Roberto Carlos: Anzhi akan hancur dalam dua tahun

Sindonews.com - Mantan pemain dan asisten pelatih Anzhi Makhachkala, Roberto Carlos, yakin jika mantan klubnya itu akan hancur dalam waktu dua tahun jika tidak melakukan tindakan yang drastis.
Anzhi memang sempat menjadi buah bibir di Eropa terkait kebijakan transfernya yang meminang sejumlah nama-nama pemain bintang. Namun, akhir-akhir terjadi eksodus pemain setelah bos klub Suleyman Kerimov memutuskan untuk memangkas anggaran untuk klubnya, ia beralasan tidak puas dengan hasil yang dicapai.
Akibatnya, pada bursa transfer musim panas tahun ini. Anzhi sudah melepas sejumlah pemain topnya ke berbagai klub Eropa, sehubungan dengan kebijakan keuangan klub asal Rusia itu.
Roberto Carlos pun memberikan komentarnya terkait masalah yang sedang dihadapi Anzhi. Eks bek timnas Brasil itu direkrut Anzhi pada 2011 sebagai pemain dan kemudian diangkat menjadi asisten pelatih sebelum akhirnya angkat kaki tahun ini.
Carlos pun khawatir dengan masa depan Anzhi. Di Liga Primer Rusia, Anzhi baru mengemas tiga poin dari tujuh pertandingan. Ia merasa tindakan apapun yang dilakukan oleh Suleyman Kerimov tidak akan berhasil dan klub akan segera lenyap.
"Saya dulu sering bilang jika Guus Hiddink dan saya pergi, seluruh komada akan runtuh. Tapi, saya tidak berpikir itu akan cepat terjadiJika saja aku bertahan di Anzhi ini tidak akan terjadi," kata Roberto Carlos kepada Sport Express.
Ia berharap Anzhi harus mengambil tindakan sesegara mungkin jika tidak ingin menjadi bulan-bulanan di kompetisi Europa League musim ini.
"Tim saat ini tidak memiliki pengalaman. Makhachkala akan terlihat konyol di Liga Europa, kecuali mereka mendatangkan pelatih dan direktur olahraga bagus. Dalam situasi sekarang klub akan kolaps dalam dua tahun mendatang," pungkasnya.