Arek-arek tak mau terjebak euforia sebelum juara

Senin, 09 September 2013 - 13:43 WIB
Arek-arek tak mau terjebak...
Arek-arek tak mau terjebak euforia sebelum juara
A A A
Sindonews.com - Tidak ada pesta perayaan setelah Persebaya Divisi Utama memastikan tiket promosi ke Indonesia Super League (ISL) musim depan. Justru sebaliknya, Uston Nawawi dkk langsung berlatih kembali, Senin pagi (9/9).

"Kita tidak mau terjebak euforia kemenangan dari Persikabo kemarin. Karena tidak ada fasilitas seperti tim-tim Eropa untuk recovery. Latihan tetap kita gelar untuk membakar asam laknat, setelah pertandingan." terang pelatih Tony Ho ketika mengawasi pasukannya berlatih di lapangan yang berseberangan dengan Hotel Agas, base camp sementara Persebaya selama babak 4 Besar Divisi Utama.

Menjaga kebugaran memang ditekankan eks pelatih PSM Makasar itu kepada Arek-arek Persebaya. Sebab, untuk menjaga penampilan dibutuhkan konsentrasi tinggi semua pemain. Sayangnya, klub-klub di Indonesia minim punya fasilitas untuk kembalikan recovery dan hilangkan asam laktat usai bertanding. Karenanya.

"Sekarang latiahan dulu. Baru besoknya kita beri libur latihan sehari. Kalau nggak gitu, laktat bisa balik menyerang tubuh. Jika sampai kepala, risikonya main seperti tidak punya inteligensi," bebernya.

Sehari sebelumnya, usai mengalahkan Persikabo 4-1, seluruh komponen tim hanya melakukan perayaan kecil makan malam bersama di salah satu rumah makan di Solo. Di sela makan pelatih dan pemain meyaksikan pertandingan Persik dan Perseru Serui yang akan menjadi lawan mereka di babak final. Hanya ada satu yang dinyayikan Manajer Bambang Pramukantoro mengiringi tawa para pemain.

Selepas makan, pukul 20.00, pemain langsung kembali ke hotel. Sedangkan tim pelatih melanjutkan melihat pertandingan melalui televisi. Usai memastikan Perseru menjadi lawan Persebaya setelah menang adu penalti dari Persik, Tony Ho langsung memanggil dua pemain asing, Srdan Lopicic dan pemain belakang Djalidjate Bedalbe. "Hanya instruksi sedikit soal permain Perseru terumata cara main mereka, " ucap Tony.

Ditambahkan Tony, sejak awal feeling-nya memang mengatakan akan berjumpa Perseru. "Jadi cocok lah, Persik dan Perseru sama-sama punya kelebihan dan kelamahan. Tinggal bagaimana nanti pemain di lapangan. Yang penting pemain kita bisa jaga kondisi, saya rasa peluang menjadi juara tetap besar, " ucapnya.

Meski babak final baru digelar, 15 September mendatang, manajemen memtuskan tim tetap berada di Solo, tidak kembali ke Surabaya. "Biar mereka melakukan persiapan final di sana. Biaya memang lebih besar, tapi dampaknya pemain bisa lebih bugar dan fokus menghadapi babak final daripada pulang ke Surabaya dan balik lagi ke Solo, " ucap Asisten Manajer Persebaya, Amran Said.

Senada, Direktur PT Mitra Muda Inti Berlian (MMIB) Diar Kusuma selaku pengelola Persebaya mengatakan perayaan baru akan digelar setelah Persebaya bisa membawa pulang trofi juara Divisi Utama ke Surabaya.

"Target lolos ISL memang sudah terpenuhi. Tapi masih ada satu pertandingan yang juga menentukan. Nanti kalau sudah selesai baru kita rayakan di Surabaya," ucapnya.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5673 seconds (0.1#10.140)