas.
Sementara itu , Marco juga meminta PSSI dan PT. Liga Indonesia, menerapkan aturan tegas terkait kesehatan pemain. "Harus ada tim yang mengawasi soal regulasi kesehatan. Jangan hanya lihat pas pertandingan saja," tutup Marco.
(akr)