DKI Jaya patahkan dominasi Jatim

Sabtu, 21 September 2013 - 02:24 WIB
DKI Jaya patahkan dominasi Jatim
DKI Jaya patahkan dominasi Jatim
A A A
Sindonews.com - Hegemoni Jawa Timur dalam Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) 2013 terpatahkan. Tuan rumah DKI Jakarta akhirnya merebut gelar juara umum setelah empat kali beruntun selalu menjadi milik Jatim.

Hingga Jumat, kontingen Jawa Timur dipastikan tidak bisa lagi mengejar ketertinggalan dari DKI Jakarta. Bermain di kandang sendiri, DKI berada di puncak daftar perolehan medali dengan mendulang 60 emas, 44 perak dan 35 perunggu.

Sementara Jawa Timur harus puas berada di posisi kedua dengan mengumpulkan 41 emas, 42 perak dan 41 perunggu. Dengan selisih 19 emas, tidak mungkin bagi Jatim bisa menggeser DKI Jakarta, meski beberapa jam sebelum penutupan ada atlet Jatim yang tampil di nomor final seperti cabor tenis meja.

"Harus kita akui Jatim gagal menaklukkan DKI Jakarta yang bermain di kandang sendiri," ujar Kepala Bidang Pengembangan Bidang Prestasi Dispora Jatim, Dudi Harjantoro.

Lepasnya gelar juara umum ke tangan DKI Jakrata sebenarnya sudah bisa diprediksi. Sebab, beberapa nomor pertandingan yang menjadi lumbung emas Jatim di Popnas, seperti panahan dihapustkan. Di Popnas sebelumnya, panahan melombakan 24 nomor namun dikepras menadi 12 nomor. "Kita tidak mencari alasan, namun sejak awal nomor-nomor yang menjadi milik Jatim dikurangi seperti panahan, " ucapnya.

Selain itu, ada beberapa cabor yang gagal merealisasikan target. Akibatnya, total target 50 sampai 60 emas tidak tercapai. Cabor yang paling menunjukan penurunan adalah tenis meja. Dua emas di nomor beregu yang menjadi tradisi milik Jatim lepas justru ke tangan DKI Jakarta.

Meski beredar kabar terjadi "jual medali" yang dilakukan oknum pelatih, namun kemunduran prestasi tenis menjadi Jatim lantaran gulung tikarnya pembinaan yang dilakukan Gudang Garam di Kediri.

Beberapa cabor lainya juga gagal menyumbang medali emas, seperti dayung, voli pantai, voli indor, dan cabor baru tinju. Khusus voli pantai juga mengejutkan karena selama ini Jatim dikenal sebagai salah penyumbang atlet nasional. "Andalan kita di voli pantai dipanggil Pelatnas SEA Games jadi tidak bisa turun di Popnas, " keluh Dudi.

Dari 19 cabor yang dipertandingan, Jatim hanya unggul di cabor senam dengan menyapu tujuh emas mengalahkan DKI Jakarta dengan enam emas. Sebenarnya,cabor, kerate, atletik dan renang Jatim juga sesuai target. Namun masalahnya DKI hampir berjaya di semua cabang olahraga. Di cabor karete misalnya, DKI memborong 10 emas. Sedangkan Jatim yang berada di posisi kedua hanya merebut tiga medali emas.

Di cabor renang, DKI juga merajalela dengan 14 keping emas. Dua kali lipat lebih banyak dari perolehan Jatim yang berada di posisi kedua dengan tujuh emas. Di cabor pencak silat, Jatim tercecer di posisi ketiga dengan 3 emas, 1 perak dan 5 peunggu. Juara umum pencak silat juga digondol DKI disusul Jawa Barat sebagai runner-up. "Tiga emas sudah hasil maksimal, karena persiapan kita hanya dua minggu," ujar pelatih silat Jatim, Karyono.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9673 seconds (0.1#10.140)