Jajang usir jenuh dengan kicau Kenari
A
A
A
Sindonews.com - Jajang Sukmara punya jurus jitu untuk mengusir jenuh di sela-sela aktivitas latihan dan bertanding. Wingback kiri Persib Bandung itu menekuni hobi memelihara burung berkicau. Bermula dari melihat senior-seniornya di Persib, pemuda kelahiran Bandung, 18 November 1988 ini turut ketagihan dengan suara merdu burung berkicau.
''Dulu lihat mas Hariono, lama-lama ikut suka juga. Enak rasanya kalau pulang latihan atau lagi sumpek terus ada bunyi burung. Apalagi burung yang saya pelihara rata-rata memang bunyinya lama, itung-itung refreshing saja,” tutur Jajang.
Saat ini, dia mengaku memiliki sekitar lima ekor burung kicau yang terawat rapi di rumahnya di Soreang, Kabupaten Bandung. Menurut Jajang, harga bukan menjadi patokan utama dalam memilih burung. Yang penting baginya, hewan tersebut berasal dari jenis yang mudah dirawat.
Hal itu menjadi pertimbangan utama mengingat kesibukannya mengikuti program latihan di skuad Pangeran Biru. Apalagi jika tiba waktunya tur tandang, maka tiga hari hingga satu pekan Jajang harus meninggalkan Bandung.
''Yang penting jenis burung berkicau, dan mudah dirawat. Yang sekarang dipelihara di rumah ada burung kenari dan murai medan. Saya biasanya beli bibit muda yang sudah mulai ada suaranya. Setelah itu ya dibesarkan sendiri. Kalau melihara dari nol repot juga,” tuturnya.
Saat harus bertandang ke markas lawan selama beberapa hari, Jajang biasanya menitipkan semua burung kicau peliharaan pada saudara. Akhir-akhir ini, dia mengaku hanya sekitar satu pekan sekali saja pulang ke kediamannya untuk berkumpul dengan keluarga. Sisanya, salah satu kamar di Mes Pemain Persib menjadi kediaman Jajang saat ini.
''Sekarang lebih jarang pulang ke Soreang. Lebih sering di Mess saja, soalnya lebih dekat kalau latihan. Tapi burung peliharaan sudah ada yang mengurus, ada saudara di rumah yang sudah saya titipi,” kata pemain yang bergabung bersama Persib sejak 2011 ini.
Meski semua burung peliharaannya merupakan hewan kesayangan, Jajang menyebut kenari sebagai favorit. Kenari tersebut merupakan burung yang pertama kali dia beli saat mulai menekuni hobi ini.
''Tahun lalu memang lagi booming kenari, jadi belinya itu. Alhamdulillah sampai sekarang masih ada. Pernah juga sih ada burung peliharaan lain yang mati. Soalnya di rumah kebanyakan perempuan, ada ibu dan adik-adik saya. Jadi peliharaan saya gak terurus,” ungkapnya.
Dengan jumlah peliharaan yang kini dimiliki, Jajang mengaku masih berniat menambah koleksi burung kicaunya. Biasanya, pemain bernomor punggung 18 ini mencari burung kicau di event-event dan komunitas hobi.
''Insya Allah rencananya memang mau menambah koleksi. Tapi masih jenis burung kicau yang mudah dirawat. Biasanya seminggu sekali di Soreang ada kegiatan tentang burung, saya suka sengaja datang ke sana untuk melihat-lihat. Kalau ada yang suka, terus penawaran harganya cocok, ya beli. Tapi rata-rata saya membeli burung harga standar di pasaran sih,” sebut Jajang.
Meski sudah terjun ke dunia hobi kicau burung, defender berpostur tubuh 170cm ini mengaku belum berniat menjadikannya bisnis atau pekerjaan sampingan. Saat ini dia hanya ingin menikmati sendiri kicauan burung hasil peliharaannya.
