Pemain impor belum tentu mendobrak
A
A
A
Sindonews.com - Persepam Madura United menjadi salah satu klub Indonesia Super League (ISL) yang paling boros pemain asing musim ini. Setidaknya empat pemain telah terbuang dari tim kebanggaan Pulau Garam selama keikutsertaan di kompetisi level satu untuk pertama kalinya sepanjang sejarah.
Nama terakhir yang terlempar adalah Christopher Gomez, pemain berposisi gelandang yang baru direkrut jelang putaran dua ISL lalu. Persepam resmi mendepak pemain berpaspor Australia tersebut karena dianggap tak memberikan kontribusi memadai selama berada di Gelora Bangkalan.
Gomez menyusul tiga pemain asing lain yang sebelumnya telah angkat kopor, yakni Amadou Konte, Christian Adelmund dan Osas Saha. Dia sudah tidak terlihat dalam latihan perdana Sapeh Kerap setelah menjalani libur lebaran. Kini legiun impor yang tersisa adalah Aboubakar Sillah, Emile Linkers, Alain N'kong, serta Ali Khadaffi.
Melepas empat pemain asing saat kompetisi masih berjalan tergolong rekor tersendiri bagi sebuah klub ISL. Biasanya klub melepas banyak pemain asing karena alasan finansial, misalnya PSPS Pekanbaru. Selain alasan itu, biasanya klub melepas tak lebih dari dua pemain ketika masih bertarung di liga.
Didepaknya Christopher Gomez memang sudah gampang ditebak sebelumnya. Dia tak kunjung memberikan dampak besar bagi tim asuhan Daniel Roekito walau diberi kesempatan di tim utama. Padahal pemain berusia 24 tahun ini cukup menjanjikan saat menjalani seleksi pada jeda kompetisi selepas putaran pertama.
Manager Persepam Achsanul Qosasih mengungkapkan, keputusan melepas demikian banyak pemain asing di musim pertama memang di luar perkiraan. Sebab pemain yang direkrut kualitasnya cukup bagus selama mengikuti seleksi, namun gagal beradaptasi secara langsung dengan atmosfir ISL.
"Sulit memprediksi seorang pemain akan langsung bagus di kompetisi. Itu sudah terbukti dengan banyaknya pemain asing yang gagal memberikan kontribusi. Kami sendiri sebenarnya tak ingin terus melepas pemain. Tapi tak ada pilihan lain karena kontribusinya memang minim," tutur Achsanul.
Dari sekian pemain yang keluar, Osas Saha mungkin menjadi pengecualian. Pemain berposisi striker dan menjadi idola di Madura tersebut hengkang karena memang ingin berpindah klub. Belakangan dia memilih berlabuh di Persisam Samarinda dan menjadi striker paling produktif di sana.
Sedangkan Mamadou Konte, Kristian Adelmund dan Christopher Gomez dilepas karena memang penampilannya sangat mengecewakan. Ironisnya, Gomez dikontrak untuk menggantikan Adelmund yang didepak selepas putaran pertama ISL. Nyatanya penampilan Gomez justru lebih buruk dibanding Adelmund.
Bermain sebagai gelandang, pemain yang baru pertama kali berlaga di kompetisi Indonesia itu terlihat lamban dan canggung di lapangan. Dia juga kurang beradi beradu fisik dengan pemain lawan yang membuatnya terlihat lemah dan kurang bertenaga. Selama memperkuat Persepam dia jarang diposisikan sebagai starter oleh Daniel Roekito.
Nama terakhir yang terlempar adalah Christopher Gomez, pemain berposisi gelandang yang baru direkrut jelang putaran dua ISL lalu. Persepam resmi mendepak pemain berpaspor Australia tersebut karena dianggap tak memberikan kontribusi memadai selama berada di Gelora Bangkalan.
Gomez menyusul tiga pemain asing lain yang sebelumnya telah angkat kopor, yakni Amadou Konte, Christian Adelmund dan Osas Saha. Dia sudah tidak terlihat dalam latihan perdana Sapeh Kerap setelah menjalani libur lebaran. Kini legiun impor yang tersisa adalah Aboubakar Sillah, Emile Linkers, Alain N'kong, serta Ali Khadaffi.
Melepas empat pemain asing saat kompetisi masih berjalan tergolong rekor tersendiri bagi sebuah klub ISL. Biasanya klub melepas banyak pemain asing karena alasan finansial, misalnya PSPS Pekanbaru. Selain alasan itu, biasanya klub melepas tak lebih dari dua pemain ketika masih bertarung di liga.
Didepaknya Christopher Gomez memang sudah gampang ditebak sebelumnya. Dia tak kunjung memberikan dampak besar bagi tim asuhan Daniel Roekito walau diberi kesempatan di tim utama. Padahal pemain berusia 24 tahun ini cukup menjanjikan saat menjalani seleksi pada jeda kompetisi selepas putaran pertama.
Manager Persepam Achsanul Qosasih mengungkapkan, keputusan melepas demikian banyak pemain asing di musim pertama memang di luar perkiraan. Sebab pemain yang direkrut kualitasnya cukup bagus selama mengikuti seleksi, namun gagal beradaptasi secara langsung dengan atmosfir ISL.
"Sulit memprediksi seorang pemain akan langsung bagus di kompetisi. Itu sudah terbukti dengan banyaknya pemain asing yang gagal memberikan kontribusi. Kami sendiri sebenarnya tak ingin terus melepas pemain. Tapi tak ada pilihan lain karena kontribusinya memang minim," tutur Achsanul.
Dari sekian pemain yang keluar, Osas Saha mungkin menjadi pengecualian. Pemain berposisi striker dan menjadi idola di Madura tersebut hengkang karena memang ingin berpindah klub. Belakangan dia memilih berlabuh di Persisam Samarinda dan menjadi striker paling produktif di sana.
Sedangkan Mamadou Konte, Kristian Adelmund dan Christopher Gomez dilepas karena memang penampilannya sangat mengecewakan. Ironisnya, Gomez dikontrak untuk menggantikan Adelmund yang didepak selepas putaran pertama ISL. Nyatanya penampilan Gomez justru lebih buruk dibanding Adelmund.
Bermain sebagai gelandang, pemain yang baru pertama kali berlaga di kompetisi Indonesia itu terlihat lamban dan canggung di lapangan. Dia juga kurang beradi beradu fisik dengan pemain lawan yang membuatnya terlihat lemah dan kurang bertenaga. Selama memperkuat Persepam dia jarang diposisikan sebagai starter oleh Daniel Roekito.
(wbs)