Pertandingan tanpa penonton rugikan PAOK Salonika
A
A
A
Sindonews.com - Wakil Yunani, PAOK Salonika, akan menjamu Schalke 04 di leg kedua babak play-off Liga Champions, Rabu (28/8) dini hari WIB. PAOK berpeluang lolos ke fase grup jika mampu bermain imbang 0-0 setelah di leg pertama imbang 1-1.
Namun, laga leg kedua di Stadion Toumba, harus digelar tanpa penonton sebagai laga pertama dari skorsing tiga laga tanpa penonton yang dijatuhkan UEFA terkait kerusuhan penonton yang terjadi dalam laga Liga Europa melawan Rapid Vienna pada tahun lalu.
Gelandang PAOK, Kostas Katsouranis, merasa timnya dirugikan dengan sanski tersebut. Menurutnya, bermain tanpa dukungan suporter bisa memperkecil peluang mereka untuk lolos ke fase grup.
"Pertandingan ini terasa berat karena kami akan bermain tanpa penonton. Kami telah merasakannya saat melawan Metalist," kata Katsouranis seperti dikutip Reuters.
"Kami harus fokus 100 persen dan tampil disiplin untuk mengatasi kerugian karena tidak adanya dukungan dari pendukung tuan rumah," imbuhnya.
PAOK sendiri kembali tampil di play-off Liga Champions menggantikan Metalist yang didiskualifikasi oleh UEFA karena terlibat skandal pengaturan skor pada 2008 silam.
Namun, laga leg kedua di Stadion Toumba, harus digelar tanpa penonton sebagai laga pertama dari skorsing tiga laga tanpa penonton yang dijatuhkan UEFA terkait kerusuhan penonton yang terjadi dalam laga Liga Europa melawan Rapid Vienna pada tahun lalu.
Gelandang PAOK, Kostas Katsouranis, merasa timnya dirugikan dengan sanski tersebut. Menurutnya, bermain tanpa dukungan suporter bisa memperkecil peluang mereka untuk lolos ke fase grup.
"Pertandingan ini terasa berat karena kami akan bermain tanpa penonton. Kami telah merasakannya saat melawan Metalist," kata Katsouranis seperti dikutip Reuters.
"Kami harus fokus 100 persen dan tampil disiplin untuk mengatasi kerugian karena tidak adanya dukungan dari pendukung tuan rumah," imbuhnya.
PAOK sendiri kembali tampil di play-off Liga Champions menggantikan Metalist yang didiskualifikasi oleh UEFA karena terlibat skandal pengaturan skor pada 2008 silam.
(dka)