Krisis finansial PSIR semakin akut

Senin, 16 September 2013 - 13:49 WIB
Krisis finansial PSIR semakin akut
Krisis finansial PSIR semakin akut
A A A
Sindonews.com - Kondisi finansial PSIR Rembang yang masih terpuruk dan belum mampu membayar gaji pemain hingga tiga bulan, membuat manajemen Laskar Dampo Awang -Julukan PSIR- tidak bisa memaksakan para pemainnya untuk terus melakukan latihan. Berdasarkan kabar yang beredar, kondisi finansial klub asal Kota Garam Rembang ini saat ini dalam kondisi akut.

Sudah tiga bulan ini para pemain belum merasakan gaji. Bahkan tragisnya, semua pemain saat ini dipulangkan ke rumah mereka masing-masing, karena klub tidak mampu membayar mess dan makan para pemain. Dengan kondisi ini, PSIR pun hanya mengandalkan pemain-pemain lokal Rembang untuk menghadapi kompetisi, karena pemain-pemain dari luar Rembang belum kembali ke Rembang karena manajemen tidak menyediakan mess dan makan.

"Pemain lokal kita ada 16 pemain, ditambah Lenglolo yang memang memiliki rumah di Rembang,sedangkan untuk pemain dari luar itu ada empat yakni dua pemain dari Surabaya dan dua dari Jepara. Jadi selesai latihan ya mereka pulang ke rumah masih-masing,"ujar pelatih PSIR Haryanto, Senin (16/9/2013).

Dengan kondisi ini, sambung Haryanto, dirinya tidak bisa menerapkan porsi latihan khusus kepada para pemainnya, sehingga yang dilakukannya hanya latihan untuk menjaga kondisi kebugaran pemain. Bahkan katanya, untuk persiapan menghadapi Persijap Jepara, di Gelora Bumi kartini (GBK), 18 September mendatang, pasukannya tidak memiliki persiapan khusus. "Mau dipaksa bagaimana mereka tidak dapat apa-apa. Secara teknis kami ingin menyelesaikan kompetisi," tandasnya.

Sementara itu CEO PSIR, Charis Kurniawan mengakui kondisi finansial tim saat ini sangat berat."Kami ini bisa bertahan sudah bagus. Yang penting sekarang ini yang kami lakukan adalah bagaimana bisa bertahan. Anggaran untuk gaji pemain sudah kita anggarkan hanya saja kom masih sampai nunggak, ini artinya ada pengeluaran kita yang melebihi atau adar target pendapatan yang tidak sesuai," ujarnya.

Dia mengaku, bersama manajemen terus berupaya untuk menggandeng donatur, supaya bisa menghidupi tim dan bisa melanjurkan kompetisi sampai selesai. Hanya saja, sampai sekarang donatur yang masuk sifatnya hanya sukarela dan nominalnya tidak besar."Kami terus mengupayakan jangan sampai tim ini berhenti di tengah jalan," tandasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.1063 seconds (0.1#10.140)