Jajal Brunei, RD abaikan hasil akhir
A
A
A
Sindonews.com – Pelatih Timnas Indonesia U-23 Rahmat darmawan (RD) mengaku tidak ambil pusing dengan hasil akhir yang akan didapat dari uji coba kontra Brunei Darussalam di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Kamis (15/8) malam.
RD justru fokus mencari pemain yang akan menjadi bagian skuadnya untuk SEA Games mendatang. “Target utama dari uji coba ini adalah mencari pemain yang dipilih dari tiga gelombang seleksi yang sudah berjalan. Jadi bukan soal hasil akhirnya seperti apa,” kata RD dalam jumpa pers di Hotel UNY, Rabu (14/8) sore.
Meski begitu dia menegaskan, uji coba kontra Brunei tetap penting bagi karena merupakan laga internasional dan laga resmi. Karena itu, dia ingin Kurnia Meiga dkk menunjukan jati diri sebagai pemain nasional. “Saya minta pemain kerja keras dengan motivasi lebih untuk
memaksimalkan laga nanti,” katanya.
Arsitek Arema Indonesia ini menjelaskan, dari sisi waktu, persiapan timnya memang kurang memadai. Namun dia yakin, anak asuhnya bakal tampil lebih baik karena skuad saat ini berbeda dengan yang ditanganinya pada SEA Games lalu. Saat itu, hanya 40% anak asuhnya yang menjadi pemain inti di klub.
Sedangkan saat ini, lebih 60% menjadi pemain inti. Kendala muncul dalam skuad asuhannya, lanjut dia, adalah berlimpahnya stok pemain di sektor centerback dan striker. Dari 31 pemain yang ada saat ini, 8 di antaranya adalah striker. “Stok banyak tapi tidak ideal,” tegasnya.
Disinggung terkait Brunei, RD mengaku sudah tidak asing. Brunei memiliki pemain berpengalaman dengan kualitas memadai karena sebagian dari mereka juga bagian dari skuad SEA Games dan Hasanal Bolkiah Cup 2012 silam. “Mereka menang 2-0 pada HB Cup lawan kita,” tambahnya.
Manajer Timnas Brunei H Feizal mengatakan, perjalanan yang cukup panjang membuat timnya kelelahan. Saat ini M Majizi dkk masih dalam tahap recovery. Persoalan lain, kata dia, tidak seluruh pemain yang dipanggil dapat ikut serta ke Yogyakarta karena alasan pribadi.
Dari 20 pemain yang dibawa, hanya 8 pemain saja yang dulu menjadi bagian dalam HB Cup 2012. Sedaangkan 11 pemain lain, tidak apat ambil bagian melawan Timnas Indonesia U-23. Kendati begitu, dia mengaku tidak khawatir karena tahu persis sepakbola Indonesia.
“Ini challenge lawan Indonesia. Tapi kami optimis karena mental anak-anak cukup bagus. Sepakbola indonesia tidak sing buat kami. Selain yang pernah membela HB Cup, kami juga coba mainkan pemain muda,” katanya.
RD justru fokus mencari pemain yang akan menjadi bagian skuadnya untuk SEA Games mendatang. “Target utama dari uji coba ini adalah mencari pemain yang dipilih dari tiga gelombang seleksi yang sudah berjalan. Jadi bukan soal hasil akhirnya seperti apa,” kata RD dalam jumpa pers di Hotel UNY, Rabu (14/8) sore.
Meski begitu dia menegaskan, uji coba kontra Brunei tetap penting bagi karena merupakan laga internasional dan laga resmi. Karena itu, dia ingin Kurnia Meiga dkk menunjukan jati diri sebagai pemain nasional. “Saya minta pemain kerja keras dengan motivasi lebih untuk
memaksimalkan laga nanti,” katanya.
Arsitek Arema Indonesia ini menjelaskan, dari sisi waktu, persiapan timnya memang kurang memadai. Namun dia yakin, anak asuhnya bakal tampil lebih baik karena skuad saat ini berbeda dengan yang ditanganinya pada SEA Games lalu. Saat itu, hanya 40% anak asuhnya yang menjadi pemain inti di klub.
Sedangkan saat ini, lebih 60% menjadi pemain inti. Kendala muncul dalam skuad asuhannya, lanjut dia, adalah berlimpahnya stok pemain di sektor centerback dan striker. Dari 31 pemain yang ada saat ini, 8 di antaranya adalah striker. “Stok banyak tapi tidak ideal,” tegasnya.
Disinggung terkait Brunei, RD mengaku sudah tidak asing. Brunei memiliki pemain berpengalaman dengan kualitas memadai karena sebagian dari mereka juga bagian dari skuad SEA Games dan Hasanal Bolkiah Cup 2012 silam. “Mereka menang 2-0 pada HB Cup lawan kita,” tambahnya.
Manajer Timnas Brunei H Feizal mengatakan, perjalanan yang cukup panjang membuat timnya kelelahan. Saat ini M Majizi dkk masih dalam tahap recovery. Persoalan lain, kata dia, tidak seluruh pemain yang dipanggil dapat ikut serta ke Yogyakarta karena alasan pribadi.
Dari 20 pemain yang dibawa, hanya 8 pemain saja yang dulu menjadi bagian dalam HB Cup 2012. Sedaangkan 11 pemain lain, tidak apat ambil bagian melawan Timnas Indonesia U-23. Kendati begitu, dia mengaku tidak khawatir karena tahu persis sepakbola Indonesia.
“Ini challenge lawan Indonesia. Tapi kami optimis karena mental anak-anak cukup bagus. Sepakbola indonesia tidak sing buat kami. Selain yang pernah membela HB Cup, kami juga coba mainkan pemain muda,” katanya.
(wbs)