Arek-arek Persebaya tak mau mengulang kegagalan
A
A
A
Sindonews.com - Kalkulasi kekuatan di atas kertas, Persebaya bisa mengatasi Persikabo Bogor dalam babak semifinal Divisi Utama Liga Indonesia di Stadion Manahan, Solo, Minggu (8/9). Namun ingat, pengalaman musim lalu menjadi pelajaran berharga jika tak ingin gagal merebut tiket promosi ISL musim depan.
Persebaya DU memang diprediksi bakal mudah melenggang ke kasta tertinggi kompetisi sepakbola ISL musim depan. Ini setelah hasil drawing semifinal berjumpa Persikabo Bogor. Keyakinan tampak dalam wajah skuad Persebaya saat bertolak menuju Solo dari Stasiun Gubeng, Surabaya, Jumat pagi.
Maklum bukan hanya diutungkan dengan hasil drawing yang terhidar dari dua lawan berat, Perserui dan Persik Kediri, namun Persebaya juga punya modal meyakinkan selama babak reguler dan 12 besar. Sebab, hingga saat ini Uston Nawawi dkk menjadi satu-satunya tim yang belum menyetuh kekalahan.
Situasi saat ini, nyaris sama dengan musim lalu. Saat itu, skuad Persebaya yang dilatih Subangkit dan digantikan Yusuf Ekodono sangat yakin bisa menembus ISL. Di babak reguler, Persebaya juga keluar menjadi juara grup. Namun di babak delapan besar justru tampil mlempem dan harus melepas tiket promosi ke tangan Barito Putra.
Yang berbeda, musim lalu babak delapan besar di bagi menjadi dua grup dengan sistem home away. Masing-masing juara grup mendapatkan tiket otomatis ke ISL. Sedangkan saat ini format berubah. Dari babak 12 besar langsung menuju semfinal dengan tempat pertandingan netral. "Kegagalan musim lalu menjadi pelajaran buat kita semua. Jangan sampai anggap enteng lawan," pinta Asisten Manajer Persebaya DU, Amran Said.
Selain itu, manajemen Persebaya juga terlihat berhati-hati dalam memublikasikan nilai bonus bagi tim jika lolos ISL. Sebab, musim lalu manajemen juga terang-terangan menjanjikan nilai bonus besar,
tapi justru malah membuat pemain seperti menanggung beban berat. "Bonus pasti ada, tapi tidak perlu kita publikasikan dulu, " elak Amran.
Sehari sebelum keberangkatan, para pemain Persebaya DU sudah mulai menyinggung masalah bonus saat berkunjung ke Pondok Pesantren Bumi Sholawat Sidoarjo. "Bonus juga penting Pak Kyai," ujar salah satu pemain Persebaya saat bertemu dengan Gus Ali, pengasuh Bumi Sholawat.
"Bonus bagian dari perbaikan gizi. Yang penting jangan tampil terbebani, main seperti biasa saja," timpal Gus Ali yang disambut tawa pemain.
Dalam babak semifinal, Persebaya memboyong 22 pemain ke Solo. Semua pemain inti berangkat, kecuali Basuki yang masih bergelut dengan penyakit demam berdarah, "Tidak ada pemain yang kena
akumulasi kartu, justru Basuki yang sudah dapat dua kartu. Tapi dia tidak berangkat karena masih demam berdarah, " ucap Pelatih Persebaya, Tony Ho.
Persebaya DU memang diprediksi bakal mudah melenggang ke kasta tertinggi kompetisi sepakbola ISL musim depan. Ini setelah hasil drawing semifinal berjumpa Persikabo Bogor. Keyakinan tampak dalam wajah skuad Persebaya saat bertolak menuju Solo dari Stasiun Gubeng, Surabaya, Jumat pagi.
Maklum bukan hanya diutungkan dengan hasil drawing yang terhidar dari dua lawan berat, Perserui dan Persik Kediri, namun Persebaya juga punya modal meyakinkan selama babak reguler dan 12 besar. Sebab, hingga saat ini Uston Nawawi dkk menjadi satu-satunya tim yang belum menyetuh kekalahan.
Situasi saat ini, nyaris sama dengan musim lalu. Saat itu, skuad Persebaya yang dilatih Subangkit dan digantikan Yusuf Ekodono sangat yakin bisa menembus ISL. Di babak reguler, Persebaya juga keluar menjadi juara grup. Namun di babak delapan besar justru tampil mlempem dan harus melepas tiket promosi ke tangan Barito Putra.
Yang berbeda, musim lalu babak delapan besar di bagi menjadi dua grup dengan sistem home away. Masing-masing juara grup mendapatkan tiket otomatis ke ISL. Sedangkan saat ini format berubah. Dari babak 12 besar langsung menuju semfinal dengan tempat pertandingan netral. "Kegagalan musim lalu menjadi pelajaran buat kita semua. Jangan sampai anggap enteng lawan," pinta Asisten Manajer Persebaya DU, Amran Said.
Selain itu, manajemen Persebaya juga terlihat berhati-hati dalam memublikasikan nilai bonus bagi tim jika lolos ISL. Sebab, musim lalu manajemen juga terang-terangan menjanjikan nilai bonus besar,
tapi justru malah membuat pemain seperti menanggung beban berat. "Bonus pasti ada, tapi tidak perlu kita publikasikan dulu, " elak Amran.
Sehari sebelum keberangkatan, para pemain Persebaya DU sudah mulai menyinggung masalah bonus saat berkunjung ke Pondok Pesantren Bumi Sholawat Sidoarjo. "Bonus juga penting Pak Kyai," ujar salah satu pemain Persebaya saat bertemu dengan Gus Ali, pengasuh Bumi Sholawat.
"Bonus bagian dari perbaikan gizi. Yang penting jangan tampil terbebani, main seperti biasa saja," timpal Gus Ali yang disambut tawa pemain.
Dalam babak semifinal, Persebaya memboyong 22 pemain ke Solo. Semua pemain inti berangkat, kecuali Basuki yang masih bergelut dengan penyakit demam berdarah, "Tidak ada pemain yang kena
akumulasi kartu, justru Basuki yang sudah dapat dua kartu. Tapi dia tidak berangkat karena masih demam berdarah, " ucap Pelatih Persebaya, Tony Ho.
(aww)