Simon Santoso bertekad perbaiki performa di Indonesia Open
A
A
A
Sindonews.com - Prestasi yang kian menurun membuat pebulu tangkis tunggal putra, Simon Santoso bertekad untuk memperbaiki performa di ajang Yonex-Sunrise Indonesia Open Grand Prix Gold 2013 di Yogyakarta, 24-29 September.
Turnamen ini menjadi kesempatan bagi Simon untuk membuktikan diri sebagai pemain yang masih pantas diperhitungkan di panggung perbulutangkisan dunia.
Sejak kegagalannya di babak pertama BWF World Championships 2013 di Guangzhou, China, Simon difokuskan hanya untuk latihan. Pemain asal PB Tangkas-Specs ini pun terpaksa absen di dua turnamen bergengsi level super series di China Masters Super Series dan Japan Open Super Series.
Menurut sang pelatih, Joko Suprianto, akan lebih baik bagi Simon berlaga di kejuaraan kelas grand prix gold yang satu level berada di bawah level super series. Hal ini dimaksudkan untuk memulihkan rasa percaya diri anak didiknya tersebut.
Disebutkan Joko, target Simon di turnamen berhadiah total 120 ribu dollar AS ini adalah juara. Meskipun sempat merasa tertekan, Simon mengaku dirinya harus bisa menjawab tantangan yang diberikan kepadanya.
“Ya dibuktikan saja di pertandingan. Saya jadikan ini sebagai tantangan yang harus saya lalui dan ini adalah target buat saya yang harus dicapai. Apapun hasilnya, yang penting usahanya,” ujar pemain kelahiran Tegal (Jateng), 29 Juli 1985 ini seperti dilansir situs resmi PBSI, Senin (23/9)
“Sebagai pemain, tentunya saya ingin kembali seperti dulu lagi. Sekarang di PBSI kan kalau tidak tampil bagus ada punishment. Tantangan ini harus bisa dijawab di pertandingan nanti,” tambah Simon yang tahun lalu menjadi juara di Djarum Indonesia Open Super Series Premier 2012.
Simon akan mengawali langkahnya di babak pertama Yonex-Sunrise Indonesia Open Grand Prix Gold 2013 dengan melawan Sameer Verma dari India. Duel keduanya pernah terjadi di turnamen Badminton Asia Championships 2012. Kala itu Simon menang straight game, 21-19, 21-14.
“Walaupun di pertemuan terakhir saya menang, pertandingan berlangsung cukup ramai. Sameer adalah pemain yang lincah di lapangan. Dia juga ulet, saya tidak akan mudah mematikan bola,” tutur Simon
Simon dan skuat pelatnas telah tiba di Yogyakarta pada siang ini, Minggu (22/9). Pada malam harinya, para seluruh pemain pun menjajal arena pertandingan di GOR Amongraga. Pertandingan baru akan dimulai pada Selasa (24/9)
Turnamen ini menjadi kesempatan bagi Simon untuk membuktikan diri sebagai pemain yang masih pantas diperhitungkan di panggung perbulutangkisan dunia.
Sejak kegagalannya di babak pertama BWF World Championships 2013 di Guangzhou, China, Simon difokuskan hanya untuk latihan. Pemain asal PB Tangkas-Specs ini pun terpaksa absen di dua turnamen bergengsi level super series di China Masters Super Series dan Japan Open Super Series.
Menurut sang pelatih, Joko Suprianto, akan lebih baik bagi Simon berlaga di kejuaraan kelas grand prix gold yang satu level berada di bawah level super series. Hal ini dimaksudkan untuk memulihkan rasa percaya diri anak didiknya tersebut.
Disebutkan Joko, target Simon di turnamen berhadiah total 120 ribu dollar AS ini adalah juara. Meskipun sempat merasa tertekan, Simon mengaku dirinya harus bisa menjawab tantangan yang diberikan kepadanya.
“Ya dibuktikan saja di pertandingan. Saya jadikan ini sebagai tantangan yang harus saya lalui dan ini adalah target buat saya yang harus dicapai. Apapun hasilnya, yang penting usahanya,” ujar pemain kelahiran Tegal (Jateng), 29 Juli 1985 ini seperti dilansir situs resmi PBSI, Senin (23/9)
“Sebagai pemain, tentunya saya ingin kembali seperti dulu lagi. Sekarang di PBSI kan kalau tidak tampil bagus ada punishment. Tantangan ini harus bisa dijawab di pertandingan nanti,” tambah Simon yang tahun lalu menjadi juara di Djarum Indonesia Open Super Series Premier 2012.
Simon akan mengawali langkahnya di babak pertama Yonex-Sunrise Indonesia Open Grand Prix Gold 2013 dengan melawan Sameer Verma dari India. Duel keduanya pernah terjadi di turnamen Badminton Asia Championships 2012. Kala itu Simon menang straight game, 21-19, 21-14.
“Walaupun di pertemuan terakhir saya menang, pertandingan berlangsung cukup ramai. Sameer adalah pemain yang lincah di lapangan. Dia juga ulet, saya tidak akan mudah mematikan bola,” tutur Simon
Simon dan skuat pelatnas telah tiba di Yogyakarta pada siang ini, Minggu (22/9). Pada malam harinya, para seluruh pemain pun menjajal arena pertandingan di GOR Amongraga. Pertandingan baru akan dimulai pada Selasa (24/9)
(dka)