Bela Indonesia di Polandia, stigma negatif luntur

Jum'at, 23 Agustus 2013 - 15:29 WIB
Bela Indonesia di Polandia, stigma negatif luntur
Bela Indonesia di Polandia, stigma negatif luntur
A A A
Sindonews.com - Mifta Sano Sudrajat (31), kini bisa bernapas lega. Stigma negatif yang selama ini dialamatkan padanya kini berubah jadi positif.

Adalah kompetisi Homeless World Cup (HWC) 2013 di Polandia yang membuat stigma itu luntur. Sebab ia jadi salah satu pemain timnas yang berlaga membela Indonesia di sana.

Pria asal DKI Jakarta itu bertutur soal masa lalunya yang kelam. Ia sudah kecanduan narkoba sejak duduk di bangku SMP pada 1996 silam. Bahkan pergaulan buruk itu akhirnya membuat Mifta dinyatakan positif mengidap HIV/AIDS.

Pandangan negatif orang-orang di sekitarnya pun muncul dan semakin besar. Bahkan ketika ia sudah berhenti mengonsumsi narkoba, stigma negatif negatif itu tetap ada. Bagaimana tidak, ia dikenal badung sejak kecil, mantan pecandu narkoba, bahkan kini jadi orang dengan HIV/AIDS (ODHA).

"Saya baru benar-benar clear dari narkoba pada 1 Desember 2012. Sebelum clear, saya ikut terapi metadon selama empat tahun," ujar Mifta kepada Sindo, Jumat (23/8/2013).

Bukan hal mudah baginya lepas sebagai pecandu narkoba. Banyak kejadian pahit yang dialami hingga akhirnya ia bertekad lepas dari belenggu hitam.

"Banyak teman-teman saya yang meninggal karena narkoba. Saya sendiri berpikir masak saya juga harus meninggal seperti itu," ungkapnya.

Untuk menghilangkan rasa ketergantungan terhadap narkoba, ia melakukan berbagai kegiatan positif. Salah satunya melalui sepakbola, hobi yang sering dilakukannya sejak kecil. "Lewat sepakbola, saya bisa melupakan narkoba," tegasnya.

Melalui sepakbola, Mifta justru mendapat jalan untuk mengubah stigma negatif yang selama ini diterimanya. Lewat sepakbola, Mifta akhirnya terpilih mewakili Indonesia pada ajang HWC. Hal itu jauh di luar dugaannya.

Sebelum jadi pemain timnas dan pergi ke Polandia, Mifta mengaku banyak orang yang menyangsikan ia bisa berbuat sesuatu bagi bangsa ini. Apa sih yang bisa dilakukan mantan pecandu narkoba? Mungkin itu jadi pertanyaan orang-orang di sekitarnya selama ini.

"Tapi setelah pulang dari Polandia, pandangan dan stigma negatif itu pupus dengan sendirinya," katanya.

Bahkan ketika pulang ke Jakarta belum lama ini, Mifta mengaku mendapat sambutan positif dari orang-orang di sekitarnya. "Ternyata lu bisa juga main sepakbola (membela negara)," ucapnya menirukan sambutan teman-tmannya.

Ada rasa bangga mendapat pengakuan positif dari orang-orang di sekitarnya. Tapi ia mengaku tidak akan berhenti sampai di titik saat ini.

"Kompetisi HWC memang sudah selesai. Tapi perjuangan sebenarnya justru dimulai setelah ini," tutur Mifta.

Ia ingin merangkul teman-temannya yang saat ini masih jadi pecandu narkoba dan yang masih mengonsumsi narkoba untuk berhenti. Tentunya, Mifta juga ingin mengajak mereka untuk berbuat sesuatu dan jadi orang berguna.

"Banyak teman-teman saya yang pemakai, saya ingin memotivasi mereka supaya bisa berubah, supaya tidak terpuruk lagi," jelasnya.

Untuk mewujudkan niatnya, Mifta akan mencobanya melalui komunitas mantan pecandu narkoba di Jakarta. Di komunitas itu, selama Mifta aktif sebagai pengurus.

Sementara suatu saat nanti, Mifta berkeinginan punya usaha sendiri agar bisa maju. "Tapi sekarang saya ingin lebih baik dulu saja. Ke depan saya mungkin ingin jadi pengusaha, tapi itu kan butuh modal gede," harapnya.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.8259 seconds (0.1#10.140)