''Kalau untuk sekarang, mungkin hanya dimiliki sendiri saja. Menjualnya pun belum pernah, apalagi dijadikan bisnis sampingan. Paling ya dikasih ke saudara kalau memang peliharaan saya terlalu banyak. Ikut kejuaraan kicau atau komunitas juga belum pengen rasanya. Jadi bener-bener Cuma hobi menikmati suada burung saja,” ungkap Jajang.
''Dulu lihat mas Hariono, lama-lama ikut suka juga. Enak rasanya kalau pulang latihan atau lagi sumpek terus ada bunyi burung. Apalagi burung yang saya pelihara rata-rata memang bunyinya lama, itung-itung refreshing saja,” tutur Jajang.
Saat ini, dia mengaku memiliki sekitar lima ekor burung kicau yang terawat rapi di rumahnya di Soreang, Kabupaten Bandung. Menurut Jajang, harga bukan menjadi patokan utama dalam memilih burung. Yang penting baginya, hewan tersebut berasal dari jenis yang mudah dirawat.
Hal itu menjadi pertimbangan utama mengingat kesibukannya mengikuti program latihan di skuad Pangeran Biru. Apalagi jika tiba waktunya tur tandang, maka tiga hari hingga satu pekan Jajang harus meninggalkan Bandung.
''Yang penting jenis burung berkicau, dan mudah dirawat. Yang sekarang dipelihara di rumah ada burung kenari dan murai medan. Saya biasanya beli bibit muda yang sudah mulai ada suaranya. Setelah itu ya dibesarkan sendiri. Kalau melihara dari nol repot juga,” tuturnya.
Saat harus bertandang ke markas lawan selama beberapa hari, Jajang biasanya menitipkan semua burung kicau peliharaan pada saudara. Akhir-akhir ini, dia mengaku hanya sekitar satu pekan sekali saja pulang ke kediamannya untuk berkumpul dengan keluarga. Sisanya, salah satu kamar di Mes Pemain Persib menjadi kediaman Jajang saat ini.
''Sekarang lebih jarang pulang ke Soreang. Lebih sering di Mess saja, soalnya lebih dekat kalau latihan. Tapi burung peliharaan sudah ada yang mengurus, ada saudara di rumah yang sudah saya titipi,” kata pemain yang bergabung bersama Persib sejak 2011 ini.
Meski semua burung peliharaannya merupakan hewan kesayangan, Jajang menyebut kenari sebagai favorit. Kenari tersebut merupakan burung yang pertama kali dia beli saat mulai menekuni hobi ini.
''Tahun lalu memang lagi booming kenari, jadi belinya itu. Alhamdulillah sampai sekarang masih ada. Pernah juga sih ada burung peliharaan lain yang mati. Soalnya di rumah kebanyakan perempuan, ada ibu dan adik-adik saya. Jadi peliharaan saya gak terurus,” ungkapnya.
Dengan jumlah peliharaan yang kini dimiliki, Jajang mengaku masih berniat menambah koleksi burung kicaunya. Biasanya, pemain bernomor punggung 18 ini mencari burung kicau di event-event dan komunitas hobi.
''Insya Allah rencananya memang mau menambah koleksi. Tapi masih jenis burung kicau yang mudah dirawat. Biasanya seminggu sekali di Soreang ada kegiatan tentang burung, saya suka sengaja datang ke sana untuk melihat-lihat. Kalau ada yang suka, terus penawaran harganya cocok, ya beli. Tapi rata-rata saya membeli burung harga standar di pasaran sih,” sebut Jajang.
Meski sudah terjun ke dunia hobi kicau burung, defender berpostur tubuh 170cm ini mengaku belum berniat menjadikannya bisnis atau pekerjaan sampingan. Saat ini dia hanya ingin menikmati sendiri kicauan burung hasil peliharaannya.
''Kalau untuk sekarang, mungkin hanya dimiliki sendiri saja. Menjualnya pun belum pernah, apalagi dijadikan bisnis sampingan. Paling ya dikasih ke saudara kalau memang peliharaan saya terlalu banyak. Ikut kejuaraan kicau atau komunitas juga belum pengen rasanya. Jadi bener-bener Cuma hobi menikmati suada burung saja,” ungkap Jajang.
(aww)