Syamsir Alam tertarik jajal Liga Indonesia
A
A
A
Sindonews.com - Penggawa DC United asal Indonesia, Syamsir Alam mengutarakan tidak menutup kemungkinan mencicipi aroma kompetisi Liga Indonesia di masa mendatang. Ia bahkan secara terang-terangan mengaku tertarik bergabung dengan dua klub papan atas Indonesia Super League (ISL) yakni Sriwijaya FC dan Persipura Jayapura.
Meski telah menyatakan tertarik untuk merumput di Tanah Air. Syamsir ingin lebih dulu menambah jam terbang di klubnya saat ini DC United. "Saya ingin bermain di Indonesia, tapi saya ingin berguru di luar negeri dulu. Tawaran dari tim Indonesia ada. Saya menyukai klub seperti Sriwijaya dan Persipura. Mereka mempunyai manajemen dan finansial yang kuat," terang Syamsir saat ditemui di restoran Sushi Miyabi, Kebayoran, Jumat (2/8/2013)
Pada kesempatan yang sama, Syamsir juga mengharapkan kompetisi Indonesia bisa semakin baik dan profesional di masa depan. Terutama dalam hal mensejahterakan para pemain. Seperti diketahui kompetisi Indonesia belakangan kerap dikenal sebagai kompetisi yang tidak memperhatikan nasib pemainnya dengan banyaknya insiden tunggakan gaji yang dilakukan pihak klub kepada pemain.
"Saya menilai seperti yang saya ketahui bila menajemen disini kurang profesional, mereka tidak memperhatikan nasib para pemain. Mungkin saya rasa hal ini karena kurangnya dukungan dari lembaga tertinggi," tutupnya.
Meski telah menyatakan tertarik untuk merumput di Tanah Air. Syamsir ingin lebih dulu menambah jam terbang di klubnya saat ini DC United. "Saya ingin bermain di Indonesia, tapi saya ingin berguru di luar negeri dulu. Tawaran dari tim Indonesia ada. Saya menyukai klub seperti Sriwijaya dan Persipura. Mereka mempunyai manajemen dan finansial yang kuat," terang Syamsir saat ditemui di restoran Sushi Miyabi, Kebayoran, Jumat (2/8/2013)
Pada kesempatan yang sama, Syamsir juga mengharapkan kompetisi Indonesia bisa semakin baik dan profesional di masa depan. Terutama dalam hal mensejahterakan para pemain. Seperti diketahui kompetisi Indonesia belakangan kerap dikenal sebagai kompetisi yang tidak memperhatikan nasib pemainnya dengan banyaknya insiden tunggakan gaji yang dilakukan pihak klub kepada pemain.
"Saya menilai seperti yang saya ketahui bila menajemen disini kurang profesional, mereka tidak memperhatikan nasib para pemain. Mungkin saya rasa hal ini karena kurangnya dukungan dari lembaga tertinggi," tutupnya.
(akr)